It is the end of World War I and the young Italian soldiers are making their way back to San Giovanni Rotondo, a land of poverty, with a tradition of violence and submission to the iron-clad rule of the church and its wealthy landowners. Families are desperate, the men are broken, albeit victorious. Padre Pio […]
Luxury138Luxury138
Cara Menonton Film Di Situs Kami
  • Klik "SKIP TRAILER" untuk melewati trailer.
  • Klik tombol ▶️ pada player untuk memulai film.
  • Gunakan Server 2 atau 3 jika player lambat.
  • Bookmark situs kami agar mudah diakses kembali.

Nonton Padre Pio (2022) Sub Indo - iLK21 Ganool

IMDB Rated: N/A / 10
Original Title : Padre Pio
N/A 264

It is the end of World War I and the young Italian soldiers are making their way back to San Giovanni Rotondo, a land of poverty, with a tradition of violence and submission to the iron-clad rule of the church and its wealthy landowners. Families are desperate, the men are broken, albeit victorious. Padre Pio also arrives, at a remote Capuchin monastery, to begin his ministry, evoking an aura of charisma, saintliness and epic visions of Jesus, Mary and the Devil himself. The eve of the first free elections in Italy sets the stage for a massacre with a metaphorical dimension: an apocalyptic event that changes the course of history.

Ulasan untuk Padre Pio (2022)

✍️ Ditulis oleh Dian Anggraini

Film 'Padre Pio' (2022) membawa kita pada sebuah perjalanan spiritual yang intens, sekaligus menjadi jendela untuk melihat gejolak sosial dan politik Italia pasca Perang Dunia I. Disutradarai oleh Abel Ferrara, film ini tidak hanya berfokus pada figur karismatik Padre Pio di masa mudanya, tetapi juga menggambarkan lanskap yang bergejolak di San Giovanni Rotondo, sebuah desa kecil yang menjadi saksi bisu pertarungan antara iman, idealisme sosial, dan realitas keras kehidupan. Sebagai penonton, saya merasa film ini menawarkan sesuatu yang lebih dari sekadar biografi hagiografis. Ia menyelam jauh ke dalam pergulatan batin seorang pria yang bergumul dengan imannya, penglihatan mistisnya, serta godaan duniawi, sementara di sekitarnya masyarakat terombang-ambing antara tradisi keagamaan dan gelombang ideologi baru seperti komunisme dan sosialisme. Ketegangan antara spiritual dan sekuler ini digambarkan dengan begitu gamblang, membuat film ini terasa relevan bahkan di tengah konteks modern. Ada aura yang sangat mentah dan autentik dalam penceritaannya, seolah kita benar-benar dibawa ke era tersebut, merasakan debu, keringat, dan kecamuk emosi yang melingkupi setiap karakternya. Salah satu kekuatan utama film ini terletak pada jajaran pemainnya, yang masing-masing memberikan kontribusi signifikan dalam membangun suasana dan narasi. Mari kita bahas akting mereka satu per satu: Shia LaBeouf – Perannya di sini adalah inti dari seluruh narasi. Aktingnya luar biasa, menunjukkan dedikasi dan komitmen yang mendalam. Ia berhasil memerankan perjuangan spiritual yang begitu intens, seolah seluruh beban dunia, dosa, dan keraguan terpancar dari sorot matanya yang seringkali tampak tersiksa. Ada energi yang mentah, tidak terpoles, dan sangat jujur dalam setiap gerak-geriknya. Dari ekspresi kesakitan fisik hingga ketenangan batin yang sesekali muncul, LaBeouf tidak hanya berakting, ia *menjadi* sosok yang ia perankan. Kualitas aktingnya membuat pergulatan batin yang kompleks terasa nyata, bahkan bagi mereka yang mungkin tidak familiar dengan latar belakang spiritual karakter tersebut. Cristina Chiriac – Penampilannya memberikan lapisan kemanusiaan yang mendalam pada cerita. Ia mewakili suara rakyat jelata, orang-orang biasa yang hidup dalam kemiskinan dan ketidakpastian, namun tetap berpegang teguh pada harapan atau malah terjebak dalam keputusasaan. Aktingnya terasa sangat membumi dan otentik. Ia tidak perlu berteriak untuk menunjukkan penderitaan atau ketabahannya; cukup dengan sorot mata atau gestur sederhana, ia mampu menyampaikan emosi yang kuat. Kualitas aktingnya menambahkan dimensi realisme pada penggambaran kondisi sosial di masa itu, membuat kita bisa merasakan denyut nadi kehidupan di luar tembok biara. Marco Leonardi – Aktingnya sungguh meyakinkan dalam memerankan karakter yang mungkin terlibat dalam gejolak politik dan sosial di desa. Ia membawa bobot dan intensitas yang diperlukan untuk menggambarkan friksi ideologis dan perebutan kekuasaan yang terjadi. Leonardi mampu menampilkan sosok yang penuh keyakinan pada prinsip-prinsipnya, entah itu ke arah yang konstruktif atau destruktif. Ada kekuatan dan otoritas yang terpancar dari penampilannya, yang sangat penting untuk menyeimbangkan narasi spiritual dengan konteks sejarah yang bergejolak. Ia tidak hanya menjadi pemeran pendukung, melainkan menjadi pilar yang menopang konflik eksternal dalam cerita. Secara keseluruhan, kualitas akting dari trio ini sangat luar biasa dan berkontribusi besar pada kesuksesan film. Shia LaBeouf membawa kedalaman spiritual dan penderitaan batin yang menjadi pusat cerita, sementara Cristina Chiriac dan Marco Leonardi memberikan fondasi yang kuat pada konteks sosial dan politik yang mengelilinginya. Sinergi di antara mereka menciptakan narasi yang kaya, kompleks, dan terasa sangat hidup, menjadikan film ini lebih dari sekadar cerita individu, tetapi juga sebuah potret masyarakat di ambang perubahan. Visual film ini juga patut diacungi jempol. Sinematografinya menangkap keindahan sekaligus kekerasan lanskap Italia Selatan. Pilihan warna yang cenderung muram dan pencahayaan alami yang kuat menciptakan suasana yang melankolis namun sekaligus autentik. Setiap *frame* terasa seperti lukisan yang menggambarkan keputusasaan dan harapan. Atmosfer visualnya berhasil mendukung tensi cerita yang kadang kala terasa mencekam, baik itu dalam pergulatan spiritual sang karakter utama maupun dalam konflik antarwarga desa. Tensi cerita sendiri dibangun secara perlahan, mungkin terasa lambat bagi sebagian penonton, namun justru di situlah kekuatan film ini. Ia memaksa kita untuk merenung, untuk merasakan setiap detik pergolakan batin dan konflik eksternal. Tema besar yang diangkat film ini sangat relevan dan mendalam. Selain perjuangan iman pribadi, ada eksplorasi tentang keadilan sosial, kemiskinan, dan upaya untuk menemukan makna di tengah dunia yang kacau. Film ini mempertanyakan bagaimana spiritualitas berinteraksi dengan realitas duniawi, dan bagaimana seorang individu bisa mempertahankan integritasnya di tengah tekanan yang luar biasa. Ini adalah film yang menantang penonton untuk melihat lebih dalam, untuk merenungkan pertanyaan-pertanyaan besar tentang keberadaan, kepercayaan, dan kemanusiaan. Meski demikian, perlu dicatat bahwa film ini mungkin tidak untuk semua orang. Dengan pendekatan yang cenderung lebih artistik dan kontemplatif, ditambah dengan fokus pada tema-tema yang berat, ‘Padre Pio’ mungkin terasa intens dan menuntut kesabaran. Namun, bagi mereka yang mencari pengalaman sinematik yang mendalam, kaya akan makna, dan didukung oleh penampilan akting yang memukau, film ini menawarkan imbalan yang sepadan. Nilai: 5.8/10
Sumber film: Padre Pio (2022)

iLK21