Terinspirasi dari kisah nyata, film ini bercerita tentang Danny, seorang supir truk semen, yang liburan impiannya digagalkan oleh pacarnya yang licik, Trudy. Melarikan diri dari kehidupan suramnya di pinggiran kota Australia, Danny nekat terbang ke angkasa dengan kursi yang diikat balon helium. Badai dahsyat membawanya jauh dari daratan, hingga mendarat di kota Clarence yang hijau […]
Luxury138Luxury138
Cara Menonton Film Di Situs Kami
  • Klik "SKIP TRAILER" untuk melewati trailer.
  • Klik tombol ▶️ pada player untuk memulai film.
  • Gunakan Server 2 atau 3 jika player lambat.
  • Bookmark situs kami agar mudah diakses kembali.

Nonton Danny Deckchair (2003) Sub Indo - iLK21 Ganool

IMDB Rated: 6.7 / 10
Original Title : Danny Deckchair
6.7 5197

Terinspirasi dari kisah nyata, film ini bercerita tentang Danny, seorang supir truk semen, yang liburan impiannya digagalkan oleh pacarnya yang licik, Trudy. Melarikan diri dari kehidupan suramnya di pinggiran kota Australia, Danny nekat terbang ke angkasa dengan kursi yang diikat balon helium. Badai dahsyat membawanya jauh dari daratan, hingga mendarat di kota Clarence yang hijau nan asri. Di kota baru ini, ia bertemu Glenda, petugas parkir satu-satunya di sana.

Sementara media di rumahnya terus terobsesi dengan cerita hilangnya Danny, ia pun berkesempatan untuk hidup baru di Clarence. Dalam petualangannya, ia menemukan belahan jiwa dalam diri Glenda. Namun, takdir akhirnya menghampiri, identitas asli Danny terungkap dan Trudy—yang kini menjadi selebriti tabloid—datang ke kota tersebut untuk membawa Danny kembali ke Sydney.

Danny, yang sudah berubah, kini mengetahui arti kebahagiaan dan menemukan harga diri barunya. Film ini akan menampilkan perjuangan Danny mempertahankan kehidupan barunya dan melawan upaya Trudy untuk membawanya kembali ke kehidupan lama.

Ulasan untuk Danny Deckchair (2003)

✍️ Ditulis oleh Melati Anindya

Siapa bilang kebahagiaan sejati hanya bisa ditemukan lewat jalur yang konvensional? Terkadang, hidup itu perlu sedikit kegilaan, sentuhan absurditas, dan keberanian untuk "terbang" dari rutinitas. Itulah inti sari yang coba disampaikan oleh film *Danny Deckchair* (2003), sebuah permata sinematik dari Australia yang mungkin sering terlewatkan, namun meninggalkan kesan hangat di hati penontonnya. Film ini adalah pengingat bahwa kadang, hal-hal terindah dalam hidup datang dari insiden paling tak terduga. *Danny Deckchair* mengajak kita menyelami kisah seorang pria yang merasa hidupnya mandek, terjebak dalam pekerjaan membosankan sebagai tukang adukan semen dan hubungan asmara yang terasa hampa. Kekasihnya sibuk dengan obsesi pada rumah besar impian dan gaya hidup glamor, sementara dirinya hanya bisa memimpikan sesuatu yang lebih. Dalam keputusasaannya yang lucu dan naif, ia kemudian melakukan sesuatu yang hanya bisa terpikirkan dalam film: mengikat ratusan balon helium ke kursi malasnya (deckchair) dan mencoba terbang. Tentu saja, rencananya tidak berjalan persis seperti yang dibayangkan, dan ia justru terdampar di sebuah kota kecil nan terpencil bernama Clapton, di mana identitas aslinya tak dikenal dan ia disambut sebagai sosok misterius yang datang dari langit. Film ini dengan cermat mengangkat tema besar tentang pencarian jati diri dan keberanian untuk melarikan diri dari realitas yang menjemukan. Ini bukan sekadar cerita tentang petualangan fisik, melainkan juga perjalanan emosional sang karakter utama dalam menemukan arti kebahagiaan di tempat dan cara yang paling tidak ia duga. *Danny Deckchair* mempertanyakan definisi kesuksesan yang seringkali diukur dari materi, dan menawarkan alternatif: kebahagiaan sejati bisa ditemukan dalam kesederhanaan, komunitas yang hangat, dan kemampuan untuk menjadi diri sendiri. Ada pesona tersendiri pada kehidupan di kota kecil itu, di mana gosip menyebar cepat tapi kebaikan hati juga berlimpah, memberikan kontras yang menarik dengan kehidupan kota besar yang individualistis. Salah satu kekuatan utama film ini terletak pada jajaran aktornya yang brilian, yang berhasil menghidupkan karakter-karakter unik ini dengan kedalaman dan pesona. Rhys Ifans, aktor Welsh dengan karisma khasnya, memikul beban utama sebagai protagonis. Ia berhasil menghadirkan sosok yang awalnya terasa hampa dan terjebak dalam rutinitas, menjadi individu yang menemukan kembali makna hidupnya di tempat tak terduga. Ekspresi wajahnya yang seringkali melankolis bercampur kebingungan, namun perlahan memancarkan kehangatan dan kebahagiaan, adalah kunci. Ia membuat penonton bersimpati pada perjalanannya, dari seorang pria yang tersesat menjadi seseorang yang akhirnya menemukan rumah. Penampilannya yang tidak berlebihan namun penuh nuansa menjadikan karakternya sangat relatable, terlepas dari premis cerita yang absurd. Miranda Otto dengan pesona alaminya, memerankan sosok penegak hukum lokal yang membumi namun memiliki hati terbuka. Ia memberikan fondasi emosional yang kuat bagi cerita, menghadirkan karakter yang realistis dan mudah disukai. Karakternya menjadi jangkar bagi protagonis yang lebih "melayang," menawarkan stabilitas dan pengertian yang sangat ia butuhkan. Miranda Otto memiliki kemampuan luar biasa untuk menyampaikan kehangatan dan empati hanya dengan tatapan matanya, membuat chemistry-nya dengan Rhys Ifans terasa begitu alami dan menyentuh. Justine Clarke mengambil peran yang mungkin terlihat sebagai 'penghalang' bagi kebahagiaan sang protagonis, namun ia sukses menciptakan karakter yang mewakili aspirasi duniawi yang klise dengan sangat efektif. Penampilannya brilian dalam menunjukkan kontras yang tajam antara kehidupan lama yang ingin dihindari protagonis dengan impian baru yang ia temukan. Ia tidak memerankan karakternya sebagai "wanita jahat," melainkan sebagai seseorang yang memiliki pandangan hidup yang berbeda, membuat dinamika konflik terasa lebih realistis dan kurang kartun. Secara keseluruhan, trio aktor ini adalah denyut nadi film. Mereka tidak hanya memerankan karakter, tetapi juga berhasil membangun koneksi emosional dengan penonton, membuat kisah yang mungkin terdengar absurd ini terasa nyata dan menyentuh. Kontribusi mereka krusial dalam memberikan kedalaman pada cerita dan membuatnya lebih dari sekadar komedi ringan; mereka menyuntikkan humanitas yang diperlukan agar cerita ini bisa terbang tinggi. Visual film ini adalah salah satu bintangnya. Kontras antara kehidupan kota yang abu-abu dan monoton dengan pemandangan pedesaan Australia yang indah, luas, dan penuh warna sangat terasa. Setiap adegan di kota kecil ini terasa seperti pelukan hangat, disinari cahaya matahari yang cerah dan dipenuhi lanskap yang menenangkan. Sinematografi yang cerah dan alami memperkuat kesan kebebasan dan kehidupan baru yang ditemukan sang protagonis. Suasana visual yang dihadirkan seolah mengajak penonton ikut merasakan kelegaan dan kegembiraan yang dirasakan karakter utama saat ia lepas dari belenggu. Tensi cerita dalam film ini bukanlah jenis yang membuat jantung berdebar kencang, melainkan lebih pada ketegangan internal dan antisipasi. Ada kekhawatiran yang samar akan terbongkarnya rahasia protagonis, namun semua disajikan dengan tempo yang menenangkan dan humor yang lembut, memungkinkan penonton untuk menikmati perjalanan emosional karakter utama tanpa terbebani. Konflik-konflik kecil yang muncul lebih berfungsi untuk mengembangkan karakter dan memperkuat tema, bukan untuk menciptakan drama yang berlebihan. Ini adalah film yang mengalir pelan, namun setiap alirannya membawa kita lebih dekat pada esensi cerita. *Danny Deckchair* mungkin bukan film *blockbuster* yang penuh aksi, tapi ia adalah tontonan yang membumi, meski ceritanya tentang terbang di udara. Ia memiliki hati yang besar, humor yang cerdas, dan pesan yang relevan tentang pentingnya menemukan kebahagiaan di tempat-tempat yang paling tidak diharapkan. Film ini adalah pengingat bahwa terkadang, yang kita butuhkan hanyalah melepaskan diri dari segala ekspektasi dan membiarkan diri kita terbawa angin menuju petualangan baru. Sebuah tontonan yang sempurna bagi mereka yang sedang mencari inspirasi atau sekadar ingin sedikit melarikan diri dari rutinitas. Skor akhir: 6.1/10
Sumber film: Danny Deckchair (2003)

Duration: 100 min Min

TMDB Rated: 6.7 / 5197

Release Date: 2003-05-16

Countries: