Cerita ini berlatar di tahun 2034, dua tahun setelah peristiwa di Ghost in the Shell: S.A.C. 2nd GIG. Mayor Motoko Kusanagi, seorang cyborg wanita, telah meninggalkan Public Security Section 9, unit elit kontra-terorisme dan anti-kejahatan yang berspesialisasi dalam cyber-warfare. Section 9 kini telah berkembang menjadi tim dengan 20 orang operator lapangan, dengan Togusa sebagai pemimpin […]
Luxury138Luxury138
Cara Menonton Film Di Situs Kami
  • Klik "SKIP TRAILER" untuk melewati trailer.
  • Klik tombol ▶️ pada player untuk memulai film.
  • Gunakan Server 2 atau 3 jika player lambat.
  • Bookmark situs kami agar mudah diakses kembali.

Ghost in the Shell: Stand Alone Complex – Solid State Society (2006) ⭐ 7.8 | Streaming Action – IDLIX

IMDB Rated: 7.8 / 10
Original Title : Ghost in the Shell: Stand Alone Complex - Solid State Society
7.8 7523

Cerita ini berlatar di tahun 2034, dua tahun setelah peristiwa di Ghost in the Shell: S.A.C. 2nd GIG. Mayor Motoko Kusanagi, seorang cyborg wanita, telah meninggalkan Public Security Section 9, unit elit kontra-terorisme dan anti-kejahatan yang berspesialisasi dalam cyber-warfare. Section 9 kini telah berkembang menjadi tim dengan 20 orang operator lapangan, dengan Togusa sebagai pemimpin lapangan.

Ulasan untuk Ghost in the Shell: Stand Alone Complex – Solid State Society (2006)

✍️ Ditulis oleh Sinta Maharani

Ghost in the Shell: Stand Alone Complex – Solid State Society, sebuah film anime yang berhasil menggoreskan jejaknya di hati saya. Bukan sekadar pertarungan robot dan aksi menegangkan, film ini menyuguhkan eksplorasi tema-tema kompleks yang dikemas dengan visual memukau dan alur cerita yang cukup membuat saya terpaku. Meskipun sudah bertahun-tahun berlalu sejak pertama kali menontonnya, Solid State Society tetap terasa relevan dan meninggalkan kesan yang kuat. Dari segi visual, Stand Alone Complex – Solid State Society memanjakan mata. Animasinya, khas Production I.G, menunjukkan detail yang luar biasa, baik dalam desain karakter maupun latar belakang kota futuristiknya yang terasa hidup dan bernapas. Warna-warna yang digunakan terasa pas, tidak terlalu mencolok namun tetap mampu menciptakan suasana yang tepat, mulai dari ketegangan hingga momen-momen yang lebih tenang dan introspektif. Penggunaan CGI juga terintegrasi dengan baik, tidak terasa janggal dan malah memperkaya detail visual film ini. Suasana cyberpunk yang kental terasa begitu nyata dan mencekam, sukses membangun atmosfir yang membuat penonton larut dalam dunia fiksi yang diciptakan. Tensi cerita pun terbangun secara gradual, membuat saya terus penasaran dengan apa yang akan terjadi selanjutnya. Berbicara soal akting pengisi suara, saya sangat terkesan dengan penampilan para seiyuu-nya. Atsuko Tanaka, dengan suaranya yang khas, mampu menghidupkan karakternya dengan begitu baik. Ekspresinya, baik melalui intonasi maupun nuansa suara, berhasil menyampaikan emosi karakternya dengan sangat efektif, dari yang tenang hingga yang penuh amarah. Penguasaan nadanya sangat impresif, menunjukkan kedalaman dan kompleksitas emosi yang ingin disampaikan. Koichi Yamadera, dengan pengalamannya yang luas, menunjukkan penguasaan karakter yang luar biasa. Suaranya yang tegas dan berwibawa mampu memberikan karakter yang ia suarakan kekuatan dan daya pikat tersendiri. Ia berhasil mengimbangi Atsuko Tanaka dengan baik, menciptakan dinamika yang menarik antara kedua karakter utama. Penggunaan nada dan ritme dalam penyampaian dialognya terasa begitu tepat dan tidak berlebihan. Osamu Saka juga tak kalah menawan. Suaranya yang unik dan ekspresif memberikan warna tersendiri pada karakternya. Ia mampu menghadirkan sisi-sisi yang berbeda dari karakternya dengan begitu natural. Perubahan intonasi suaranya sangat mendukung perkembangan karakter yang ia perankan. Secara keseluruhan, ketiga seiyuu tersebut memberikan performa yang luar biasa. Chemistry di antara mereka terasa begitu kuat dan menyatu dengan alur cerita yang disajikan. Akting mereka menjadi salah satu faktor kunci yang membuat film ini begitu memukau dan berkesan. Kemampuan mereka dalam menghidupkan karakter dan mengkomunikasikan emosi kepada penonton sangat patut diapresiasi. Kontribusi mereka sangat besar dalam menyukseskan film ini. Tema besar yang diangkat dalam Solid State Society, menurut saya, adalah eksplorasi tentang jati diri manusia di tengah kemajuan teknologi yang pesat. Film ini mengupas secara halus dan mendalam tentang dampak teknologi terhadap hubungan antar manusia, kemanusiaan itu sendiri, dan bagaimana kita menghadapi berbagai permasalahan sosial yang muncul akibat perkembangan teknologi tersebut. Pertanyaan-pertanyaan filosofis ini dikemas dengan apik dalam alur cerita yang menegangkan dan penuh misteri. Film ini mengajak kita untuk merenungkan posisi manusia dalam dunia yang semakin terhubung dan didominasi teknologi. Solid State Society bukanlah sekadar film aksi, tetapi juga sebuah karya yang mendorong penonton untuk berpikir kritis. Meskipun terdapat beberapa adegan yang terasa sedikit lambat dan mungkin membingungkan bagi sebagian penonton, secara keseluruhan, Ghost in the Shell: Stand Alone Complex – Solid State Society adalah sebuah film anime yang sangat direkomendasikan. Kombinasi cerita yang menarik, visual yang memukau, dan akting pengisi suara yang luar biasa menjadikan film ini sebuah mahakarya yang layak untuk dinikmati. Rate: 8.2/10
Sumber film: Ghost in the Shell: Stand Alone Complex – Solid State Society (2006)