1874, Timur Texas. Dua sahabat mengejar Posse, sekelompok penyelundup manusia sadis yang telah menculik lima wanita. Bersama dengan seorang pendeta Indian, mereka berpacu melawan waktu untuk menemukan dan membebaskan wanita-wanita tersebut sebelum para penyelundup menjual mereka kepada pembeli budak seks di perbatasan Meksiko. The Legion (2020) iLK21Ini juga keren: Nonton A Christmas Star 2015 - […]
Luxury138Luxury138
Cara Menonton Film Di Situs Kami
  • Klik "SKIP TRAILER" untuk melewati trailer.
  • Klik tombol ▶️ pada player untuk memulai film.
  • Gunakan Server 2 atau 3 jika player lambat.
  • Bookmark situs kami agar mudah diakses kembali.

Watch Taken from Rio Bravo (2024) Film Action 2025 Rating 3.1 – IDLIX

IMDB Rated: 3.1 / 10
Original Title : Taken from Rio Bravo
3.1 171

1874, Timur Texas. Dua sahabat mengejar Posse, sekelompok penyelundup manusia sadis yang telah menculik lima wanita. Bersama dengan seorang pendeta Indian, mereka berpacu melawan waktu untuk menemukan dan membebaskan wanita-wanita tersebut sebelum para penyelundup menjual mereka kepada pembeli budak seks di perbatasan Meksiko.

Ulasan untuk Taken from Rio Bravo (2024)

✍️ Ditulis oleh Raka Pratama

Taken from Rio Bravo (2024): Sebuah Remake yang Terlalu Sederhana Taken from Rio Bravo, sebuah film yang menjanjikan sebuah revisi modern dari kisah klasik John Wayne, sayangnya gagal mencapai potensi yang seharusnya. Meskipun ide untuk mengangkat kembali tema keadilan, pengkhianatan, dan konfrontasi di sebuah kota kecil terasa menarik, eksekusi film ini terasa datar dan kurang bersemangat. Kegagalannya terletak bukan pada premisnya, melainkan pada penerapannya yang kurang inovatif dan kurangnya kedalaman emosi. Sebagai penonton, saya merasa film ini lebih seperti sekadar "mengutip" Rio Bravo daripada benar-benar menghidupkan kembali esensinya. Secara visual, film ini cukup standar. Sinematografi tidak menawarkan sesuatu yang istimewa, dan settingnya terasa generik, kurang mampu menciptakan atmosfir mencekam yang seharusnya ada dalam sebuah film bertema western. Warna-warna yang digunakan terasa hambar dan tidak mampu menggambarkan kegersangan serta kekasaran lingkungan di kota kecil tersebut. Tensi cerita juga cenderung datar, klimaksnya terasa kurang mengejutkan dan anti-klimaksnya kurang berkesan. Ritme cerita terasa lambat dan kurang mampu mempertahankan perhatian penonton, terutama di bagian tengah film. Sekarang mari kita bahas penampilan para aktor utama. Alexander Nevsky, dengan wibawanya yang khas, memberikan performa yang cukup solid. Meskipun mungkin tidak mencapai level ikonik seperti John Wayne, ia mampu memerankan karakternya dengan cukup meyakinkan. Ia berhasil menampilkan aura ketegasan dan rasa percaya diri yang dibutuhkan, namun sayangnya, ekspresi wajahnya terkadang terlihat kaku dan kurang menunjukkan nuansa emosi yang lebih dalam. Perannya terasa sedikit kurang berdimensi, seakan hanya meniru sosok pahlawan klasik tanpa menambahkan sentuhan personal. Cynthia Rothrock, aktris laga terkenal, menunjukkan kemampuan bela diri yang mumpuni. Adegan-adegan aksinya cukup memikat, namun sayangnya peran yang diberikan kepadanya kurang dikembangkan. Ia terlihat lebih seperti sebuah tambahan daripada karakter dengan kedalaman cerita. Potensi aktingnya sebagai seorang wanita tangguh yang bisa lebih dari sekedar beraksi kurang dimaksimalkan. Karakternya kurang memberikan dampak emosional yang signifikan bagi alur cerita. Matthias Hues, dengan postur tubuhnya yang gagah, memperlihatkan kehadiran fisik yang kuat di layar. Namun, seperti dua aktor lainnya, eksplorasi karakternya terasa dangkal. Meskipun perannya menuntut kesan antagonis, ia kurang berhasil menyampaikan kompleksitas emosi di balik tokoh tersebut. Kemampuan aktingnya kurang mampu menonjolkan motivasi dan latar belakang karakternya. Secara keseluruhan, akting para pemain utama terasa kurang maksimal. Meskipun masing-masing memiliki kualitas dan pengalaman, mereka seakan-akan terkekang oleh skrip yang kurang kuat dan arahan sutradara yang kurang mampu menggali potensi mereka. Hasilnya adalah sebuah performa yang kompeten namun jauh dari kata luar biasa. Kurangnya chemistry antar pemain juga mengurangi dampak emosional dari cerita. Mereka tampak seperti individu-individu yang bermain di dalam satu frame, bukan sebuah tim yang kompak. Akting mereka secara keseluruhan tidak cukup untuk menyelamatkan film dari kekurangannya yang lain. Tema besar yang diangkat dalam film ini, yaitu keadilan, pengkhianatan, dan kesetiaan, adalah tema klasik yang selalu relevan. Namun, Taken from Rio Bravo gagal mengeksplorasi tema-tema tersebut dengan kedalaman yang memadai. Ia hanya menyentuh permukaan saja tanpa mampu menggali kompleksitas moral dan dilema yang biasanya dihadapi oleh karakter-karakter dalam genre western. Film ini kehilangan nuansa moral yang kompleks dan justru terasa lebih seperti sebuah cerita yang sederhana dan mudah ditebak. Kesimpulannya, Taken from Rio Bravo adalah sebuah usaha yang gagal. Meskipun ia mencoba menghidupkan kembali spirit Rio Bravo, film ini jatuh karena skrip yang lemah, arahan sutradara yang kurang meyakinkan, serta kurangnya kedalaman emosi dan eksplorasi karakter. Film ini mungkin cocok untuk penggemar berat Alexander Nevsky, namun bagi penonton yang mencari sebuah pengalaman sinematik yang memuaskan, film ini kemungkinan akan mengecewakan. Rating: 5.8/10
Sumber film: Taken from Rio Bravo (2024)