Tujuh sahabat, terikat oleh kenangan masa muda dan dipisahkan oleh jalan hidup yang berbeda, akhirnya bersatu kembali di sebuah gubuk terpencil untuk menghabiskan akhir pekan bersama. Udara segar pegunungan menyambut mereka, api unggun berderak-derak menjanjikan kehangatan, dan tawa berlompatan dari bibir ke bibir seolah menghapus waktu yang telah berlalu. Namun, di bawah permukaan keceriaan itu, […]
Luxury138Luxury138
Cara Menonton Film Di Situs Kami
  • Klik "SKIP TRAILER" untuk melewati trailer.
  • Klik tombol ▶️ pada player untuk memulai film.
  • Gunakan Server 2 atau 3 jika player lambat.
  • Bookmark situs kami agar mudah diakses kembali.

Nonton A Weekend to Forget (2023) Sub Indo – IDLIX

IMDB Rated: N/A / 10
Original Title : A Weekend to Forget
N/A 13

Tujuh sahabat, terikat oleh kenangan masa muda dan dipisahkan oleh jalan hidup yang berbeda, akhirnya bersatu kembali di sebuah gubuk terpencil untuk menghabiskan akhir pekan bersama. Udara segar pegunungan menyambut mereka, api unggun berderak-derak menjanjikan kehangatan, dan tawa berlompatan dari bibir ke bibir seolah menghapus waktu yang telah berlalu.

Namun, di bawah permukaan keceriaan itu, terkubur ketegangan yang tak terucapkan. Ada tatapan mata yang menghindar, percakapan yang tersendat-sendat, dan senyum yang dipaksakan. Luka lama, ditutupi oleh debu tahunan, kini terkuak oleh cahaya api unggun.

Masa lalu yang belum selesai dihitung. Dendam lama yang menggeletik hati. Keputusan-keputusan yang pernah menyakiti dan kata-kata yang tak bisa ditarik kembali. Ketegangan merayap bagai kabut tipis, perlahan-lahan menyelimuti suasana.

Ulasan untuk A Weekend to Forget (2023)

✍️ Ditulis oleh Raka Pratama

Setiap kali sebuah film hadir dengan judul yang menjanjikan intrik, ketegangan, atau bahkan sebuah tragedi yang tak terlupakan, ekspektasi penonton pasti sedikit terangkat. 'A Weekend to Forget (2023)' mencoba menawarkan premis serupa, menjanjikan sebuah akhir pekan yang seharusnya menjadi ajang rekreasi, namun berubah menjadi pusaran rahasia dan konsekuensi yang mengancam. Sebagai penikmat sinema, saya selalu mencari karya yang bisa meninggalkan kesan, baik itu melalui narasi yang kuat, visual yang memukau, atau akting yang menjiwai. Sayangnya, film ini menunjukkan betapa sulitnya menggabungkan semua elemen tersebut menjadi satu kesatuan yang kohesif. Dari awal, film ini mencoba membangun suasana misteri dan ketidaknyamanan. Sekelompok orang yang berkumpul di suatu tempat terpencil, jauh dari hiruk-pikuk kota, adalah formula klasik yang sering berhasil memicu ketegangan. Visual film ini sendiri sebenarnya cukup layak. Pengambilan gambar di lokasi yang mungkin indah, sayangnya tidak selalu mampu dimanfaatkan secara maksimal untuk membangun atmosfer yang mencekam atau bahkan hanya sekadar menawan. Ada beberapa momen di mana sinematografi mencoba bermain dengan bayangan atau komposisi untuk menciptakan kesan tertentu, namun hasilnya seringkali terasa datar dan tidak konsisten. Pencahayaan terkadang terasa terlalu terang untuk adegan yang seharusnya gelap dan penuh rahasia, atau sebaliknya. Akibatnya, suasana visual yang diharapkan bisa menjadi penopang cerita justru terasa mengambang dan kurang memberikan dampak emosional. Terkait dengan tensi cerita, 'A Weekend to Forget' berusaha keras untuk membangun ketegangan seiring terkuaknya satu per satu rahasia. Alurnya cukup lambat di paruh pertama, dengan harapan bisa membangun karakter dan hubungan di antara mereka. Namun, sayangnya, laju yang lambat ini justru membuat beberapa bagian terasa berlarut-larut tanpa memberikan bobot yang berarti pada narasi. Ketika konflik akhirnya memuncak, kadang terasa kurang organik dan terburu-buru, seolah-olah penonton dipaksa untuk percaya pada tingkat drama yang tinggi tanpa fondasi emosional yang kuat. Puncaknya tidak terasa menggigit, dan resolusi yang ditawarkan kurang memberikan kepuasan. Mari kita bedah kualitas akting dari tiga pemain utamanya, yang sebenarnya menunjukkan potensi namun terkadang terhambat oleh naskah atau arahan. Pertama, Daniel Etim Effiong. Dia adalah aktor dengan karisma yang cukup kuat. Dalam film ini, ia mencoba memerankan karakter yang kompleks, seseorang yang menyimpan banyak beban dan rahasia. Ada momen-momen di mana ekspresi wajahnya berhasil menyampaikan konflik internal yang mendalam, menunjukkan kebingungan, penyesalan, atau bahkan keputusasaan. Namun, terkadang, performanya terasa sedikit terlalu kaku atau kurang bervariasi dalam menanggapi situasi yang berbeda. Dia memiliki kehadiran di layar, tetapi terkadang terasa seperti ia berjuang dengan materi yang tidak sepenuhnya mendukung kedalaman karakternya. Usahanya untuk memberikan bobot pada peran patut diacungi jempol, namun hasilnya tidak selalu mencapai tingkat yang diharapkan. Kemudian, ada Ini Dima Okojie. Ia dikenal dengan kemampuan aktingnya yang ekspresif. Di film ini, ia memerankan karakter yang mungkin menjadi pusat badai emosional. Ia menunjukkan rentang emosi yang cukup luas, dari kegembiraan awal hingga kecurigaan, kemarahan, dan ketakutan. Dia seringkali menjadi kekuatan pendorong emosional di beberapa adegan penting. Ada kalanya ia berhasil menarik penonton ke dalam penderitaan karakternya. Namun, sama seperti Daniel, terkadang ada inkonsistensi dalam intensitas emosinya, atau mungkin karakternya ditulis dengan terlalu banyak naik-turun yang mendadak, sehingga membuat beberapa reaksi terasa sedikit dipaksakan atau kurang natural. Meskipun demikian, dia tetap salah satu pilar akting yang mencoba menjaga agar film ini tetap menarik. Terakhir, Neo Akpofure. Dia menghadirkan karakter yang mungkin berperan sebagai katalisator atau penambah kompleksitas dalam dinamika kelompok. Performanya cukup solid dan stabil, meskipun mungkin tidak se-ekspresif atau se-berani dua nama sebelumnya. Ia mampu memberikan nuansa yang berbeda pada adegan-adegan penting, seringkali dengan ekspresi tenang yang menyembunyikan sesuatu yang lebih dalam. Ia tidak mendominasi layar, namun perannya cukup penting dalam menjaga keseimbangan dinamika antarkarakter. Potensinya terlihat, dan ia berhasil memberikan performa yang tidak mengganggu, meski terkadang kurang menonjol untuk benar-benar meninggalkan kesan mendalam. Secara keseluruhan, kontribusi akting mereka terasa seperti usaha keras di tengah keterbatasan. Masing-masing aktor utama telah mencoba yang terbaik untuk memberikan kedalaman pada karakter mereka dan membuat penonton peduli. Daniel Etim Effiong dan Ini Dima Okojie, khususnya, menunjukkan momen-momen cemerlang yang membuktikan kapabilitas mereka sebagai aktor. Namun, meskipun ada upaya kuat dari para pemain, akting mereka secara keseluruhan tidak cukup untuk mengangkat film ini dari masalah fundamentalnya. Naskah yang kurang solid, arahan yang terkadang kurang fokus, dan pacing yang tidak konsisten membuat potensi akforma yang baik menjadi kurang maksimal dan tidak sepenuhnya berkontribusi pada kesuksesan film. Mereka berusaha membangun emosi, tetapi fondasi cerita yang rapuh membuat emosi tersebut sulit untuk tertanam kuat pada penonton. Tema besar yang diangkat oleh 'A Weekend to Forget' adalah tentang konsekuensi dari rahasia yang terkubur dan pengkhianatan dalam hubungan. Film ini mencoba mengeksplorasi bagaimana masa lalu yang belum terselesaikan dapat menghantui masa kini dan menghancurkan ikatan yang tampaknya kuat. Ini adalah tema yang relevan dan bisa sangat kuat jika dieksekusi dengan baik. Film ini mencoba menunjukkan betapa tipisnya batas antara kebenaran dan kebohongan, serta bagaimana kepercayaan dapat hancur dalam sekejap mata. Namun, seperti yang sudah disinggung, eksekusinya kurang mendalam, sehingga pesan moral atau dampak emosional dari tema ini tidak sepenuhnya tersampaikan. Kita melihat rahasia terkuak, tapi efeknya pada karakter dan alur cerita terasa kurang menggigit. Pada akhirnya, 'A Weekend to Forget' memang memberikan sebuah akhir pekan yang "terlupakan", namun bukan dalam konteks yang dimaksudkan oleh judulnya, melainkan lebih pada pengalaman menonton yang tidak meninggalkan kesan mendalam. Meski memiliki aktor-aktor yang berusaha keras dan tema yang menarik, film ini gagal mengikat semua elemen menjadi sebuah pengalaman sinematik yang kuat dan berkesan. Ada potensi yang terlihat, namun sayangnya tidak berhasil terealisasi sepenuhnya. Nilai: 2.8/10
Sumber film: A Weekend to Forget (2023)

Duration: 90 Min

TMDB Rated: N/A / 13

Release Date: 2023-09-22

Countries: