Berlatar belakang Prancis tahun 1889, Dodin Bouffant adalah seorang koki yang tinggal bersama Eugénie, juru masak pribadinya sekaligus kekasihnya. Mereka memiliki sejarah panjang dalam dunia kuliner dan cinta, namun Eugénie menolak untuk menikah dengan Dodin. Untuk itu, sang pecinta makanan ini memutuskan melakukan sesuatu yang belum pernah ia lakukan sebelumnya: memasak untuk Eugénie. Immigration Game […]
Luxury138Luxury138
Cara Menonton Film Di Situs Kami
  • Klik "SKIP TRAILER" untuk melewati trailer.
  • Klik tombol ▶️ pada player untuk memulai film.
  • Gunakan Server 2 atau 3 jika player lambat.
  • Bookmark situs kami agar mudah diakses kembali.

The Taste of Things (2023) Sub Indo | IMDb ⭐ 7.5 Drama – IDLIX

IMDB Rated: 7.5 / 10
Original Title : The Taste of Things
7.5 2331

Berlatar belakang Prancis tahun 1889, Dodin Bouffant adalah seorang koki yang tinggal bersama Eugénie, juru masak pribadinya sekaligus kekasihnya. Mereka memiliki sejarah panjang dalam dunia kuliner dan cinta, namun Eugénie menolak untuk menikah dengan Dodin. Untuk itu, sang pecinta makanan ini memutuskan melakukan sesuatu yang belum pernah ia lakukan sebelumnya: memasak untuk Eugénie.

Ulasan untuk The Taste of Things (2023)

✍️ Ditulis oleh Sinta Maharani

Di tengah gempuran film-film bertempo cepat dengan plot yang memeras otak, "The Taste of Things" hadir sebagai sebuah jeda yang menenangkan, sekaligus memanjakan indera. Film ini bukan sekadar tontonan, melainkan sebuah pengalaman yang merangkul penonton untuk merenung, merasa, dan mungkin, sedikit lapar. Dari awal hingga akhir, kita diajak menyelami dunia yang kaya akan aroma, cita rasa, dan emosi yang mendalam, semuanya terbalut dalam keindahan visual yang memukau. Suasana visual yang dihadirkan dalam film ini benar-benar menjadi bintang tersendiri. Setiap adegan yang berlatar di dapur atau ruang makan terasa begitu intim dan autentik. Pencahayaan lembut, komposisi gambar yang artistik, serta detail-detail kecil dalam penyajian makanan dan interaksi antar karakter, semuanya bekerja sama menciptakan atmosfer yang hangat, akrab, dan mewah dalam kesederhanaannya. Kamera seringkali berlama-lama pada proses memasak, mulai dari memilih bahan-bahan segar, memotong dengan presisi, hingga piring-piring yang tertata apik. Ini bukan sekadar dokumentasi kuliner; ini adalah ode untuk seni memasak. Setiap dentingan panci, setiap desiran minyak di wajan, dan uap yang mengepul seolah bisa kita cium dari layar. Rasanya seperti diundang ke dapur pribadi seorang master chef, mengamati setiap gerakan tangan, dan merasakan gairah yang mengalir dari setiap hidangan yang tercipta. Tensi cerita dalam film ini bukan berasal dari konflik dramatis yang menggebu-gebu, melainkan dari keheningan, dari tatapan mata, dari kehangatan yang tak terucap, dan dari dinamika hubungan yang telah terjalin puluhan tahun. Film ini mengalir lambat, seperti saus kental yang dimasak perlahan, memungkinkan kita untuk benar-benar meresapi setiap momen. Ada semacam melankoli yang indah, sebuah apresiasi terhadap waktu yang berlalu dan kenangan yang terukir. Ini adalah jenis ketegangan yang lebih emosional dan filosofis, membuat penonton merenungkan tentang cinta, kehidupan, dan warisan yang ditinggalkan. Tema besar yang diangkat oleh "The Taste of Things" adalah bagaimana makanan tidak hanya menjadi sumber gizi, tetapi juga ekspresi cinta, seni, dan bahasa universal yang mengikat jiwa. Film ini menggambarkan dengan indah bagaimana passion terhadap kuliner dapat menjadi fondasi sebuah hubungan yang rumit namun begitu kuat. Ini tentang dua jiwa yang terhubung melalui dedikasi mereka pada rasa, pada kesempurnaan, dan pada satu sama lain. Melalui setiap hidangan yang disiapkan, ada pesan yang disampaikan: tentang keinginan, pengabdian, dan sejarah panjang yang mereka miliki bersama. Kualitas akting para pemain utama menjadi pilar penting yang menopang keindahan dan kedalaman film ini. Benoît Magimel memerankan karakternya dengan keanggunan dan intensitas yang tenang. Ia tidak perlu banyak bicara untuk menyampaikan kedalaman emosi dan dedikasinya. Dari caranya mengamati bahan makanan, memimpin di dapur, hingga tatapan matanya yang penuh kerinduan dan apresiasi, ia berhasil memancarkan aura seorang maestro yang hidup untuk passion-nya. Ada kehangatan dan ketulusan yang luar biasa dalam setiap gesturnya, membuat karakternya terasa sangat manusiawi dan mudah diresapi. Ia menunjukkan seorang pria yang mencintai pekerjaannya dan mencintai orang-orang di sekitarnya dengan cara yang paling tulus dan jujur. Juliette Binoche memberikan penampilan yang begitu halus namun sangat kuat. Karakternya adalah perwujudan kemandirian dan keahlian yang tak terbantahkan. Ia menunjukkan kedalaman emosi melalui ekspresi wajah yang minim dan bahasa tubuh yang lembut. Ada sejarah panjang yang terpancar dari setiap gerakannya, seolah kita bisa merasakan puluhan tahun yang telah dilewati karakternya. Ketenangannya yang kadang misterius justru menambah daya tarik, membuat penonton ingin terus menggali apa yang ada di balik sorot matanya yang penuh makna. Ia adalah sosok yang mandiri, namun pada saat yang sama, sangat terhubung secara emosional dengan dunia di sekitarnya. Patrick d'Assumçao, meskipun dengan waktu layar yang tidak sebanyak dua pemeran utama, berhasil memberikan kontribusi yang signifikan. Ia membawa sentuhan realita dan loyalitas yang tulus. Karakternya menjadi semacam jangkar, memberikan perspektif lain dan menambah kedalaman pada lingkaran sosial para tokoh utama. Kehadirannya terasa hangat, memberikan warna pada dinamika yang sudah ada, dan menunjukkan betapa kuatnya ikatan yang terjalin dalam kehidupan sehari-hari mereka. Ia adalah figur yang konsisten, seorang pendengar setia, dan penambah rasa pada hidangan utama yang disajikan film ini. Secara keseluruhan, akting mereka bertiga secara sinergis berkontribusi pada kesuksesan film ini dengan menciptakan ensemble yang otentik dan saling melengkapi. Kimia di antara Benoît Magimel dan Juliette Binoche terasa begitu alami dan telah melewati ujian waktu, seolah mereka benar-benar telah berbagi hidup selama puluhan tahun. Kepekaan mereka dalam berinteraksi, baik melalui dialog maupun keheningan, membuat hubungan yang kompleks itu terasa begitu nyata dan menyentuh. Sementara itu, kehadiran Patrick d'Assumçao memberikan dimensi tambahan, memperkaya dunia yang mereka tinggali dan membuat pengalaman menonton terasa lebih utuh. Tanpa akting yang memukau dan saling mendukung ini, film ini mungkin tidak akan mencapai tingkat keintiman dan resonansi emosional yang berhasil dicapainya. "The Taste of Things" adalah sebuah undangan untuk memperlambat langkah, menikmati keindahan dalam kesederhanaan, dan merayakan gairah yang mengikat manusia. Ini adalah film yang meninggalkan kesan mendalam, bukan karena plot twist yang mengejutkan, melainkan karena keindahan penceritaan, akting yang menyentuh, dan tentu saja, godaan kuliner yang tak tertahankan. Sangat direkomendasikan bagi mereka yang mencari pengalaman sinematik yang kaya rasa, hangat, dan menginspirasi. Nilai: 7.9/10
Sumber film: The Taste of Things (2023)

Duration: 135 min Min

TMDB Rated: 7.5 / 2331

Release Date: 2023-11-08

Countries:,