![]() | ![]() |

Cara Menonton Film Di Situs Kami
- Klik "SKIP TRAILER" untuk melewati trailer.
- Klik tombol ▶️ pada player untuk memulai film.
- Gunakan Server 2 atau 3 jika player lambat.
- Bookmark situs kami agar mudah diakses kembali.
Killer Grades (2021) Sub Indo | IMDb ⭐ 5.7 Mystery – IDLIX

Proud mom Katherine has just found out that her daughter Michelle has earned a spot on the academic decathlon team. But, when a student winds up in the hospital, she starts to wonder if there’s more going on with the team than she knows.
Tonton juga film: Sin City: A Dame to Kill For (2014) iLK21
Ini juga keren: Nonton Kingsglaive Final Fantasy Xv 2016 - Nonton More The Merrier 2021 - Nonton There Are No Saints 2022 - Nonton Bhavai 2021 - Nonton Space Wars Quest For The Deepstar 2022
Ulasan untuk Killer Grades
Ulasan Film: Ketika Prestasi Akademik Menyimpan Rahaya Gelap Film ini bercerita tentang seorang ibu, Katherine, yang awalnya bangga melihat putrinya, Michelle, berhasil masuk ke tim decathlon akademik bergengsi di sekolah. Namun, kebahagiaannya perlahan berubah jadi kecurigaan ketika seorang siswa tiba-tiba dilarikan ke rumah sakit. Dari sini, Katherine mulai menyadari bahwa mungkin ada sesuatu yang tak beres di balik tim yang dianggapnya sempurna itu. Akting: Usaha yang Terlihat, Tapi Kurang Mendalam Pemeran utama yang memerankan Katherine berhasil menampilkan sisi protektif dan kegelisahan seorang ibu dengan cukup meyakinkan. Ekspresi wajahnya yang tegang dan dialog-dialog bernada khawatir memberi nuansa realistis pada karakter. Sayangnya, beberapa adegan terasa terlalu dipaksakan, terutama saat ia harus menunjukkan emosi intens seperti marah atau panik. Di sisi lain, karakter Michelle, sang anak, kurang mendapat porsi pengembangan yang memadai. Interaksi antara ibu dan anak ini sesekali terasa kaku, seolah hubungan mereka hanya sekadar “plot device” untuk memicu konflik. Beberapa anggota tim decathlon lain juga tampak seperti karikatur—terlalu datar atau terlalu berlebihan—sehingga sulit bagi penonton untuk benar-benar peduli pada nasib mereka. Suasana Visual: Cukup Menarik, Tapi Konsistensi Mengganggu Film ini memanfaatkan setting sekolah dengan cukup baik: lorong-lorong kosong, ruang rapat tim yang dipenuhi papan tulis, dan lapangan olahraga yang sunyi menciptakan atmosfer sedikit mencekam. Adegan-adegan suspense dibangun melalui pencahayaan redup dan sudut kamera yang mengintip, seperti ingin menegaskan bahwa ada bahaya mengintai di balik tembok prestasi. Namun, konsistensi visualnya seringkang amburadul. Misalnya, adegan di siang hari terlihat terlalu terang dan biasa, sementara adegan malam hari tiba-tiba berubah jadi terlalu gelap hingga detail penting tak terlihat. Beberapa transisi juga terasa halus, seperti lompatan dari adegan keluarga yang hangat langsung ke ketegangan misteri tanpa pemanasan yang cukup. Tensi Cerita: Menjanjikan di Awal, Tapi Menguap di Tengah Jalan Awal cerita menarik dengan cepat: konflik antara kebanggaan orang tua vs kecurigaan, persaingan akademik, dan insiden misterius yang memicu pertanyaan “siapa dalangnya?”. Sayangnya, alur mulai kehilangan momentum di pertengahan. Adegan-adegan investigasi Katherine terasa bertele-tele, sementara konflik antar-siswa tim decathlon hanya disinggung permukaan. Adegan klimaks sendiri datang agak terburu-buru, seolah sutradara ingin cepat menyelesaikan cerita. Meski ada twist, dampaknya kurang terasa karena kurangnya foreshadowing atau kedalaman karakter. Yang cukup disayangkan, film ini gagal mempertahankan rasa was-was yang seharusnya menjadi tulang punggung cerita thriller. Tema Besar: Eksplorasi Ambisi dan Tekanan Akademik Di balik lapisan misterinya, film ini sebenarnya ingin menyoroti bahaya tekanan akademik dan ambisi yang tak terkendali. Katherine, sebagai orang tua, mewakili figur yang terjebak antara keinginan mendukung anak dan ketakutan akan lingkungan kompetitif. Sementara itu, siswa-siswa decathlon digambarkan sebagai korban sistem yang menuntut kesempurnaan, meski harus mengorbankan kesehatan fisik maupun mental. Sayangnya, pesan ini kerap tenggelam oleh plot yang terlalu fokus pada kejutan-kejutan instan. Beberapa adegan bisa saja jadi kritik sosial tajam, tapi akhirnya hanya jadi latar belakang untuk drama yang kurang menyentuh. Kesimpulan: Ide Bagus, Eksekusi Kurang Matang Secara keseluruhan, film ini punya premis menarik yang sayangnya tidak diolah dengan kedalaman maksimal. Adegan suspense yang dijanjikan di awal hanya bertahan sebentar, sementara karakter-karakter yang seharusnya kompleks malah terasa seperti pion dalam permainan plot. Visual dan akting cukup menghibur untuk ukuran film dengan genre serupa, tapi tidak cukup kuat untuk meninggalkan kesan mendalam. Jika Anda mencari tontonan ringan dengan nuansa misteri sekolah, film ini mungkin bisa jadi pilihan. Tapi jangan berharap terlalu tinggi pada penyelesaian ceritanya. Skor akhir: 5.2/10
Sumber film: Killer Grades (2021)
Genre:Mystery, Thriller, TV Movie
Actors:Laurie Fortier, Megan Ashley Brown, Zack Gold
Directors:Jose Montesinos