![]() | ![]() |
Cara Menonton Film Di Situs Kami
- Klik "SKIP TRAILER" untuk melewati trailer.
- Klik tombol ▶️ pada player untuk memulai film.
- Gunakan Server 2 atau 3 jika player lambat.
- Bookmark situs kami agar mudah diakses kembali.
Nonton Call Boy (2018) Sub Indo - iLK21 Ganool

Ryo Morinaka adalah seorang mahasiswa universitas dan bekerja paruh waktu di sebuah bar. Dia merasa bosan dengan kehidupan sehari-harinya dan hidup dalam keadaan malas. Suatu hari, temannya Shinya Tajima mengajak pemilik bar host ke tempat kerja Ryo Morinaka. Shizuka Mido adalah pemilik bar host tersebut. Tak lama kemudian, Ryo Morinaka mulai bekerja untuk Shizuka Mido di bar host khusus anggota. Awalnya dia merasa malu, namun kemudian ia mulai memenuhi keinginan para wanita dan mengembangkan rasa tujuan hidup.
Tonton juga film: Things Don’t Stay Fixed (2021) iLK21
Ini juga keren: Nonton Philomena 2013 - Nonton Kon Tiki 2012 - Nonton Raid 2018 - Nonton Sunshine Cleaning 2008 - Nonton Perfect Addiction 2023
Ulasan untuk Call Boy (2018)
### Menjelajahi Lorong-Lorong Hati dan Hasrat dalam "Call Boy" Ketika sebuah film berani melangkah ke wilayah yang sering dianggap tabu, ia memiliki beban ganda: untuk menghibur dan juga untuk membuka mata. "Call Boy" (2018) adalah salah satu film yang berhasil melakukan keduanya, membawa kita ke dalam dunia yang kompleks, penuh nuansa emosi, dan seringkali disalahpahami. Film ini bukan sekadar cerita provokatif, melainkan sebuah eksplorasi mendalam tentang hasrat manusia, kesepian, dan pencarian makna dalam interaksi yang paling intim sekalipun. Sejak awal, film ini berhasil membangun suasana visual yang memukau sekaligus membingungkan. Sinematografinya cerdas dalam menangkap keindahan sekaligus kerentanan para karakternya. Ada momen-momen yang terasa sensual dan estetis, namun diimbangi dengan visual yang lebih mentah, menyoroti realitas di balik gemerlap. Pencahayaan memainkan peran penting, seringkali menciptakan kontras antara terang dan gelap, yang secara simbolis merepresentasikan konflik batin yang dialami para karakter. Gaya visual ini tidak hanya memanjakan mata, tetapi juga secara efektif memperkuat narasi emosional film, menarik penonton lebih dalam ke dalam dunia yang disajikan. Tensi cerita "Call Boy" dibangun secara bertahap, bukan dengan ledakan dramatis, melainkan melalui akumulasi perasaan dan pengalaman. Ini adalah jenis tensi yang berasal dari perkembangan karakter dan hubungan interpersonal mereka. Kita diajak menyaksikan pergulatan batin, keraguan, dan penemuan diri yang dialami sang tokoh utama, yang secara perlahan memahami kompleksitas profesi yang ia jalani. Tensi ini terasa organik, tumbuh dari interaksi yang tulus dan seringkali menyakitkan, membuat kita terus ingin tahu apa yang akan terjadi selanjutnya pada para individu yang terjebak dalam pusaran hasrat dan ekspektasi ini. Kualitas akting menjadi tulang punggung yang menopang keseluruhan film ini, dan para pemain utamanya memberikan penampilan yang patut diacungi jempol. Ami Tomite menampilkan akting yang sangat meyakinkan dan penuh kekuatan. Ia berhasil memerankan karakternya dengan kedalaman emosi yang luar biasa, mampu memancarkan kerentanan sekaligus keteguhan. Tiap ekspresi dan gerak-geriknya terasa sangat alami, membuat penonton dapat merasakan pergulatan batin yang ia alami. Ada momen di mana ia harus menyampaikan kompleksitas emosi tanpa kata-kata, dan ia melakukannya dengan sangat brilian, meninggalkan kesan mendalam yang sulit dilupakan. Tori Matsuzaka sebagai pemeran utama, tampil luar biasa dalam perannya. Ia berhasil membawa karakternya dari seorang pemuda yang naif menjadi seseorang yang lebih matang dan memahami seluk-beluk dunia yang ia masuki. Transformasinya terasa sangat otentik, di mana ia menunjukkan spektrum emosi yang luas—mulai dari kebingungan, rasa ingin tahu, hingga kesedihan dan penemuan diri. Ada kejujuran dalam setiap adegannya, terutama saat ia harus menyampaikan emosi-emosi yang rentan dan kompleks, membuat penonton bisa bersimpati sekaligus memahami perjalanannya. Yuki Sakurai juga memberikan performa yang sangat solid dan berkesan. Karakternya digambarkan dengan nuansa yang halus namun kuat, dan ia mampu membawakan peran tersebut dengan keanggunan serta kedalaman emosi yang pas. Ia memiliki kemampuan untuk menyampaikan banyak hal hanya melalui tatapan mata atau gestur kecil, yang menambah dimensi pada kisahnya. Penampilannya berhasil melengkapi para pemeran lainnya, memberikan sudut pandang yang berbeda dan memperkaya dinamika antar karakter. Secara keseluruhan, kontribusi akting mereka sangat krusial bagi kesuksesan film ini. Ketiga aktor ini berhasil menciptakan koneksi emosional yang kuat dengan penonton, membuat kisah yang mungkin terasa asing menjadi sangat personal dan universal. Kualitas akting mereka yang merata dan mendalamlah yang memungkinkan film ini tidak hanya sekadar menyajikan narasi, tetapi juga menggali esensi manusia di baliknya, mengangkat film ini ke level yang lebih tinggi dari sekadar cerita biasa. Di balik semua intrik dan keintiman, "Call Boy" membahas tema-tema besar yang sangat relevan. Salah satu tema paling menonjol adalah pencarian koneksi manusia di tengah kesepian modern. Film ini mempertanyakan apa arti sebenarnya dari keintiman, apakah itu hanya sebatas fisik, ataukah ada kebutuhan yang lebih dalam akan pengertian dan penerimaan. Ini juga mengeksplorasi tentang identitas dan penemuan diri, bagaimana seseorang bisa menemukan makna dalam pekerjaan yang dianggap tabu oleh masyarakat, dan bagaimana interaksi dengan orang lain, walau transaksional, bisa membentuk dan mengubah pandangan kita tentang diri sendiri. Film ini juga secara halus menyentil tentang bagaimana hasrat, baik yang terungkap maupun tersembunyi, adalah bagian intrinsik dari pengalaman manusia. "Call Boy" bukanlah film yang mudah dicerna, namun justru di situlah letak kekuatannya. Film ini mengajak kita untuk berpikir, berempati, dan mungkin menantang prasangka kita. Ini adalah kisah yang jujur dan berani, yang dengan elegan menelusuri batas antara profesi dan personal, antara keinginan dan kenyataan. Sebuah tontonan yang akan meninggalkan jejak di benak penonton, mengajak mereka merenungkan tentang esensi hubungan antarmanusia dan kompleksitas hasrat yang tak terucap. Skor akhir: 6.8/10
Sumber film: Call Boy (2018)