![]() | ![]() |
Cara Menonton Film Di Situs Kami
- Klik "SKIP TRAILER" untuk melewati trailer.
- Klik tombol ▶️ pada player untuk memulai film.
- Gunakan Server 2 atau 3 jika player lambat.
- Bookmark situs kami agar mudah diakses kembali.
438 Days (2019) ⭐ 6.7 | Streaming Drama – IDLIX

Menjelang 28 Juni 2011, dua jurnalis Swedia, Martin Schibbye dan Johan Persson, mempertaruhkan segalanya dengan menyeberang secara ilegal dari Somalia ke Ethiopia. Setelah berbulan-bulan meneliti, merencanakan, dan mengalami kegagalan, mereka akhirnya berangkat untuk melaporkan bagaimana perburuan minyak yang kejam berdampak pada penduduk di wilayah Ogaden yang terpencil dan dilanda konflik. Lima hari kemudian, mereka terbaring terluka di gurun pasir, ditembak dan ditangkap oleh tentara Ethiopia.
Tapi ketika laporan awal mereka terhenti, cerita lain dimulai. Kisah tentang pelanggaran hukum, propaganda, dan politik global. Setelah melalui persidangan yang absurd, mereka dijatuhi hukuman sebelas tahun penjara atas tuduhan terorisme. Dan mereka tidak sendirian.
Rekan satu sel mereka adalah jurnalis, penulis, dan politisi yang dianiaya karena tidak tunduk pada kediktatoran. Laporan mereka tentang minyak berubah menjadi kisah tentang tinta, dan kehidupan sehari-hari mereka berubah menjadi perjuangan untuk bertahan hidup di penjara Kality yang terkenal kejam di Addis Ababa.
Kisah ini bukan hanya tentang petualangan berbahaya atau kekejaman penjara. Ini adalah tentang keberanian, ketahanan, dan kekuatan kata-kata. Ini adalah tentang perjuangan untuk kebebasan pers dan keadilan, dan tentang bagaimana bahkan di tempat yang paling gelap, cahaya kemanusiaan dapat bersinar.
Tonton juga film: Scorned (2013) iLK21
Ini juga keren: Nonton Arbitrage 2012 - Nonton Blood C The Last Dark 2012 - Nonton Kings Of Mulberry Street 2019 - Nonton Giddy Stratospheres 2021 - Nonton Fugue 2018
Ulasan untuk 438 Days (2019)
### 438 Days: Sebuah Otobiografi Keteguhan dan Keberanian di Balik Jeruji Besi Film-film yang diangkat dari kisah nyata selalu punya daya tarik tersendiri. Ada bobot emosional dan relevansi yang kerap kali lebih mengena dibanding fiksi murni. '438 Days' (2019) adalah salah satu contoh sempurna dari kategori ini, membawa kita menyelami pengalaman dua jurnalis Swedia yang terjebak dalam pusaran politik dan sistem hukum yang asing di Ethiopia. Film ini bukan sekadar cerita tentang penangkapan dan pemenjaraan, melainkan sebuah eksplorasi mendalam tentang prinsip, persahabatan, dan batas ketahanan manusia. Sejak menit pertama, '438 Days' langsung menarik penonton ke dalam dunia yang tegang dan penuh risiko. Kisah bermula ketika kedua jurnalis ini memutuskan untuk memasuki wilayah konflik di Ethiopia secara ilegal demi mengungkap kebenaran di balik eksploitasi minyak yang diduga dilakukan oleh perusahaan multinasional. Niat mulia mereka untuk memberitakan apa yang tersembunyi malah berujung pada tuduhan terorisme dan vonis 11 tahun penjara. Kita diajak merasakan betapa tipisnya garis antara keberanian jurnalistik dan tindakan yang dianggap mengancam stabilitas negara. Perjalanan mereka dari seorang peliput berita menjadi tahanan politik adalah inti cerita yang sangat memilukan, sekaligus menginspirasi. Secara visual, film ini berhasil menciptakan atmosfer yang mendalam dan realistis. Sinematografinya cerdas dalam menangkap kontras antara keindahan lanskap Ethiopia yang liar dan gersang dengan kekelaman serta keketatan kondisi penjara. Adegan di luar penjara terasa luas dan penuh harapan, sementara di dalam jeruji, kamera seolah ikut mempersempit ruang gerak penonton, membuat kita ikut merasakan sesaknya, panasnya, dan putusnya harapan yang seringkali menghampiri para tahanan. Penggunaan warna dan cahaya juga sangat efektif dalam memperkuat suasana—dari terik matahari yang menyengat hingga remang-remang sel penjara yang dingin dan suram. Ini semua berkontribusi besar pada ketegangan cerita yang terasa nyata, bukan dibuat-buat. Tensi cerita terbangun secara perlahan namun pasti, tidak pernah terburu-buru, namun juga tidak pernah mengendur. Setiap keputusan yang diambil oleh para karakter, setiap interaksi dengan penjaga atau narapidana lain, terasa membawa bobot yang signifikan. Film ini cerdas dalam menyoroti tekanan psikologis yang dialami kedua jurnalis tersebut, bukan hanya dari lingkungan fisik, tetapi juga dari gejolak batin mereka sendiri. Ada momen-momen keputusasaan yang nyata, tetapi juga ada kilasan harapan dan tekad untuk bertahan. Kisah tentang negosiasi di balik layar untuk pembebasan mereka, yang seringkali terasa lambat dan penuh frustrasi, juga ditangani dengan sangat baik, memperlihatkan kompleksitas diplomasi internasional dan peran media dalam kasus semacam ini. Kualitas akting para pemain utama adalah salah satu pilar utama yang menopang keberhasilan '438 Days'. Ketiganya memberikan penampilan yang sangat meyakinkan dan mendalam. Pertama, Fredrik Evers menunjukkan kemampuannya dalam memerankan karakter yang mewakili pihak berwenang atau figur yang terlibat dalam proses hukum dan politik. Penampilannya terasa berwibawa namun juga mampu menunjukkan kerentanan atau frustrasi yang tersembunyi. Ia berhasil menggambarkan kompleksitas perannya, kadang tampak dingin dan prosedural, namun di lain waktu menunjukkan kepedulian yang samar-samar. Gestur tubuh dan ekspresi wajahnya yang terkontrol sangat efektif dalam menyampaikan pesan-pesan non-verbal yang penting bagi dinamika cerita. Kemudian, ada Gustaf Skarsgård yang memang sudah dikenal dengan kemampuan aktingnya yang kuat dan karismatik. Di film ini, ia membawa karakter seorang jurnalis yang idealis namun juga realistis. Ia mampu menampilkan spektrum emosi yang luas, dari semangat membara di awal, kebingungan dan ketakutan saat ditangkap, hingga kelelahan mental dan fisik di dalam penjara. Penampilannya sangat memukau dalam menunjukkan ketangguhan batin di tengah situasi yang tak tertahankan, sekaligus kerentanan seorang manusia yang jauh dari rumah dan kebebasan. Kita bisa merasakan perjuangannya untuk menjaga kewarasan dan harapannya tetap menyala. Tak kalah penting, Matias Varela berhasil menciptakan kontras sekaligus harmoni dengan karakter yang diperankan Gustaf. Penampilannya memberikan dimensi lain pada kisah persahabatan mereka. Ia mampu menggambarkan karakter yang mungkin lebih impulsif atau lebih cepat bereaksi terhadap tekanan, namun juga memiliki loyalitas dan ketahanan yang sama kuatnya. Interaksinya dengan Gustaf terasa sangat otentik, menunjukkan ikatan yang terbentuk dari penderitaan bersama. Ia berhasil menyalurkan emosi seperti kemarahan, keputusasaan, dan juga momen-momen kebersamaan yang menghangatkan, yang menjadi penopang utama bagi mereka berdua untuk melewati hari demi hari. Secara keseluruhan, kualitas akting dari ketiga aktor utama ini sangat fundamental bagi kesuksesan '438 Days'. Mereka tidak hanya menghidupkan karakter-karakter mereka, tetapi juga membuat penonton merasakan setiap penderitaan, harapan, dan perjuangan yang mereka alami. Chemistry antara Gustaf Skarsgård dan Matias Varela sangat kuat, menjadi inti emosional film ini. Mereka berdua berhasil membuat kita percaya pada persahabatan yang tulus di tengah situasi paling sulit sekalipun. Sementara itu, kehadiran Fredrik Evers memberikan bobot naratif yang diperlukan dari sisi lain cerita, memastikan bahwa keseluruhan jalinan peristiwa terasa padat dan meyakinkan. Tanpa penampilan yang sekuat ini, kisah '438 Days' mungkin tidak akan memiliki dampak emosional yang begitu mendalam. Tema besar yang diangkat oleh film ini sangat relevan dengan isu-isu global masa kini, terutama mengenai kebebasan pers dan hak asasi manusia. Film ini secara tajam menyoroti dilemma moral yang dihadapi jurnalis dalam mencari kebenaran, risiko yang mereka hadapi, serta konsekuensi dari upaya mereka untuk mengungkap keadilan. Ini adalah pengingat penting tentang nilai berita yang jujur dan independen, serta harga yang harus dibayar demi menyajikannya kepada publik. Selain itu, film ini juga berbicara tentang ketahanan jiwa manusia dan kekuatan persahabatan dalam menghadapi adversitas yang ekstrem. '438 Days' adalah film yang bukan hanya menghibur, tetapi juga memberikan pelajaran berharga. Ia memaksa kita untuk merenungkan tentang pentingnya kebebasan, keadilan, dan kemanusiaan. Ini adalah tontonan yang kuat, memilukan, namun juga penuh harapan. Bagi siapa saja yang mencari kisah nyata yang inspiratif dengan eksekusi sinematik yang solid dan akting yang luar biasa, film ini adalah pilihan yang sangat tepat. Nilai: 7.5/10
Sumber film: 438 Days (2019)
Genre:Drama, History, Thriller
Actors:Fredrik Evers, Gustaf Skarsgård, Matias Varela
Directors:Jesper Ganslandt