![]() | ![]() |
Cara Menonton Film Di Situs Kami
- Klik "SKIP TRAILER" untuk melewati trailer.
- Klik tombol ▶️ pada player untuk memulai film.
- Gunakan Server 2 atau 3 jika player lambat.
- Bookmark situs kami agar mudah diakses kembali.
Watch 125 Years Memory (2015) Film Drama 2025 Rating 7.1 – IDLIX

Pada malam 16 September 1890, kapal fregat Turki, Ertuğrul, dilanda topan dan karam di lepas pantai Jepang. Para penduduk desa setempat, dengan mempertaruhkan nyawa mereka sendiri, berhasil menyelamatkan 69 pelaut Turki. Meskipun hidup dalam keadaan miskin dan kekurangan makanan, para penduduk desa tersebut dengan murah hati berbagi apa pun yang mereka miliki dengan para orang asing dari negeri yang berjarak 9.000 kilometer.
95 tahun kemudian, pada saat Perang Iran-Irak, lebih dari 300 orang Jepang terjebak di Teheran. Pada pagi hari tanggal 19 Maret 1985, sebuah pesawat Turkish Airlines berangkat menuju Teheran untuk mengevakuasi warga Jepang. Namun, warga Turki yang tersisa di Bandara Mehrabad Teheran perlu diyakinkan bahwa mereka tidak dapat ikut serta dalam penerbangan penyelamatan tersebut, meski pesawat tersebut berasal dari negara mereka sendiri.
Tonton juga film: Reality (2023) iLK21
Ini juga keren: Nonton Becoming Bond 2017 - Nonton Alex The List 2018 - Nonton The Sorcerer And The White Snake 2011 - Nonton Its Complicated 2009 - Nonton Knuckle Girl 2023
Ulasan untuk 125 Years Memory (2015)
## Mengarungi Lautan Kisah Persahabatan: Ulasan Film "125 Years Memory" (2015) Film "125 Years Memory" (dikenal juga dengan judul "Kainan 1890" atau "Ertuğrul 1890") adalah sebuah mahakarya sinematik yang tidak hanya menyajikan drama sejarah, tetapi juga merangkai dua kisah nyata lintas generasi yang menghangatkan hati dan mengukuhkan esensi kemanusiaan. Lebih dari sekadar reka ulang peristiwa, film ini adalah sebuah ode untuk persahabatan abadi antara dua negara, Turki dan Jepang, yang terbentuk dari tindakan kebaikan dan pengorbanan di tengah krisis. Saya pribadi merasa film ini berhasil dengan gemilang dalam misinya, mengajak penonton menyelami lautan emosi yang dalam dan memahami bagaimana benang merah sejarah dapat mengikat masa lalu dengan masa kini secara kuat. Salah satu aspek yang paling menonjol dari "125 Years Memory" adalah suasana visual yang dibangun dengan sangat apik. Film ini berhasil menciptakan detail periode yang luar biasa otentik, baik itu lanskap Jepang pada tahun 1890 yang masih asri namun brutal dengan gelombang lautnya, maupun ketegangan geopolitik di Teheran pada tahun 1985. Sinematografinya begitu memukau, mampu menangkap keindahan sekaligus keganasan elemen alam di satu sisi, dan di sisi lain, kesibukan serta kepanikan evakuasi massal. Transisi antara dua lini masa terasa mulus, tidak mengganggu alur cerita, justru memperkaya narasi dengan kontras dan paralelisme yang cerdas. Ketegangan cerita dibangun dengan gradual namun efektif, terutama pada segmen 1890 ketika perjuangan bertahan hidup para pelaut Ottoman melawan amukan badai diperlihatkan dengan begitu mengerikan. Di segmen 1985, ketegangan psikologis akibat ancaman perang yang terus membayangi terasa sangat nyata, membuat penonton ikut merasakan keputusasaan dan harapan yang tipis. Kedua segmen ini, meskipun terpisah waktu, berhasil memancarkan aura imersif yang membuat kita selarut-larutnya dalam kisah. Kualitas akting para pemain utama menjadi pilar penting yang menopang keberhasilan film ini. Kenan Ece berhasil memerankan karakter seorang perwira Ottoman dengan kedalaman emosi yang luar biasa. Ia memancarkan wibawa dan rasa tanggung jawab yang kuat, namun pada saat yang sama, juga menunjukkan kerentanan dan penderitaan yang mendalam akibat peristiwa tragis yang menimpanya dan rekan-rekannya. Ekspresi matanya yang penuh makna mampu menyampaikan kepedihan, harapan, dan tekad baja tanpa perlu banyak dialog. Penampilannya terasa sangat otentik, membuat kita percaya pada penderitaan dan keteguhan hati yang ia tunjukkan. Seiyo Uchino, di sisi lain, memberikan penampilan yang penuh dengan empati dan dedikasi. Perannya sebagai seorang dokter/pejabat Jepang yang berjuang menolong para korban selamat Ertuğrul di tahun 1890 adalah representasi sempurna dari kemanusiaan yang tak mengenal batas. Ia berhasil menggambarkan sosok yang tenang di tengah kekacauan, dengan kepemimpinan yang lembut namun tegas, serta hati yang penuh kasih. Karakternya adalah jangkar moral dari segmen tahun 1890, dan Uchino membawakan peran tersebut dengan kejujuran dan kekuatan batin yang sangat meyakinkan. Shioli Kutsuna memberikan sentuhan humanis yang tak kalah penting, baik dalam perannya di tahun 1890 maupun 1985. Ia berhasil memerankan sosok yang menunjukkan kekuatan batin, kepedulian tulus, dan ketabahan. Di tahun 1890, ia menjadi simbol kebaikan masyarakat lokal yang sigap membantu. Sementara di tahun 1985, ia mewakili kegigihan dan ketakutan para warga sipil yang terjebak di tengah konflik. Kutsuna memiliki kemampuan untuk menyampaikan emosi yang kompleks melalui gestur sederhana dan sorot mata, membuat karakter-karakter yang ia perankan terasa sangat dekat dan relatable. Secara keseluruhan, kontribusi akting mereka sangat krusial bagi kesuksesan film ini. Ketiga aktor ini, bersama dengan seluruh ensemble cast, tidak hanya membawakan karakter mereka dengan profesionalisme tinggi, tetapi juga berhasil menghidupkan jiwa dari kisah ini. Keaslian dan dedikasi mereka membuat setiap momen, baik yang penuh duka maupun kebaikan, terasa nyata dan menyentuh. Mereka mampu membangun jembatan emosional antara penonton dan sejarah yang diceritakan, menjadikan film ini tidak hanya tontonan, tetapi juga pengalaman yang mengesankan. Tema besar yang diangkat oleh "125 Years Memory" adalah tentang kekuatan persahabatan, kemanusiaan, dan solidaritas lintas batas. Film ini dengan cerdas menunjukkan bagaimana satu tindakan kebaikan di masa lalu dapat beresonansi puluhan tahun kemudian, menciptakan ikatan yang tak terputus. Ini adalah kisah tentang pengorbanan diri, keberanian di hadapan bencana, dan pentingnya saling membantu tanpa mengharapkan balasan. Dari pelaut yang terdampar di pantai asing hingga warga sipil yang terjebak di zona perang, film ini merayakan semangat manusia untuk bertahan hidup dan bergotong royong. Ini adalah pengingat yang kuat bahwa meskipun dunia dapat berubah dan konflik mungkin muncul, nilai-nilai universal seperti empati dan kasih sayang akan selalu menemukan jalannya untuk mempersatukan. "125 Years Memory" adalah sebuah film yang tidak boleh dilewatkan, terutama bagi mereka yang menghargai cerita-cerita sejarah yang sarat makna dan menyentuh jiwa. Film ini bukan hanya sekadar catatan kaki dari buku sejarah, melainkan sebuah narasi yang dihidupkan kembali dengan penceritaan yang kuat, visual yang menawan, dan akting yang mengesankan. Ini adalah bukti nyata bahwa kadang kala, jalinan persahabatan antar bangsa dapat terbentuk dari momen-momen paling tak terduga, dan ikatan tersebut akan bertahan selama 125 tahun, bahkan mungkin selamanya. Nilai akhir: 7.8 dari 10
Sumber film: 125 Years Memory (2015)
Actors:Kenan Ece, Seiyo Uchino, Shioli Kutsuna
Directors:Masaaki Kamada, Mitsutoshi Tanaka