Trauma atas kematian tragis Ava, kekasih Finn, menyatukan kembali empat sahabatnya. Untuk melarikan diri dari duka, mereka memutuskan pergi hiking dan berlibur ke pulau terpencil. Tapi kesalahan fatal membawa mereka ke hutan misterius, tempat kejahatan kuno bersemayam dan mengintai mereka di setiap langkah. The Gift (2000) iLK21Ini juga keren: Nonton Cold Moon 2016 - Nonton […]
Luxury138Luxury138
ilk21 film
Cara Menonton Film Di Situs Kami
  • Klik "SKIP TRAILER" untuk melewati trailer.
  • Klik tombol ▶️ pada player untuk memulai film.
  • Gunakan Server 2 atau 3 jika player lambat.
  • Bookmark situs kami agar mudah diakses kembali.

Nonton It Remains (2023) Sub Indo - iLK21 Ganool

IMDB Rated: 6.7 / 10
Original Title : It Remains
6.7 232

Trauma atas kematian tragis Ava, kekasih Finn, menyatukan kembali empat sahabatnya. Untuk melarikan diri dari duka, mereka memutuskan pergi hiking dan berlibur ke pulau terpencil. Tapi kesalahan fatal membawa mereka ke hutan misterius, tempat kejahatan kuno bersemayam dan mengintai mereka di setiap langkah.

Ulasan untuk It Remains (2023)

✍️ Ditulis oleh Nadia Putri

Ulasan Film: It Remains (2023) – Ketika Kengerian Bersemayam Hong Kong memang punya rekam jejak panjang dalam menggarap film horor dan *thriller* yang unik, seringkali meramu elemen supernatural dengan drama psikologis yang dalam. "It Remains" (2023) hadir sebagai tambahan terbaru dalam genre ini, mencoba menghadirkan pengalaman yang tak hanya memacu adrenalin tetapi juga meresapi pikiran penonton dengan sebuah misteri yang menghantui. Sebagai penikmat sinema Asia, saya harus mengakui bahwa film ini berhasil membangun suasana yang kental sejak menit-menit awal, menyajikan sebuah kisah yang perlahan-lahan menyeret kita ke dalam pusaran ketakutan dan pertanyaan tak terjawab. Dari segi visual, "It Remains" patut diacungi jempol dalam membangun atmosfer. Sinematografinya cerdas, memanfaatkan palet warna yang muram dan pencahayaan yang seringkali minim untuk menciptakan rasa terisolasi dan kecemasan. Setiap sudut gelap, setiap bayangan yang melintas, terasa dimanfaatkan dengan maksimal untuk memicu imajinasi penonton. Penggunaan *setting* yang terkadang sempit dan claustrophobic semakin memperkuat tensi, membuat kita merasa seolah ikut terperangkap bersama para karakternya. Detail kecil dalam desain produksi, seperti benda-benda usang atau sudut-sudut ruangan yang terbengkalai, turut berperan besar dalam menceritakan kisah tanpa kata, mengisyaratkan adanya sesuatu yang telah lama bersemayam dan menolak untuk pergi. Kualitas audio juga tidak kalah penting; suara-suara latar yang samar, desiran angin, atau bahkan keheningan yang tiba-tiba, semuanya dirangkai untuk mengusik indra pendengaran dan memperkuat sensasi ketidaknyamanan. Tensi cerita dalam "It Remains" terbangun secara bertahap, menghindari *jump scare* murahan yang terlalu sering dijumpai di film horor modern, meskipun bukan berarti tidak ada sama sekali. Sutradara lebih memilih pendekatan *slow burn*, di mana rasa takut muncul dari perlahan terkuaknya misteri dan tekanan psikologis yang menimpa para karakter. Alih-alih mengandalkan visual menakutkan secara eksplisit, film ini bermain dengan pikiran penonton, membiarkan kita mengisi kekosongan dengan ketakutan pribadi. Ada sebuah kekuatan yang tak terlihat, namun kehadirannya sangat terasa, yang menjadi motor penggerak utama ketegangan. Pertanyaan "apa yang sebenarnya terjadi?" dan "siapa yang akan jadi korban berikutnya?" terus menghantui sepanjang durasi film, mendorong penonton untuk terus terlibat. Namun, yang membuat "It Remains" benar-benar menonjol adalah kualitas akting para pemainnya. Mereka adalah jantung dari cerita ini, membawa kedalaman emosional pada sebuah plot yang bisa saja terasa generik di tangan yang salah. Pertama, mari kita bahas Anson Lo. Sebagai salah satu wajah yang cukup dikenal, ia membuktikan bahwa ia bukan hanya sekadar idola pop, tetapi juga aktor yang mampu menghadirkan performa yang meyakinkan. Di film ini, ia menampilkan kerentanan sekaligus keberanian yang kompleks. Ada momen-momen di mana raut wajahnya menunjukkan keputusasaan yang mendalam, pergolakan batin yang nyata, seolah-olah beban dunia berada di pundaknya. Ekspresi ketakutannya terasa sangat otentik, membuat penonton ikut merasakan kegelisahan yang ia alami. Ia juga berhasil menunjukkan perkembangan karakter yang subtil namun signifikan seiring berjalannya cerita, dari seorang yang mungkin awalnya skeptis menjadi seseorang yang harus menghadapi kenyataan pahit. Selanjutnya, Chu Pak-Hong. Aktor veteran ini selalu bisa diandalkan untuk peran-peran yang membutuhkan kedalaman dan bobot emosional. Dalam "It Remains," ia memberikan fondasi yang kuat bagi cerita, menghadirkan karakter yang mungkin tampak keras di luar namun menyimpan konflik internal yang rumit. Aktingnya yang tenang namun penuh wibawa seringkali menjadi jangkar di tengah kekacauan, meski ada juga momen di mana ia berhasil mengejutkan penonton dengan ledakan emosi yang tak terduga. Ia menguasai seni menyampaikan banyak hal hanya melalui tatapan mata atau gestur tubuh yang minimalis, menunjukkan pengalaman dan kematangan dalam berakting. Terakhir, Lam Yiu-Sing. Performa Lam Yiu-Sing dalam film ini menambah lapisan kompleksitas yang penting. Ia memiliki kemampuan untuk menghidupkan karakternya dengan nuansa yang beragam, dari kecemasan yang mendalam hingga momen-momen kebingungan yang tulus. Ada kejujuran dalam ekspresinya yang membuat karakternya terasa manusiawi dan mudah dihubungkan. Interaksinya dengan para pemeran lain juga terasa sangat natural, menciptakan dinamika kelompok yang meyakinkan, yang esensial untuk membangun fondasi penceritaan yang kuat dalam genre horor. Ia berhasil menjadi salah satu pilar emosional yang mendukung narasi. Secara keseluruhan, kontribusi akting mereka bertiga sangat krusial bagi kesuksesan "It Remains". Mereka tidak hanya sekadar memerankan karakter, tetapi benar-benar menghidupkannya, membuat kita peduli dengan nasib mereka. Kedalaman emosional yang mereka bawa berhasil mengimbangi elemen horor, menjadikan film ini lebih dari sekadar tontonan menakutkan, melainkan sebuah eksplorasi tentang trauma, penyesalan, dan bagaimana masa lalu dapat terus menghantui. Tanpa performa yang solid ini, ketegangan psikologis dan bobot tema film mungkin tidak akan terasa sekuat ini. Mereka membentuk ansambel yang solid, saling melengkapi dan mengangkat satu sama lain, menciptakan pengalaman sinematik yang lebih kaya dan meyakinkan. Tema besar yang diusung oleh "It Remains" adalah bagaimana sesuatu yang "tersisa" dari masa lalu—entah itu trauma, kesalahan, atau bahkan keberadaan yang tak kasat mata—dapat terus memengaruhi dan menghantui masa kini. Film ini dengan cerdik mengeksplorasi gagasan tentang warisan yang tidak diinginkan, tentang bagaimana kita mungkin tidak pernah benar-benar bisa lari dari konsekuensi tindakan di masa lampau, atau dari energi yang tertinggal di suatu tempat. Ini adalah narasi tentang pertarungan melawan sesuatu yang tak bisa dilihat, tak bisa disentuh, namun dampaknya begitu nyata, merusak ketenangan hidup dan menguji batas kewarasan. Meskipun film ini memiliki beberapa *cliché* genre horor yang mungkin sudah familiar bagi penggemar berat, "It Remains" tetap menawarkan pengalaman yang mencekam dan penuh intrik. Dengan arahan yang fokus, visual yang atmosferik, dan akting yang kuat, film ini berhasil menyajikan sebuah kisah horor yang meninggalkan kesan mendalam, jauh setelah kredit akhir bergulir. Bagi Anda yang menyukai horor psikologis dengan sentuhan supranatural yang kental, dan ingin melihat performa akting yang patut diacungi jempol, film ini sangat layak ditonton. Skor akhir: 5.8/10
Sumber film: It Remains (2023)

Duration: 100 min Min

TMDB Rated: 6.7 / 232

Release Date: 2023-08-24

Countries:

iLK21