Setelah kencan pertama yang luar biasa, ketertarikan menggebu-gebu antara Bea dan Ben mendadak padam – sampai mereka tak terduga bersatu kembali di pesta pernikahan impian di Australia. Jadi, mereka melakukan apa yang biasa dilakukan orang dewasa yang “matang”: berpura-pura menjadi pasangan. Fried Barry (2020) iLK21Ini juga keren: Nonton Bye Bye Man 2017 - Nonton Theeb […]
Luxury138Luxury138
Cara Menonton Film Di Situs Kami
  • Klik "SKIP TRAILER" untuk melewati trailer.
  • Klik tombol ▶️ pada player untuk memulai film.
  • Gunakan Server 2 atau 3 jika player lambat.
  • Bookmark situs kami agar mudah diakses kembali.

Anyone But You (2023) ⭐ 6.6 | Streaming Comedy – IDLIX

IMDB Rated: 6.6 / 10
Original Title : Anyone But You
6.6 3420

Setelah kencan pertama yang luar biasa, ketertarikan menggebu-gebu antara Bea dan Ben mendadak padam – sampai mereka tak terduga bersatu kembali di pesta pernikahan impian di Australia. Jadi, mereka melakukan apa yang biasa dilakukan orang dewasa yang “matang”: berpura-pura menjadi pasangan.

Ulasan untuk Anyone But You (2023)

✍️ Ditulis oleh Raka Pratama

### Romansa Klasik yang Dibalut Pesona Modern: Ulasan "Anyone But You" Ada kalanya kita merindukan film romantis-komedi yang tidak mencoba terlalu keras untuk menjadi sesuatu yang baru, melainkan merangkul formula klasik dengan sentuhan segar. "Anyone But You", film terbaru yang disutradarai oleh Will Gluck, tampaknya mengerti betul keinginan itu. Film ini sukses menghadirkan kisah cinta yang ringan, kocak, dan menghibur, membawa kita kembali pada pesona rom-com era awal 2000-an, namun dengan estetika visual dan selera humor yang lebih kontemporer. Sejak awal, film ini sudah menetapkan nadanya sebagai tontonan yang tidak perlu dianggap terlalu serius, melainkan dinikmati sebagai hiburan murni. Premisnya sendiri cukup familiar: dua individu yang memiliki sejarah kurang menyenangkan di masa lalu, terpaksa berinteraksi kembali dalam sebuah acara penting. Karena berbagai alasan yang pada akhirnya lebih lucu daripada logis, mereka memutuskan untuk berpura-pura menjadi sepasang kekasih. Tentu saja, "pura-pura" di sini adalah kata kunci yang menjanjikan serangkaian kekacauan, kesalahpahaman, dan percikan romansa yang tak terduga. Latar belakang yang dipilih—sebuah pesta pernikahan di lokasi eksotis—menambah dimensi kemewahan dan kegembiraan yang memang cocok untuk genre ini. Dari segi suasana visual, "Anyone But You" adalah sebuah suguhan. Pengambilan gambar di Australia yang indah, dengan pantai-pantai berpasir putih, laut biru jernih, dan arsitektur mewah, menciptakan latar belakang yang sempurna untuk kisah cinta yang berkembang. Sinematografinya cerah, tajam, dan penuh warna, seolah turut merayakan kegembiraan yang ingin ditularkan oleh film ini. Setiap adegan terasa hidup, dengan pencahayaan alami yang memanjakan mata, sangat mendukung genre rom-kom yang mengutamakan kehangatan dan keindahan. Suasana visual ini tidak hanya sekadar latar, melainkan elemen yang aktif berkontribusi pada pembangunan *mood* film, membuatnya terasa seperti liburan yang menyenangkan. Tensi cerita dibangun dengan apik, terutama lewat dinamika hubungan antara dua karakter utama. Konflik awal di antara mereka tidak dibuat-buat, namun cukup solid untuk memicu rangkaian kejadian kocak. Humornya mengalir alami, seringkali muncul dari dialog cerdas dan situasi canggung yang diciptakan oleh keharusan mereka berpura-pura. Film ini tidak hanya mengandalkan lelucon verbal, tapi juga memanfaatkan *slapstick* ringan dan komedi situasi yang efektif. Di balik semua tawa, ada pula tensi romantis yang perlahan terbangun. Penonton dibuat menebak-nebak apakah "pura-pura" ini akan berubah menjadi nyata, sebuah elemen klasik rom-com yang dieksekusi dengan baik di sini. Pacing-nya terasa pas, tidak terlalu terburu-buru, namun juga tidak membosankan, menjaga penonton tetap terlibat dalam perjalanan kedua karakter. Sekarang, mari kita bahas kualitas akting dari para pemain utamanya. Alexandra Shipp menghadirkan penampilan yang energik dan menawan. Meskipun perannya tidak selalu menjadi pusat perhatian utama, ia sukses menjadi penyeimbang yang penting. Ia memerankan karakternya dengan sentuhan kehangatan dan kejujuran, mampu menyuarakan kekhawatiran dan dukungan yang tulus. Aktingnya terasa natural, dan ia memiliki kemampuan untuk mencuri perhatian dalam setiap adegan yang ia miliki, baik saat menyampaikan humor maupun momen-momen yang lebih serius. Kontribusinya dalam membangun chemistry antar karakter lain juga patut diacungi jempol, ia berhasil menjadi jangkar emosional yang kuat bagi cerita. Glen Powell adalah magnet karisma di layar. Ia punya kemampuan luar biasa untuk memerankan karakter yang awalnya mungkin terlihat agak menyebalkan atau arogan, namun perlahan-lahan menunjukkan sisi lain yang lebih rapuh dan menawan. Dalam film ini, ia mengolah karakter yang licin dengan sangat baik, menggabungkan kepercayaan diri yang berlebihan dengan momen-momen keraguan yang manusiawi. Komedi yang ia bawakan tidak terasa dipaksakan; seringkali muncul dari ekspresi wajah dan *delivery* dialognya yang tepat. Ia berhasil membuat penonton simpati pada karakternya, bahkan ketika ia membuat kesalahan. Sydney Sweeney membuktikan bahwa ia tidak hanya mumpuni dalam drama intens, tetapi juga memiliki bakat alami untuk komedi romantis. Ia memberikan penampilan yang multifaset, memadukan kecerdasan, rasa frustrasi, dan kerentanan. Ia mampu menunjukkan perjuangan batin karakternya dengan halus, tanpa perlu dialog berlebihan. Ekspresi wajah dan gesturnya sangat efektif dalam menyampaikan emosi, dari jengkel hingga terpikat. Ada daya tarik tersendiri pada caranya menghadirkan karakter yang cerdas namun juga rentan, membuat penonton mudah terhubung dan peduli pada perjalanannya. Secara keseluruhan, kontribusi akting mereka sangat krusial bagi kesuksesan film ini. Alexandra Shipp memberikan fondasi pendukung yang solid, menambah dimensi persahabatan dan keluarga yang esensial. Namun, duet Glen Powell dan Sydney Sweeney lah yang benar-benar menjadi inti dari "Anyone But You". Chemistry di antara mereka sangat terasa, bukan hanya dalam adegan-adegan romantis, tetapi juga dalam pertengkaran dan olok-olokan. Mereka berdua memiliki *timing* komedi yang luar biasa, saling melengkapi dan mendorong performa satu sama lain. Tanpa chemistry yang meyakinkan ini, premis "pura-pura jadi kekasih" tidak akan terasa otentik, dan percikan asmara yang diharapkan penonton tidak akan muncul. Mereka berhasil membuat penonton percaya pada perkembangan hubungan karakter mereka, mengubah skeptisisme awal menjadi harapan romantis. Tema besar yang diangkat film ini adalah tentang kesalahpahaman dan kesempatan kedua. Seringkali, apa yang kita pikir kita tahu tentang seseorang, terutama setelah sebuah kejadian buruk, mungkin tidak sepenuhnya benar. Film ini mengeksplorasi bagaimana prasangka dan miskomunikasi dapat menciptakan dinding di antara individu, dan bagaimana melewati dinding tersebut seringkali membutuhkan keberanian untuk melihat lebih dalam dan memberi kesempatan lagi. Ada juga tema tentang garis tipis antara kepura-puraan dan kenyataan, di mana tindakan yang dimulai sebagai skenario palsu perlahan-lahan membuka jalan bagi perasaan yang tulus. Ini adalah inti dari rom-com klasik, dan "Anyone But You" merangkulnya dengan tangan terbuka. "Anyone But You" mungkin tidak akan mengubah lanskap genre rom-kom, namun ia berhasil memberikan apa yang dijanjikan: tontonan yang menyenangkan, segar, dan membuat hati hangat. Ini adalah film yang sempurna untuk ditonton jika Anda mencari hiburan ringan yang tidak banyak menuntut, namun mampu meninggalkan senyum di wajah. Dengan visual yang memukau, humor yang efektif, dan chemistry pemain utama yang tak terbantahkan, film ini adalah pengingat manis akan daya tarik abadi dari sebuah kisah cinta yang klasik. Nilai: 7.2/10
Sumber film: Anyone But You (2023)

Duration: 103 min Min

TMDB Rated: 6.6 / 3420

Release Date: 2023-12-21

Countries: