Alisa Jensen, yang baru saja menikah, telah menukar kehidupan sibuknya di Manhattan dengan keberadaan yang tenang di pedesaan Connecticut. Dia mulai mendengar suara aneh di rumah, dia tidak bisa menghilangkan perasaan bahwa seseorang selalu mengamatinya. Bharathanatyam (2024) iLK21Ini juga keren: Nonton The Interview 2014 - Nonton After The Sunset 2004 - Nonton Black Widow 2021 […]
Luxury138Luxury138
Cara Menonton Film Di Situs Kami
  • Klik "SKIP TRAILER" untuk melewati trailer.
  • Klik tombol ▶️ pada player untuk memulai film.
  • Gunakan Server 2 atau 3 jika player lambat.
  • Bookmark situs kami agar mudah diakses kembali.

Watch Boy in the Walls (2023) Film Drama 2025 Rating 4.6 – IDLIX

IMDB Rated: 4.6 / 10
Original Title : Boy in the Walls
4.6 203

Alisa Jensen, yang baru saja menikah, telah menukar kehidupan sibuknya di Manhattan dengan keberadaan yang tenang di pedesaan Connecticut. Dia mulai mendengar suara aneh di rumah, dia tidak bisa menghilangkan perasaan bahwa seseorang selalu mengamatinya.

Ulasan untuk Boy in the Walls (2023)

✍️ Ditulis oleh Dian Anggraini

"Boy in the Walls" bukanlah film horor yang akan membuat Anda terlonjak dari kursi, namun ia berhasil menciptakan ketegangan psikologis yang mencekam dengan cara yang unik. Film ini lebih menekankan pada misteri dan ketakutan yang perlahan-lahan dibangun, daripada jump scare yang murahan. Hasilnya? Sebuah pengalaman menonton yang menegangkan dan cukup mengesankan, meskipun mungkin tidak bagi semua orang. Visual film ini patut diapresiasi. Penggunaan pencahayaan yang redup dan bayangan yang tepat menciptakan suasana mencekam di sepanjang film. Rumah tua yang menjadi latar utama terasa hidup, penuh dengan detail-detail kecil yang menambah rasa misteri dan ketakutan. Suasana gelap dan suram ini dipadukan dengan musik latar yang tepat, membuat setiap adegan terasa lebih intens dan menegangkan. Namun, terkadang suasana yang terlalu suram ini juga bisa terasa sedikit monoton. Kualitas akting para pemain utama juga menjadi poin penting yang perlu dibahas. Mari kita bahas satu per satu. April Telek menampilkan karakternya dengan cukup meyakinkan. Ekspresi wajahnya yang mampu menyampaikan berbagai emosi, mulai dari rasa takut, kebingungan hingga ketegaran, berhasil membuat penonton terhubung dengan perasaannya. Ia mampu menghidupkan karakternya dengan natural dan tanpa terasa dibuat-buat. Jonathan Whitesell, di sisi lain, memberikan penampilan yang lebih berlapis. Ia mampu menampilkan keraguan, ketakutan, dan keingintahuan karakternya dengan sangat baik. Meskipun peran yang ia mainkan memiliki sedikit ruang untuk eksplorasi emosi yang ekstrem, ia berhasil memberikan kedalaman pada karakternya dengan detail yang halus. Interaksi antara ia dan April Telek sangat meyakinkan dan berhasil menciptakan chemistry yang mendukung alur cerita. Ryan Michelle Bathe memberikan performa yang solid sebagai karakter pendukung yang penting. Meskipun waktu layarnya tidak sebanyak dua aktor utama lainnya, ia mampu memberikan dampak signifikan pada plot film dengan penampilan yang kuat dan berkesan. Kehadirannya memberikan dimensi lain pada cerita dan menambah kompleksitas hubungan antar karakter. Secara keseluruhan, akting para pemain utama berkontribusi besar terhadap kesuksesan film ini. Kemampuan mereka untuk menyampaikan emosi secara halus dan meyakinkan membuat penonton dapat terhanyut dalam cerita dan merasakan ketegangan yang dibangun dengan efektif. Namun, jika ingin mencapai level yang lebih tinggi, sedikit peningkatan pada eksplorasi emosi yang lebih dalam mungkin akan membuat penampilan mereka lebih berkesan lagi. Tema besar dalam "Boy in the Walls" adalah eksplorasi trauma masa lalu dan bagaimana hal itu dapat menghantui seseorang hingga dewasa. Film ini dengan halus menunjukkan bagaimana rahasia keluarga dan peristiwa traumatis dapat tertanam dalam memori bawah sadar dan memanifestasikan dirinya dengan cara-cara yang tidak terduga. Ini merupakan tema yang cukup berat, namun film ini berhasil menyajikannya dengan cara yang tidak menggurui dan tetap menarik. Meskipun bukan film horor yang sempurna, "Boy in the Walls" tetap sebuah film yang patut diacungi jempol. Ia berhasil menciptakan suasana mencekam dengan penggunaan visual yang efektif dan akting yang memuaskan. Meskipun alur cerita terkadang terasa lambat dan beberapa aspek cerita bisa dibilang kurang terjelas, keseluruhan film ini menawarkan sebuah pengalaman menonton yang cukup unik dan mengesankan. Jika Anda mencari film horor psikologis yang mengandalkan ketegangan dan suasana daripada jump scare, film ini patut untuk dicoba. Rating: 6.8/10
Sumber film: Boy in the Walls (2023)