Terpaksa menghadapi masa lalunya yang kelam, paramedis Cassandra Webb menjalin hubungan dengan tiga wanita muda yang ditakdirkan untuk memiliki masa depan yang kuat… jika mereka semua bisa selamat dari bahaya yang mengancam mereka saat ini. PAW Patrol: The Mighty Movie (2023) iLK21Ini juga keren: Nonton Geo Disaster 2017 - Nonton Inside Out 2015 - Nonton […]
Luxury138Luxury138
Cara Menonton Film Di Situs Kami
  • Klik "SKIP TRAILER" untuk melewati trailer.
  • Klik tombol ▶️ pada player untuk memulai film.
  • Gunakan Server 2 atau 3 jika player lambat.
  • Bookmark situs kami agar mudah diakses kembali.

Madame Web (2024) | Streaming Action – IDLIX

IMDB Rated: N/A / 10
Original Title : Madame Web
N/A N/A

Terpaksa menghadapi masa lalunya yang kelam, paramedis Cassandra Webb menjalin hubungan dengan tiga wanita muda yang ditakdirkan untuk memiliki masa depan yang kuat… jika mereka semua bisa selamat dari bahaya yang mengancam mereka saat ini.

Ulasan untuk Madame Web (2024)

✍️ Ditulis oleh Sinta Maharani

Sebagai penikmat kisah-kisah adiwira, ‘Madame Web’ menawarkan pendekatan yang sedikit berbeda dari kebanyakan film Marvel, meskipun masih berada dalam semesta yang sama. Film ini mengajak kita untuk menyelami kisah asal-usul seorang karakter yang memiliki kemampuan unik, yakni melihat gambaran masa depan. Ini bukan tentang ledakan besar atau kostum yang mencolok sejak awal, melainkan tentang perjalanan seorang paramedis yang hidupnya tiba-tiba jungkir balik setelah sebuah kecelakaan fatal memberinya kekuatan melihat masa depan dalam fragmen-fragmen waktu. Premis ini sejujurnya cukup menarik. Bayangkan memiliki karunia—atau mungkin kutukan—untuk melihat beberapa detik atau menit ke depan, mengubah alur kejadian yang sudah pasti. Karakter utama kita, yang diperankan oleh Dakota Johnson, harus beradaptasi dengan kemampuan barunya ini. Ia dipaksa untuk keluar dari zona nyamannya dan berhadapan dengan takdir yang aneh, yang mempertemukannya dengan tiga gadis muda yang entah mengapa menjadi target seorang antagonis misterius yang juga memiliki koneksi dengan masa depan. Dari sinilah inti cerita bergulir: perlindungan, takdir, dan pilihan. Secara visual, ‘Madame Web’ terasa cukup ambigu. Ada beberapa momen yang menampilkan adegan-adegan yang didesain untuk memperlihatkan kemampuan sang karakter utama melihat masa depan, yang mencoba menghadirkan ketegangan melalui potongan-potongan visual yang cepat dan membingungkan—seperti yang ia alami. Namun, secara keseluruhan, atmosfer visual film ini terasa kurang konsisten. Ada momen-momen di mana sinematografi dan tata warna terasa kurang menonjol, gagal menciptakan suasana yang benar-benar imersif atau membedakannya dari film-film superhero lainnya. Desain produksinya cenderung pragmatis, tidak terlalu fantastis, yang mungkin dimaksudkan untuk membumikan ceritanya, namun kadang terasa kurang berani dalam eksplorasi artistik. Efek visualnya, terutama pada adegan aksi, sering kali terasa cukup standar, tidak ada yang benar-benar "wow" atau meninggalkan kesan mendalam. Tensi cerita film ini juga agak naik turun. Awalnya, ada rasa penasaran bagaimana sang karakter utama akan menguasai kekuatannya dan melindungi ketiga gadis tersebut. Plotnya bergerak cukup cepat di paruh pertama, membangun misteri seputar identitas antagonis dan motifnya. Namun, seiring berjalannya cerita, ketegangan mulai mengendur. Beberapa bagian terasa terburu-buru, seolah-olah ingin segera mencapai poin-poin plot penting tanpa memberi ruang yang cukup bagi karakter atau penonton untuk bernapas dan merasakan emosi yang lebih dalam. Ada potensi untuk membangun ketegangan yang lebih mendalam, terutama dengan konsep takdir yang bisa diubah, tapi sayangnya, potensi itu tidak selalu dimanfaatkan sepenuhnya. Konflik utamanya, meskipun secara konsep menarik, kurang terasa mengancam seperti yang seharusnya. Mari kita bahas kualitas akting para pemain utama yang sangat berpengaruh pada keseluruhan film ini. Dakota Johnson sebagai pemeran utama, tampil dengan gaya yang cukup santai dan kadang terkesan sedikit apatis. Awalnya, hal ini bisa dimaklumi mengingat karakternya digambarkan sebagai orang yang mandiri dan tidak terbiasa bergantung pada orang lain, apalagi terlibat dalam hal-hal supranatural. Namun, seiring dengan perkembangannya sebagai seseorang yang memiliki kekuatan super dan harus melindungi orang lain, performanya terasa kurang bertenaga. Transformasinya dari skeptis menjadi pelindung terasa kurang meyakinkan dan kurang emosional, seolah-olah ia hanya mengikuti alur naskah tanpa benar-benar meresapi beban yang diemban karakternya. Kemudian ada Isabela Merced, yang memerankan salah satu dari tiga gadis yang dilindungi. Penampilannya cukup solid. Ia berhasil membawakan karakternya dengan energi yang sesuai, menunjukkan sisi pemberontak sekaligus rapuh. Di antara ketiga gadis itu, ia mungkin yang paling menonjol dalam hal dinamika emosional, memberikan kontribusi yang berarti pada interaksi kelompok dan menambahkan lapisan kemanusiaan yang penting pada cerita. Ia berhasil menciptakan karakter yang mudah dipahami motivasinya, meskipun ruang untuk pengembangan karakternya terbatas. Terakhir, Sydney Sweeney, yang juga memerankan salah satu gadis dari trio tersebut. Penampilannya dalam film ini cenderung lebih minim, terutama di paruh awal. Karakternya terasa kurang mendapat porsi yang signifikan untuk bersinar, dan ia tidak memiliki banyak kesempatan untuk menunjukkan jangkauan aktingnya. Meskipun demikian, ia berhasil mengisi perannya dengan keberadaan yang menawan, meskipun tidak diberikan banyak materi untuk dieksplorasi. Ia memberikan sentuhan kepribadian yang unik pada trio tersebut, namun terasa seperti masih banyak potensi yang belum tergali. Secara keseluruhan, kontribusi akting mereka terhadap kesuksesan film ini bisa dikatakan cukup beragam. Dakota Johnson, sebagai sentral cerita, perlu memikul beban yang sangat besar, dan meskipun ia mencoba menghadirkan karakternya dengan gayanya sendiri, performanya kurang mampu mengangkat film ini dari kelemahan naskah. Isabela Merced memberikan performa yang kuat dalam batas-batas perannya, berhasil menjadi salah satu titik terang dalam film. Sydney Sweeney, meski kurang mendapat porsi, masih memberikan kehadiran yang solid. Seharusnya, dengan trio pendukung yang menjanjikan ini, film bisa menjadi lebih beresonansi, namun sayangnya, naskah dan arahan tampaknya tidak memberi mereka cukup ruang untuk benar-benar bersinar dan saling melengkapi secara maksimal. Potensi mereka terasa belum tergarap sepenuhnya, dan alih-alih saling menguatkan, terkadang terasa mereka berjuang sendiri-sendiri. Tema besar yang coba diangkat film ini adalah takdir versus pilihan bebas, serta konsep tentang koneksi antarindividu yang melintasi waktu dan ruang. Ide bahwa seseorang dapat melihat masa depan dan berpotensi mengubahnya adalah premis yang kuat. Film ini mencoba mengeksplorasi pertanyaan tentang apakah takdir bisa dihindari atau diubah, dan bagaimana tanggung jawab untuk mengetahui apa yang akan terjadi membebani seseorang. Ada juga tema tentang menemukan keluarga yang tak terduga dan bagaimana setiap orang memiliki peran penting dalam skema besar kehidupan, bahkan jika itu belum terlihat jelas. Namun, pengeksekusian tema-tema ini terasa kurang mendalam. Pesan moralnya disampaikan dengan cara yang terlalu lugas, tanpa banyak nuansa atau eksplorasi filosofis yang bisa membuat penonton merenung lebih jauh. Sebagai penutup, ‘Madame Web’ adalah film yang memiliki ide dasar yang menarik, tetapi sayangnya, tidak sepenuhnya berhasil mengeksekusi potensinya. Ada momen-momen yang cukup menghibur, terutama ketika konsep precognition dimainkan dengan baik, dan interaksi antara ketiga gadis muda ini sesekali menawarkan kilasan humor atau kehangatan. Namun, secara keseluruhan, film ini terasa seperti sebuah kesempatan yang terlewatkan untuk menyajikan cerita adiwira yang benar-benar berbeda dan berkesan. Bagi Anda yang mencari film superhero yang ringan dan tidak terlalu memusingkan, mungkin film ini bisa menjadi pilihan. Namun, jika Anda mengharapkan kedalaman emosi, visual yang memukau, atau aksi yang mendebarkan, mungkin Anda akan sedikit kecewa. Skor akhir: 5.7/10
Sumber film: Madame Web (2024)