Perjalanan intim yang emosional dan magis ke dalam kehidupan, pikiran, dan hati seniman ikonik Frida Kahlo. Diceritakan melalui kata-katanya sendiri untuk pertama kalinya – dipetik dari diari, surat-surat yang mengungkapkan hal pribadi, esai, dan wawancara cetak – dan dihidupkan dengan nyata oleh animasi liris yang terinspirasi oleh karya seninya yang tak terlupakan. The Spy Who […]
Luxury138Luxury138
Cara Menonton Film Di Situs Kami
  • Klik "SKIP TRAILER" untuk melewati trailer.
  • Klik tombol ▶️ pada player untuk memulai film.
  • Gunakan Server 2 atau 3 jika player lambat.
  • Bookmark situs kami agar mudah diakses kembali.

Frida (2024) Sub Indo | IMDb ⭐ 8.2 Documentary – IDLIX

IMDB Rated: 8.2 / 10
Original Title : Frida
8.2 37

Perjalanan intim yang emosional dan magis ke dalam kehidupan, pikiran, dan hati seniman ikonik Frida Kahlo. Diceritakan melalui kata-katanya sendiri untuk pertama kalinya – dipetik dari diari, surat-surat yang mengungkapkan hal pribadi, esai, dan wawancara cetak – dan dihidupkan dengan nyata oleh animasi liris yang terinspirasi oleh karya seninya yang tak terlupakan.

Ulasan untuk Frida (2024)

✍️ Ditulis oleh Raka Pratama

Dalam lautan film biografi yang bertebaran, ‘Frida (2024)’ muncul sebagai sebuah ombak yang tidak hanya menarik perhatian, namun juga menyapu kesadaran dengan cara yang begitu mendalam. Bukan sekadar biopik konvensional, film ini menawarkan pengalaman sinematik yang unik dan personal, membawa penonton langsung ke dalam pikiran dan jiwa salah satu seniman paling ikonik di abad ke-20, Frida Kahlo. Sejak menit pertama, jelas bahwa film ini memiliki ambisi yang berbeda, menolak untuk menjadi narasi linier biasa dan memilih jalur yang lebih intim dan reflektif. Yang pertama kali memikat hati adalah suasana visual yang dihadirkan. ‘Frida (2024)’ bukanlah film fiksi dengan aktor yang memerankan adegan demi adegan, melainkan sebuah dokumenter yang menggunakan arsip, foto, dan animasi yang indah untuk membangun kembali dunia batin Frida. Gabungan elemen ini menciptakan tapestry visual yang memukau, seolah-olah lukisan-lukisan Frida hidup dan bergerak di layar. Setiap detail, mulai dari warna-warna cerah yang melambangkan kecintaannya pada budaya Meksiko hingga nuansa gelap yang merepresentasikan penderitaannya, dieksekusi dengan sangat apik. Animasi yang digunakan bukan hanya sekadar ilustrasi, melainkan berfungsi sebagai jembatan untuk mengekspresikan pikiran, perasaan, dan imajinasi Frida yang tidak bisa ditangkap oleh kamera. Ini adalah perpaduan yang cerdas antara fakta dan fiksi yang terasa begitu nyata, membuat kita serasa tenggelam dalam kanvas emosi sang seniman. Visualnya tidak hanya cantik, tetapi juga punya jiwa, berfungsi sebagai narator kedua yang berbicara tanpa kata. Tensi cerita dalam ‘Frida (2024)’ dibangun dengan cermat, meskipun tidak melalui alur dramatis yang eksplosif. Ketegangan itu justru datang dari perjalanan emosional yang intens. Menggunakan kata-kata Frida sendiri—dari diari, surat, dan esai—film ini berhasil menguak lapisan demi lapisan kepribadiannya. Kita diajak untuk menyaksikan pergulatannya dengan rasa sakit fisik yang tak kunjung usai, hubungan cintanya yang kompleks dengan Diego Rivera, dedikasinya pada seni, serta keyakinan politiknya yang kuat. Tensi muncul dari kontras antara kerentanan pribadinya yang mendalam dan kekuatan semangatnya yang luar biasa. Ada momen-momen reflektif yang tenang, namun disusul dengan gelombang emosi yang kuat, membuat kita merasakan roller coaster kehidupan yang dialami Frida. Pacing-nya tidak terburu-buru, memberikan ruang bagi penonton untuk meresapi setiap fragmen kehidupan yang disajikan, menciptakan pengalaman yang mendalam dan berkesan. Dalam sebuah film biografi, biasanya kita akan membahas bagaimana seorang aktor memerankan karakternya. Namun, 'Frida (2024)' bukanlah film fiksi dengan aktor yang berakting dalam artian tradisional. Film ini adalah sebuah dokumenter yang unik, di mana sosok Frida Kahlo 'diperankan' oleh dirinya sendiri melalui untaian kata-katanya, surat-suratnya, dan fragmen diari pribadinya yang disuarakan, serta interpretasi visual yang memukau. Kualitas 'akting' dari Frida Kahlo sendiri, dalam konteks ini, terletak pada seberapa kuat dan otentik suaranya hadir dalam narasi. Pilihan narator, atau mungkin lebih tepatnya, esensi dari tulisan-tulisan aslinya, berhasil menancap begitu dalam. Kita tidak melihat seseorang *berakting sebagai* Frida, melainkan *merasakan* Frida itu sendiri. Setiap kalimat yang diucapkan, baik itu tentang cintanya, penderitaannya, atau pandangan politiknya, terasa begitu personal dan tidak ada jarak. Ini bukan sekadar membaca sejarah, melainkan mendengarkan pengakuan jiwa. Penggunaan tulisan-tulisan aslinya sebagai fondasi narasi adalah keputusan jenius yang memungkinkan penonton untuk terhubung langsung dengan pikiran dan perasaan Frida, seolah-olah ia sedang berbisik langsung kepada kita. Keberaniannya dalam berekspresi, kerentanannya, dan semangatnya terpancar jelas, bukan melalui mimik wajah aktor, melainkan melalui pilihan kata dan bagaimana kata-kata itu disajikan secara visual. Cara unik ini sangat berkontribusi pada kesuksesan film. Dengan membiarkan Frida Kahlo berbicara untuk dirinya sendiri, film ini mencapai tingkat keintiman yang langka. Ini bukan interpretasi dari seorang penulis skenario atau sutradara semata, melainkan resonansi langsung dari sang seniman. Kedalaman emosi yang disampaikan melalui kata-kata dan gambar-gambar animasinya terasa jauh lebih otentik dan mengharukan, membuat kita benar-benar memahami gejolak batin dan kekuatan yang dimiliki Frida. Ini bukan hanya cerita tentang seorang seniman, melainkan sebuah dialog langsung dengan jiwanya, menjadikan penampilannya—dalam artian esensinya yang disalurkan—sebagai pilar utama yang menopang seluruh narasi film. Tema besar yang diangkat film ini sangat relevan dengan kehidupan Frida Kahlo: identitas, penderitaan, seni sebagai katarsis, cinta, dan kemandirian. Film ini menjelajahi bagaimana Frida membentuk identitasnya yang unik di tengah masyarakat yang cenderung konservatif, bagaimana ia menggunakan seni sebagai medium untuk mengatasi rasa sakit fisik dan emosional, serta bagaimana ia mengekspresikan cintanya yang penuh gejolak tanpa takut. Kita melihat seorang wanita yang menolak untuk dibatasi oleh konvensi, yang berani mencintai dengan bebas, dan yang tetap berpegang teguh pada idealismenya meskipun menghadapi berbagai rintangan. Film ini dengan cerdas menunjukkan bagaimana seni Frida bukan hanya sekadar lukisan, melainkan sebuah otobiografi visual yang kaya akan makna dan emosi. Secara keseluruhan, ‘Frida (2024)’ adalah sebuah karya sinematik yang luar biasa. Ini adalah sebuah surat cinta untuk Frida Kahlo, disuarakan oleh Frida sendiri. Film ini berhasil melampaui batasan genre biografi dengan menawarkan sebuah pengalaman yang imersif, emosional, dan mendalam. Bagi siapa pun yang ingin memahami lebih jauh tentang sosok Frida Kahlo, bukan hanya sebagai seniman tetapi sebagai manusia yang kompleks dan penuh gairah, film ini adalah tontonan wajib. Kekuatan narasi, keindahan visual, dan kedalaman emosionalnya akan bertahan lama dalam ingatan. Skor akhir: 7.8/10
Sumber film: Frida (2024)

Genre:

Actors:

Directors:

Duration: 87 min Min

TMDB Rated: 8.2 / 37

Release Date: 2024-03-08

Countries: