![]() | ![]() |
Cara Menonton Film Di Situs Kami
- Klik "SKIP TRAILER" untuk melewati trailer.
- Klik tombol ▶️ pada player untuk memulai film.
- Gunakan Server 2 atau 3 jika player lambat.
- Bookmark situs kami agar mudah diakses kembali.
Watch The Bastard and the Beautiful World (2018) Action 2025 Rating 4.5 – IDLIX

The Bastard and the Beautiful World adalah film omnibus yang terdiri dari empat episode. Fujiko berlari secepat mungkin, dikejar oleh seorang pria bertopeng menyeramkan bernama Mad Dog. Mereka bertemu seorang pianis berbakat dalam perjalanan. Sebuah hubungan misterius berkembang antara Utagui, seorang gadis kecil yang memakan lagu untuk hidup, dan seorang seniman yang tidak bisa lagi bernyanyi. Sepasang suami istri memulai perjalanan untuk menemukan lengan kanan putra mereka yang telah meninggal. Ketika mereka akhirnya mencapai pantai di Okinawa, mereka menemukan…? Para “bastard” berkumpul di lantai dansa malam untuk sebuah pertunjukan.
Tonton juga film: Breathe In (2013) iLK21
Ini juga keren: Nonton Regression 2015 - Nonton The Incredible Truth 2013 - Nonton Locked In A Room 2012 - Nonton On The Fringe Of Wild 2021 - Nonton Meet Cute 2022
Ulasan untuk The Bastard and the Beautiful World (2018)
“The Bastard and the Beautiful World” (2018): Sebuah Potret Jepang Pasca-Perang yang Menawan Namun Tak Sempurna Film ini bukan tontonan ringan. Dari awal hingga akhir, “The Bastard and the Beautiful World” menghadirkan potret Jepang pasca-Perang Dunia II yang suram, namun juga kaya akan nuansa dan detail. Sutradara menggambar kanvas yang penuh dengan warna-warna kelabu, menggambarkan realita getir kehidupan di tengah reruntuhan fisik dan moral bangsa. Meskipun cerita terasa berat, film ini berhasil memikat perhatian berkat visual yang memukau dan performa akting yang solid dari para pemain utamanya. Secara visual, film ini sangat menawan. Penggunaan warna yang redup, setting lokasi yang dipilih dengan cermat, dan kostum yang detail benar-benar berhasil menciptakan atmosfer era tersebut. Kita seakan-akan diajak untuk merasakan secara langsung kepiluan dan kesulitan hidup yang dihadapi oleh masyarakat Jepang pasca perang. Adegan-adegan tertentu terasa begitu hidup dan terasa nyata, hampir seperti sebuah dokumentasi, namun tetap mempertahankan daya tarik sinematik yang kuat. Namun, ada beberapa bagian yang terasa sedikit lambat dan kurang dinamis, sehingga bisa sedikit mengurangi daya tarik bagi penonton yang mengharapkan alur cerita yang lebih cepat. Sekarang mari kita bahas penampilan para pemain utama. Fumika Baba, dengan mimik muka yang ekspresif, berhasil menghidupkan karakternya dengan sangat meyakinkan. Matanya seolah menyimpan ribuan kisah dan emosi yang terpendam, yang ia sampaikan dengan sangat halus namun berkesan. Ia berhasil menunjukkan kerentanan dan kekuatan karakternya secara berimbang, menciptakan sosok perempuan yang kompleks dan mudah diempati. Shinnosuke Mitsushima juga memberikan penampilan yang kuat. Ia mampu menampilkan karakternya dengan aura yang misterius dan penuh teka-teki. Meski perannya lebih sedikit di awal, kehadirannya terasa penting dalam membangun plot cerita dan dinamika hubungan antar karakter. Ekspresi wajahnya yang terkadang datar, terkadang penuh emosi, terasa sangat pas dengan karakter yang ia perankan. Tadanobu Asano, dengan kharisma dan pengalamannya yang mumpuni, menjadi daya tarik tersendiri. Ia mampu memerankan karakter yang kompleks dengan kehalusan dan kedalaman yang luar biasa. Kemampuan aktingnya yang sudah teruji membuat setiap adegan yang ia bintangi terasa sangat berbobot dan menonjol. Interaksinya dengan dua pemeran utama lainnya juga terasa sangat natural dan membangun chemistry yang kuat. Secara keseluruhan, performa ketiga aktor ini sangat berkontribusi terhadap kesuksesan film. Chemistry yang terbangun di antara mereka sangat kuat dan terasa begitu nyata, membawa penonton larut dalam dinamika hubungan yang rumit dan penuh emosi. Meskipun ada beberapa bagian yang kurang maksimal, namun kekuatan akting mereka mampu menutupi beberapa kekurangan yang ada. Tema besar yang diangkat dalam film ini adalah potret kehidupan masyarakat Jepang pasca-perang, khususnya bagaimana mereka berjuang untuk bangkit dari keterpurukan dan membangun kembali kehidupan di tengah keterbatasan dan trauma masa lalu. Film ini menyoroti berbagai aspek kehidupan, mulai dari kemiskinan dan kelaparan, hingga eksploitasi dan diskriminasi. Meskipun tidak secara eksplisit membahasnya, film ini juga menyentuh tema pemulihan trauma dan pencarian jati diri individu di tengah hancurnya tatanan sosial. Pesan moral yang disampaikan mungkin tidak terlalu eksplisit, tetapi tetap terasa kuat dan mampu meninggalkan kesan mendalam bagi penonton. “The Bastard and the Beautiful World” adalah film yang sarat dengan emosi, penuh dengan keindahan visual, namun juga tidak luput dari kekurangan. Ritme ceritanya yang kadang lambat mungkin akan menjadi kendala bagi sebagian penonton. Namun, bagi mereka yang suka dengan film bertema sejarah dengan visual yang indah dan akting yang memukau, film ini patut untuk ditonton. Rating: 6.8/10
Sumber film: The Bastard and the Beautiful World (2018)
Genre:Action, Comedy, Drama, Fantasy, Music, Romance
Actors:Fumika Baba, Shinnosuke Mitsushima, Tadanobu Asano
Directors:Kenji Yamauchi, Sion Sono, Yûichi Kodama