While Yeung Kam Wing is trying to remove all connections between the mob and him, his actions are being carefully observed by Lau Kin Ming, who bears a personal grudge against him. The Countess (2009) iLK21Ini juga keren: Nonton Case Christ 2017 - Nonton Shaadi Ke Side Effects 2014 - Nonton Vultures 2018 - Nonton […]
Luxury138Luxury138
Cara Menonton Film Di Situs Kami
  • Klik "SKIP TRAILER" untuk melewati trailer.
  • Klik tombol ▶️ pada player untuk memulai film.
  • Gunakan Server 2 atau 3 jika player lambat.
  • Bookmark situs kami agar mudah diakses kembali.

Nonton Infernal Affairs III (2003) Sub Indo - iLK21 Ganool

IMDB Rated: 6.8 / 10
Original Title : Infernal Affairs III
6.8 14192

While Yeung Kam Wing is trying to remove all connections between the mob and him, his actions are being carefully observed by Lau Kin Ming, who bears a personal grudge against him.

Ulasan untuk Infernal Affairs III (2003)

✍️ Ditulis oleh Fajar Nugroho

Sebagai penutup trilogi ikonik yang memulai gelombang baru di perfilman Hong Kong, *Infernal Affairs III* (2003) menghadapi tantangan besar. Bagaimana caranya mempertahankan intensitas dan kedalaman cerita setelah dua film pendahulunya telah mengukir standar yang begitu tinggi? Film ini memilih untuk menyelam lebih dalam ke dalam labirin psikologis karakter-karakternya, menjadikannya sebuah eksplorasi yang lebih introspektif dan melankolis, ketimbang sekadar aksi laga tembak-menembak. Ia mencoba mengikat benang merah dari masa lalu dan masa kini, memberikan penonton pandangan yang lebih komprehensif tentang beban takdir dan konsekuensi pilihan yang menghantui para pemeran utamanya. Dibandingkan dua film sebelumnya, *Infernal Affairs III* terasa lebih ambisius dalam struktur narasinya. Film ini bermain dengan garis waktu yang tidak linear, melompat antara masa lalu dan masa kini, yang terkadang menuntut perhatian ekstra dari penonton untuk menyatukan kepingan-kepingan ceritanya. Intinya, film ini adalah tentang upaya untuk memahami lebih jauh apa yang terjadi setelah peristiwa di film pertama, sekaligus mengisi kekosongan dari beberapa momen penting di film kedua. Ini adalah kisah tentang warisan, trauma, dan bagaimana bayangan masa lalu terus mengejar bahkan setelah tragedi besar. Pertanyaan tentang identitas, kesetiaan, dan garis tipis antara kebaikan dan kejahatan tetap menjadi inti, namun kali ini disajikan dengan lapisan kerumitan psikologis yang lebih tebal. Salah satu pilar kekuatan film ini, tentu saja, terletak pada kualitas akting para pemeran utamanya. Mereka adalah magnet yang membuat trilogi ini begitu memukau, dan di film ketiga ini, performa mereka tetap menjadi sorotan. Andy Lau Dalam *Infernal Affairs III*, Andy Lau menghadirkan penampilan yang penuh dengan nuansa dan kerapuhan yang mendalam. Ia memerankan karakter yang dihantui oleh masa lalu, berjuang untuk menjaga kewarasannya di tengah intrik dan kecurigaan yang tak ada habisnya. Ekspresi wajahnya seringkali kosong namun menyimpan badai emosi di dalamnya. Ada kalanya ia tampak bingung, putus asa, bahkan seperti seseorang yang perlahan kehilangan pijakan dari realitas. Kemampuannya untuk menunjukkan transisi halus antara keputusasaan yang terkendali menjadi paranoia yang meledak-ledak sangatlah mengesankan. Ini adalah penampilan yang menuntut banyak dari seorang aktor, dan Lau berhasil menghadirkan bobot psikologis yang begitu berat, membuat penonton merasakan tekanan yang sama seperti karakternya. Leon Lai Kemunculan Leon Lai di film ini menambahkan dimensi baru yang menarik pada konflik yang sudah ada. Karakternya, yang berhadapan dengan tokoh utama dari sudut pandang yang berbeda, menyajikan ketenangan yang kontras namun juga misterius. Lai membawa aura otoritas yang tenang, namun di balik ketenangan itu, ada perhitungan dan kecerdasan yang tajam. Ia tidak perlu berteriak atau melakukan gerakan berlebihan untuk menyampaikan niat atau perasaannya; seringkali, hanya melalui tatapan mata atau perubahan ekspresi yang minimal, ia mampu mengkomunikasikan kompleksitas batin karakternya. Ini adalah penampilan yang menahan diri, namun justru karena itu, ia meninggalkan kesan yang kuat, seolah ada banyak hal yang tersembunyi di balik permukaan. Tony Leung Chiu-Wai Meskipun perannya di film ini banyak mengandalkan *flashback* dan resonansi dari film-film sebelumnya, Tony Leung Chiu-Wai tetap mampu memancarkan kehadirannya yang tak terbantahkan. Setiap kemunculannya, walau singkat, membawa kembali semua kepedihan dan beban yang telah ia pikul. Leung adalah master dalam menyampaikan emosi melalui keheningan dan tatapan mata. Ia memerankan seseorang yang sudah lelah, seseorang yang telah terlalu lama berjalan di garis batas, dan perasaan penyesalan serta kerinduannya terpancar begitu kuat bahkan tanpa dialog yang panjang. Aktingnya di sini adalah pengingat betapa esensialnya ia bagi keseluruhan saga, dan bagaimana ia berhasil menciptakan karakter yang begitu mudah dicintai dan dikasihani. Secara keseluruhan, kontribusi akting mereka sangat fundamental bagi kesuksesan *Infernal Affairs III*. Masing-masing aktor berhasil mengukir kedalaman pada karakter mereka, membuat penonton peduli dan terinvestasi pada nasib mereka. Kedalaman emosi yang mereka suguhkan, terutama Lau dengan perjalanan mental karakternya yang kacau, adalah yang membuat film ini bukan hanya sekadar penutup, tetapi juga sebuah studi karakter yang mendalam tentang kehancuran psikologis. Tanpa akting kuat dari trio ini, film ini mungkin akan terasa hampa, kehilangan inti emosional yang telah dibangun dengan begitu cermat sejak awal trilogi. Dari segi visual, *Infernal Affairs III* tetap setia pada estetika pendahulunya. Sinematografinya cenderung gelap dan suram, mencerminkan tema-tema berat yang diusungnya. Penggunaan pencahayaan yang dramatis dan palet warna yang dingin semakin memperkuat suasana melankolis dan tegang. Setiap adegan terasa dirancang dengan cermat untuk menonjolkan perasaan isolasi dan tekanan psikologis yang dirasakan karakter. Suasana ini sangat efektif dalam membangun tensi, meskipun tensi di sini bukanlah tensi ledakan aksi, melainkan tensi yang merayap, menghimpit batin, dan perlahan-lahan menggerogoti. Tensi cerita di *Infernal Affairs III* tidak dibangun dengan adegan kejar-kejaran yang mendebarkan atau baku tembak yang intens, melainkan melalui kerumitan naratif dan intrik psikologis. Film ini menguji kesabaran penonton, meminta kita untuk menyatukan potongan-potongan teka-teki dari berbagai garis waktu. Ini bisa menjadi pedang bermata dua; bagi sebagian orang, kompleksitas ini adalah daya tarik utama, sementara bagi yang lain, mungkin terasa sedikit membingungkan atau lambat. Namun, ketika kepingan-kepingan itu mulai bersatu, efeknya bisa sangat memuaskan dan menyayat hati, terutama dalam memahami sepenuhnya beban yang dipikul oleh karakter utama. Tema besar yang menonjol adalah tentang bagaimana masa lalu terus menghantui masa kini. Film ini memperlihatkan bahwa tidak ada pelarian dari konsekuensi keputusan yang telah dibuat, dan bahwa lingkaran karma bisa menjadi sangat kejam. Identitas menjadi kabur, batas antara pahlawan dan penjahat semakin tidak terlihat, dan pertanyaan tentang siapa yang "baik" atau "buruk" menjadi tidak relevan lagi. Yang ada hanyalah manusia-manusia yang terjebak dalam jaring laba-laba pilihan mereka sendiri, mencoba bertahan hidup atau mencari penebusan di tengah kekacauan yang mereka ciptakan. Film ini adalah elegi bagi jiwa-jiwa yang hancur, sebuah refleksi tentang biaya yang harus dibayar untuk hidup dalam kebohongan. Secara keseluruhan, *Infernal Affairs III* mungkin bukan film yang paling mudah dinikmati dalam trilogi ini, dan mungkin tidak mencapai ketinggian yang sama dengan film pertamanya yang begitu revolusioner. Namun, sebagai penutup, ia berhasil memberikan resolusi yang sesuai dengan nada suram yang telah dibangun. Ia adalah sebuah film yang menuntut perhatian dan kesabaran, namun memberikan imbalan berupa eksplorasi karakter yang mendalam dan akhir yang melankolis namun kuat. Bagi penggemar berat trilogi ini, film ini adalah babak penting yang memperkaya pengalaman menonton secara keseluruhan, memberikan penutup yang pahit namun tak terhindarkan bagi kisah-kisah tragis ini. Rate: 6.8/10
Sumber film: Infernal Affairs III (2003)

Duration: 118 min Min

TMDB Rated: 6.8 / 14192

Release Date: 2003-12-12

Countries:,

iLK21