Dihidupkan kembali oleh ilmuwan eksentrik, seorang wanita muda kabur bersama pengacara urakan, berlayar dalam petualangan penuh gejolak melintasi benua. Terbebas dari prasangka era tersebut, ia semakin teguh pada tujuannya untuk memperjuangkan kesetaraan dan pembebasan. Julieta (2016) iLK21Ini juga keren: Nonton Blood Sand Gold 2017 - Nonton Live Cargo 2016 - Nonton X Men The Last […]
Luxury138Luxury138
Cara Menonton Film Di Situs Kami
  • Klik "SKIP TRAILER" untuk melewati trailer.
  • Klik tombol ▶️ pada player untuk memulai film.
  • Gunakan Server 2 atau 3 jika player lambat.
  • Bookmark situs kami agar mudah diakses kembali.

Streaming Poor Things (2023) 2025 Rating 8.4 – IDLIX

IMDB Rated: 8.4 / 10
Original Title : Poor Things
8.4 56009

Dihidupkan kembali oleh ilmuwan eksentrik, seorang wanita muda kabur bersama pengacara urakan, berlayar dalam petualangan penuh gejolak melintasi benua. Terbebas dari prasangka era tersebut, ia semakin teguh pada tujuannya untuk memperjuangkan kesetaraan dan pembebasan.

Ulasan untuk Poor Things (2023)

✍️ Ditulis oleh Raka Pratama

Poor Things: Sebuah Perjalanan Penemuan Diri yang Gila dan Memukau Yorgos Lanthimos memang tidak pernah gagal menyuguhkan pengalaman sinematik yang aneh, berani, dan tak terlupakan, dan "Poor Things" adalah salah satu buktinya. Film ini bukan sekadar tontonan biasa; ia adalah sebuah mahakarya visual dan naratif yang mengguncang batasan genre, menyajikan sintesis aneh namun memukau antara dongeng gotik, fiksi ilmiah, dan drama eksistensial. Sejak menit pertama, film ini menarik kita masuk ke dunia yang terasa asing sekaligus akrab, sebuah realitas alternatif di era Victoria yang penuh dengan imajinasi liar dan penemuan-penemuan absurd. Salah satu aspek yang paling mencolok dari "Poor Things" adalah atmosfer visualnya yang benar-benar unik. Lanthimos bermain-main dengan estetika yang khas dirinya, menggunakan lensa *fisheye* yang mendistorsi, komposisi gambar yang formal namun seringkali aneh, dan transisi warna yang mencolok. Awalnya, kita disuguhkan palet hitam-putih yang claustrophobic dan misterius, menciptakan kesan dunia yang belum sepenuhnya tereksplorasi. Namun, seiring berjalannya cerita, layar tiba-tiba meledak dengan warna-warna cerah yang memukau, melambangkan pembukaan dunia dan pikiran karakter utama yang tak terbatas. Desain produksi film ini benar-benar gila-gilaan, detail, dan penuh fantasi, dari arsitektur steampunk yang rumit hingga kostum-kostum yang memadukan era Victoria dengan sentuhan futuristik yang surealis. Setiap bingkai adalah sebuah karya seni tersendiri, menciptakan lanskap visual yang kaya, sekaligus sedikit mengganggu, yang sepenuhnya mendukung narasi penemuan diri yang tak terduga. Di balik semua kegilaan visual itu, "Poor Things" adalah sebuah kisah yang sangat manusiawi tentang penemuan diri, kebebasan, dan emansipasi. Film ini mengikuti perjalanan seorang wanita muda yang unik, yang, melalui serangkaian eksperimen yang tak lazim, diberi kesempatan kedua untuk mengalami hidup dari awal. Ia memulai perjalanannya dengan pikiran yang kosong, layaknya seorang bayi, namun dengan tubuh dewasa. Petualangannya adalah eksplorasi tanpa batas tentang dunia, tentang nafsu, rasa sakit, kegembiraan, dan kebebasan. Ini adalah metafora yang kuat tentang bagaimana kita belajar, tumbuh, dan membentuk identitas kita sendiri di tengah batasan dan ekspektasi masyarakat. Film ini tidak takut untuk membahas tema-tema seperti seksualitas, moralitas, dan patriarki dengan cara yang blak-blakan, bahkan kadang provokatif, namun selalu dengan sentuhan humor gelap yang cerdas. Kualitas akting dalam film ini adalah pilar utama yang menopang seluruh narasi anehnya. Para pemain utama memberikan penampilan yang luar biasa dan berani, membuat karakter-karakter mereka hidup dalam absurditas yang indah. Emma Stone benar-benar menjadi bintang di film ini. Perannya menuntut spektrum emosi yang sangat luas, dari kepolosan seorang bayi hingga kecerdasan dan kebijaksanaan seorang wanita yang telah melihat dunia. Stone berhasil memerankan evolusi karakternya dengan sempurna, baik secara fisik maupun vokal. Ia mampu menunjukkan kegugupan, rasa ingin tahu yang tak terbatas, dan keberanian karakter ini dalam menghadapi setiap pengalaman baru. Setiap gerakan tubuh, setiap ekspresi wajah, setiap intonasi suara, semuanya mencerminkan tahap perkembangan karakternya. Ini adalah penampilan yang fearless, menantang, dan sangat rentan yang akan terus dibicarakan selama bertahun-tahun. Mark Ruffalo memberikan penampilan yang mengejutkan dan luar biasa kocak sebagai seorang pria yang awalnya tampil sebagai sosok yang penuh pesona, namun secara bertahap terungkap sebagai pribadi yang egois, pengecut, dan penuh rasa tidak aman. Ruffalo berhasil menangkap esensi karakter ini, menyeimbangkan daya tarik palsu dengan kerentanan yang menyedihkan. Komedi fisik dan *timing* komedi yang ia tunjukkan sangat pas, membuat karakter ini menjadi salah satu penjahat yang paling menyebalkan sekaligus paling menghibur dalam ingatan saya. Ia adalah lawan main yang sempurna bagi karakter Emma Stone, memicu banyak konflik dan momen komedi gelap dalam film. Willem Dafoe lagi-lagi menunjukkan kelasnya sebagai aktor serba bisa. Meskipun penampilannya di film ini cukup mengerikan dan tak konvensional, Dafoe berhasil menghidupkan karakternya dengan sentuhan kemanusiaan dan kehangatan yang tak terduga. Di balik bekas luka dan deformasi, ia memancarkan empati seorang "ayah" yang mencintai ciptaannya, meski dengan metode yang aneh. Ia memberikan bobot emosional yang signifikan pada hubungan yang rumit antara karakternya dengan karakter utama, membuat penonton merasakan simpati terhadap sosok yang seharusnya menakutkan ini. Secara keseluruhan, kontribusi akting mereka sangat krusial bagi kesuksesan "Poor Things". Keberanian Emma Stone, humor gelap Mark Ruffalo, dan kehangatan aneh Willem Dafoe menciptakan sebuah ansambel yang harmonis dan tak terlupakan. Mereka semua, dengan cara mereka sendiri, berhasil menjual premis film yang absurd dan menjadikannya sebuah kisah yang penuh dengan nuansa emosional dan relevansi universal. Tensi cerita dalam film ini terbangun dari perkembangan karakter utama yang cepat, benturan antara kebebasan dan batasan sosial, serta interaksi yang seringkali canggung namun tulus dengan orang-orang di sekitarnya. Ini bukan tensi thriller, melainkan tensi eksistensial yang membuat kita terus bertanya "apa yang akan terjadi selanjutnya?" dalam perjalanan penemuan dirinya. "Poor Things" adalah film yang mungkin tidak untuk semua orang karena gayanya yang unik dan temanya yang terkadang provokatif. Namun, bagi mereka yang bersedia membuka pikiran dan merangkul keanehan, film ini menawarkan pengalaman yang sangat kaya, memprovokasi pemikiran, dan sangat memuaskan. Ini adalah sebuah surat cinta untuk rasa ingin tahu, kebebasan, dan kemampuan manusia untuk mendefinisikan dirinya sendiri, terlepas dari apa yang diharapkan oleh dunia. Skor akhir: 8.4/10
Sumber film: Poor Things (2023)

Duration: 141 min Min

TMDB Rated: 8.4 / 56009

Release Date: 2023-12-07

Countries:, ,