Jepang sekitar tahun 1860: gisaeng populer Asagiri akan segera dibebaskan dari tugasnya, namun dia tidak dapat membayangkan keberadaan lainnya. Sampai suatu hari di sebuah festival lokal, Asagiri bertemu dengan pengrajin muda Hanjiro secara kebetulan – sebuah pertemuan yang mengubah takdirnya. Dengan penampilan kuat dari aktris utama Yumi ADACHI dan sinematografi serta desain produksi yang indah, […]
Luxury138Luxury138
Cara Menonton Film Di Situs Kami
  • Klik "SKIP TRAILER" untuk melewati trailer.
  • Klik tombol ▶️ pada player untuk memulai film.
  • Gunakan Server 2 atau 3 jika player lambat.
  • Bookmark situs kami agar mudah diakses kembali.

A Courtesan with Flowered Skin (2014) ⭐ 6.1 | Streaming Drama – IDLIX

IMDB Rated: 6.1 / 10
Original Title : A Courtesan with Flowered Skin
6.1 176

Jepang sekitar tahun 1860: gisaeng populer Asagiri akan segera dibebaskan dari tugasnya, namun dia tidak dapat membayangkan keberadaan lainnya. Sampai suatu hari di sebuah festival lokal, Asagiri bertemu dengan pengrajin muda Hanjiro secara kebetulan – sebuah pertemuan yang mengubah takdirnya. Dengan penampilan kuat dari aktris utama Yumi ADACHI dan sinematografi serta desain produksi yang indah, A COURTESAN WITH FLOWERED SKIN berhasil mengingat kembali zaman keemasan film erotis Jepang.

Ulasan untuk A Courtesan with Flowered Skin (2014)

✍️ Ditulis oleh Fajar Nugroho

A Courtesan with Flowered Skin (2014): Sebuah Studi Karakter yang Menawan Namun Tertahan Film Jepang berjudul "A Courtesan with Flowered Skin" bukanlah tontonan yang ringan. Ia bukan film aksi yang penuh kejutan, juga bukan komedi romantis yang menghibur. Ini adalah sebuah drama sejarah yang berfokus pada karakter dan perkembangannya, dibalut dengan keindahan visual yang memikat namun juga terkadang terasa menahan nafas. Film ini berhasil menciptakan suasana yang begitu kental, menuntun penonton menyelami dunia geisha di Jepang pada masa lampau, dengan segala kompleksitas dan tragedi yang menyertainya. Secara visual, film ini memang memukau. Kostum-kostum yang indah, tata rias yang detail, dan setting yang begitu otentik berhasil membawa penonton ke era tersebut. Warna-warna yang digunakan pun terasa pas, mampu menciptakan suasana yang elegan sekaligus melankolis, sesuai dengan tema film. Namun, terkadang keindahan visual ini terasa sedikit berlebihan, sedikit mengalahkan aspek cerita yang sebenarnya ingin disampaikan. Ada kalanya saya merasa lebih fokus pada detil-detil visual yang indah daripada perkembangan emosi para karakternya. Kualitas akting para pemain utama patut diacungi jempol, meskipun tidak semuanya tampil sempurna. Ena Koshino, sebagai pemeran utama, menunjukkan kemampuan akting yang cukup baik. Ekspresinya mampu menyampaikan emosi karakternya dengan tepat, terutama dalam adegan-adegan yang membutuhkan nuansa halus dan penuh pertimbangan. Namun, terkadang mimiknya terlihat sedikit kaku, terutama dalam adegan-adegan yang membutuhkan emosi yang lebih meledak-ledak. Ia berhasil menyampaikan kerentanan dan kekuatan karakternya secara bergantian, meskipun beberapa momen terasa kurang meyakinkan. Yasushi Fuchikami memberikan penampilan yang lebih konsisten. Ia mampu memerankan karakternya dengan kekuatan dan kedalaman emosional yang lebih terasa. Ekspresinya yang lugas dan penuh arti berhasil menyampaikan kerumitan batin karakternya dengan baik. Aktingnya terasa natural dan tidak berlebihan, memberikan keseimbangan yang baik di tengah-tengah drama yang emosional. Yumi Adachi, meskipun perannya tidak sebesar dua pemain utama lainnya, berhasil meninggalkan kesan yang kuat. Ia mampu menampilkan karakter yang kompleks dengan hanya beberapa adegan. Meskipun waktu layarnya terbatas, ia mampu menunjukkan kemampuan aktingnya yang solid dan mumpuni. Secara keseluruhan, akting ketiga pemain utama ini berkontribusi pada kesuksesan film, meskipun dengan kadar yang berbeda-beda. Kolaborasi mereka menciptakan dinamika yang menarik, meskipun terkadang terasa kurang eksplosif. Kemampuan akting mereka lebih terasa dalam adegan-adegan intim dan penuh pertimbangan, daripada adegan-adegan yang penuh konflik. Tema besar yang diangkat dalam film ini adalah tentang eksploitasi, penindasan, dan pencarian jati diri. Film ini mengangkat kisah seorang wanita yang terperangkap dalam dunia yang penuh dengan aturan dan harapan yang membatasi kebebasannya. Ia berjuang untuk menemukan identitas dan kebahagiaannya di tengah tekanan sosial dan lingkungan yang keras. Film ini juga mengeksplorasi tema cinta, pengorbanan, dan konsekuensi dari pilihan-pilihan yang dibuat dalam hidup. Namun, pengembangan tema ini terasa agak lambat dan terkesan tidak mendalam. Film ini lebih berfokus pada penciptaan suasana daripada menyampaikan pesan yang kuat dan berkesan. Meskipun memiliki kekurangan, "A Courtesan with Flowered Skin" tetap menjadi film yang layak ditonton. Keindahan visual, akting yang baik dari para pemain utama, dan tema-tema yang diangkat membuat film ini menjadi sebuah karya yang menarik, meskipun terkadang terasa lambat dan kurang berkesan. Film ini cocok bagi mereka yang menikmati film drama sejarah yang berfokus pada karakter dan suasana. Rating: 6.8/10
Sumber film: A Courtesan with Flowered Skin (2014)

Duration: 102 min Min

TMDB Rated: 6.1 / 176

Release Date: 2014-11-08

Countries: