![]() | ![]() |
Cara Menonton Film Di Situs Kami
- Klik "SKIP TRAILER" untuk melewati trailer.
- Klik tombol ▶️ pada player untuk memulai film.
- Gunakan Server 2 atau 3 jika player lambat.
- Bookmark situs kami agar mudah diakses kembali.
Watch Art of the Devil 2 (2005) Film Horror 2025 Rating 5.8 – IDLIX

Dua tahun berlalu sejak ayah salah satu sahabat mereka bunuh diri. Peristiwa tragis ini memicu reuni sekelompok teman SMA. Mereka memutuskan untuk bermalam bersama di rumah sang teman. Namun, saat malam tiba, kejadian aneh mulai menimpa mereka satu per satu. Seolah-olah ada yang menggunakan ilmu hitam untuk membalas dendam atas suatu perbuatan yang mereka lakukan bersama semasa SMA.
Tonton juga film: Baby Money (2021) iLK21
Ini juga keren: Nonton Rock Star 2001 - Nonton Come See The Paradise 1990 - Nonton Dogtown 2 2021 - Nonton Omni Loop 2024 - Nonton Reticent 2024
Ulasan untuk Art of the Devil 2 (2005)
Sebagai penggemar horor Asia, khususnya dari Thailand, mendengar judul 'Art of the Devil 2' saja sudah cukup untuk membayangkan sebuah tontonan yang tidak main-main. Film ini, yang rilis pada tahun 2005, memang bukan untuk penonton yang mencari horor ringan atau sekadar sensasi terkejut. Sebaliknya, ia menyajikan sebuah pengalaman yang gelap, meresahkan, dan brutal, meninggalkan kesan yang mendalam jauh setelah kredit akhir bergulir. Sejak awal, 'Art of the Devil 2' berhasil membangun suasana yang sangat pekat. Visualnya didominasi oleh palet warna yang suram, seringkali diwarnai oleh semburat merah darah atau bayangan gelap yang mencekam. Sinematografinya cerdas dalam menciptakan rasa tidak nyaman, sering menggunakan sudut pandang yang ganjil atau pencahayaan minim untuk menyoroti kengerian yang tersembunyi maupun yang terang-terangan. Setiap adegan terasa dibebani oleh aura mistis dan niat jahat, didukung oleh desain suara yang efektif membangun ketegangan. Dentingan musik yang disonansi, bisikan-bisikan samar, atau suara-suara menjijikkan yang mengiringi adegan-adegan tertentu, semuanya berkontribusi pada atmosfer yang sangat menekan. Film ini tidak hanya menakut-nakuti dengan jump scare—meskipun ada—tetapi lebih banyak mengandalkan teror psikologis dan visual yang mengganggu, membuat penonton terus-menerus merasa gelisah. Tensi ceritanya dibangun perlahan tapi pasti, seperti tali yang semakin ditarik kencang, hingga mencapai titik puncaknya yang eksplosif dan tak terhindarkan. Tema besar yang diusung film ini adalah tentang kekuatan gelap, balas dendam yang merusak, dan konsekuensi mengerikan dari sihir hitam. Ini adalah eksplorasi tentang bagaimana ambisi dan kebencian bisa melahirkan kekuatan yang melampaui batas nalar, dan bagaimana kekuatan tersebut, ketika dilepaskan, tidak hanya menghancurkan targetnya tetapi juga mereka yang menggunakannya. Film ini tidak ragu untuk menunjukkan sisi paling kelam dari sifat manusia, di mana moralitas menjadi kabur dan garis antara korban dan pelaku menjadi sangat tipis. Ini adalah cerminan mengerikan tentang siklus kekerasan dan kutukan yang terus berlanjut, mengingatkan kita bahwa setiap tindakan, terutama yang dilakukan dengan niat jahat, akan selalu memiliki harga yang harus dibayar. Mari kita bicara tentang akting, yang menjadi salah satu pilar utama kesuksesan film ini dalam menyampaikan kengeriannya. Akarin Siwapornpitak Penampilannya dalam film ini sangat memukau. Ia berhasil memerankan karakternya dengan intensitas yang luar biasa, menampilkan emosi yang kompleks dari rasa takut yang mendalam hingga keteguhan hati yang putus asa. Ada momen-momen di mana ekspresi wajahnya saja sudah cukup untuk menyampaikan beban penderitaan yang ia alami, membuat penonton ikut merasakan setiap kengerian yang menimpanya. Ia mampu membawa karakter ini hidup, membuatnya terasa sangat nyata di tengah situasi fantastis dan mengerikan yang ada. Kualitas aktingnya terasa sangat natural dan meyakinkan. Namo Tongkumnerd Akting Namo Tongkumnerd juga patut diacungi jempol. Ia berhasil menunjukkan transformasi karakter yang signifikan sepanjang film. Dari awal yang mungkin terlihat biasa, ia mampu mengembangkan karakternya menjadi sosok yang lebih kompleks, terkadang rapuh, terkadang terdorong pada batas kemanusiaan. Ada kedalaman emosional yang ia bawa ke layar, memungkinkan penonton untuk bersimpati atau setidaknya memahami motivasi di balik tindakan karakternya. Kemampuannya menyampaikan rasa putus asa dan tekanan yang luar biasa sangat terasa, menambahkan lapisan tebal pada narasi film. Napakpapha Nakprasitte Napakpapha Nakprasitte memberikan penampilan yang paling kuat dan memorable di antara ketiganya, mungkin karena perannya yang krusial dalam menggerakkan narasi. Ia memancarkan aura misterius dan kekuatan yang tak terbantahkan. Ada ketenangan yang menakutkan dalam setiap gerak-geriknya, tatapan matanya yang dingin bisa menyampaikan ancaman tanpa perlu kata-kata. Ia dengan sangat meyakinkan memerankan sosok yang penuh dengan niat, entah itu kebaikan yang disalahpahami atau kejahatan yang murni. Kemampuannya untuk membuat penonton merasa tidak nyaman hanya dengan kehadirannya adalah bukti kualitas aktingnya yang luar biasa. Secara keseluruhan, kualitas akting dari ketiga pemeran utama ini berkontribusi secara signifikan pada kesuksesan 'Art of the Devil 2'. Mereka tidak hanya memainkan peran mereka, tetapi benar-benar menghidupkan karakter-karakter tersebut, membuat kengerian yang terjadi terasa lebih personal dan dampaknya lebih menghunjam. Tanpa penampilan yang kuat ini, film ini mungkin hanya akan menjadi tontonan horor biasa dengan banyak darah dan efek visual. Namun, berkat mereka, film ini naik level menjadi sebuah drama horor yang tidak hanya menakutkan secara visual, tetapi juga secara emosional dan psikologis. Mereka berhasil membuat penonton peduli (atau setidaknya terinvestasi) pada nasib karakter, yang pada akhirnya memperkuat dampak keseluruhan cerita. 'Art of the Devil 2' adalah film yang tidak menahan diri. Ia berani dalam menyajikan kekerasan, grafis, dan kengerian yang visceral, sesuai dengan reputasinya dalam genre horor Thailand. Ini adalah film yang mungkin tidak cocok untuk semua orang, terutama bagi mereka yang tidak tahan dengan adegan-adegan brutal atau disturbing. Namun, bagi penggemar horor yang mencari pengalaman yang lebih dari sekadar jump scare, yang ingin merasakan horor hingga ke tulang sumsum, film ini adalah tontonan yang wajib. Ia berhasil membangun sebuah dunia yang penuh dengan kegelapan dan keputusasaan, meninggalkan kesan yang sulit dilupakan. Nilai: 6.8/10
Sumber film: Art of the Devil 2 (2005)
Genre:Horror, Mystery, Thriller
Actors:Akarin Siwapornpitak, Namo Tongkumnerd, Napakpapha Nakprasitte
Directors:Isara Nadee, Kome Kongkiat Komesiri, Pasith Buranajan