Di tahun 2029, batasan dunia kita telah runtuh oleh jaringan internet dan cybernetics, namun hal ini membawa kerentanan baru bagi manusia dalam bentuk peretasan otak. Ketika seorang peretas buronan yang dijuluki ‘The Puppetmaster’ mulai melibatkan mereka dalam politik, Section 9, sekelompok polisi yang ditingkatkan kemampuannya dengan cybernetics, dikerahkan untuk menyelidiki dan menghentikan The Puppetmaster. Ant-Man […]
Luxury138Luxury138
Cara Menonton Film Di Situs Kami
  • Klik "SKIP TRAILER" untuk melewati trailer.
  • Klik tombol ▶️ pada player untuk memulai film.
  • Gunakan Server 2 atau 3 jika player lambat.
  • Bookmark situs kami agar mudah diakses kembali.

Ghost in the Shell (1995) (Action) Rating 7.9 – IDLIX

IMDB Rated: 7.9 / 10
Original Title : Ghost in the Shell
7.9 156089

Di tahun 2029, batasan dunia kita telah runtuh oleh jaringan internet dan cybernetics, namun hal ini membawa kerentanan baru bagi manusia dalam bentuk peretasan otak. Ketika seorang peretas buronan yang dijuluki ‘The Puppetmaster’ mulai melibatkan mereka dalam politik, Section 9, sekelompok polisi yang ditingkatkan kemampuannya dengan cybernetics, dikerahkan untuk menyelidiki dan menghentikan The Puppetmaster.

Ulasan untuk Ghost in the Shell (1995)

✍️ Ditulis oleh Dewi Lestari

Ghost in the Shell (1995): Sebuah Cyberpunk Klasik yang Menggetarkan Malam tadi saya menyempatkan diri untuk menonton kembali *Ghost in the Shell* (1995), dan sekali lagi, saya terkesima. Bukan hanya karena visualnya yang masih memukau hingga saat ini, tetapi juga karena kemampuan film ini untuk menggali pertanyaan-pertanyaan filosofis yang begitu relevan, bahkan terasa lebih tajam di era digital sekarang ini. Animasi cyberpunk karya Mamoru Oshii ini bukanlah sekadar aksi-petualangan futuristik; ia adalah sebuah meditasi yang memikat tentang jati diri, kesadaran, dan batas-batas antara manusia dan mesin. Secara visual, *Ghost in the Shell* adalah sebuah mahakarya. Animasi yang detail, warna-warna gelap yang atmosferik, dan desain produksi yang futuristik namun tetap terasa realistis menciptakan sebuah dunia yang begitu hidup dan mencekam. Setiap adegan, dari pertarungan yang intens hingga momen-momen kontemplatif yang sunyi, dipenuhi dengan detail-detail kecil yang menambah kedalaman dan kekayaan visual. Saya terpesona dengan bagaimana film ini berhasil menciptakan sebuah estetika cyberpunk yang begitu ikonik dan berpengaruh bagi banyak film dan karya seni lainnya. Suasana yang dibangun sangat efektif dalam menumbuhkan ketegangan dan membuat penonton benar-benar terbenam dalam dunia yang diceritakan. Tensi cerita naik turun secara apik, membangun antisipasi dan kejutan dengan tepat. Berbicara tentang akting suara (seiyuu), ketiganya menunjukkan kemampuan luar biasa dalam menghidupkan karakter mereka. Akio Otsuka, dengan suaranya yang tegas dan penuh otoritas, berhasil menyampaikan kompleksitas emosi karakter utamanya. Ada kekuatan, keraguan, dan sebuah kedalaman yang terpancar dari suaranya, membuat kita merasakan pergolakan batin yang dialami karakter tersebut. Atsuko Tanaka, meskipun perannya mungkin kurang eksplosif dibanding yang lain, menunjukkan kontrol yang luar biasa atas nada suaranya, menyampaikan nuansa emosi yang halus dengan efektif. Sementara itu, Iemasa Kayumi, dengan suara yang berwibawa dan tenang, menciptakan suasana misterius yang sangat pas dengan karakternya yang penuh teka-teki. Ketiga seiyuu ini, dengan penggambaran yang detail dan penuh nuansa, berkontribusi besar pada kesuksesan film dalam membangun dunia yang kompleks dan karakter-karakter yang berkesan. Secara keseluruhan, performa akting suara mereka begitu harmonis, membuat cerita terasa lebih hidup dan bermakna. Tema utama yang diangkat dalam *Ghost in the Shell* adalah eksplorasi tentang apa arti menjadi manusia di tengah perkembangan teknologi yang pesat. Film ini mempertanyakan definisi kesadaran, identitas, dan kemanusiaan itu sendiri. Pertanyaan-pertanyaan mendalam ini diajukan tanpa jawaban yang mudah, membuat penonton merenungkan implikasi dari kemajuan teknologi dan pengaruhnya terhadap eksistensi manusia. Ini adalah tema-tema yang relevan dan terus aktual hingga saat ini, dan menjadi salah satu kekuatan utama film ini. Meskipun terselubung dalam cerita aksi dan misteri, pesan filosofis yang kuat ini membuat *Ghost in the Shell* menjadi sebuah karya yang mendalam dan berkesan. *Ghost in the Shell* (1995) adalah sebuah pengalaman menonton yang tak terlupakan. Kombinasi dari animasi yang memukau, akting suara yang luar biasa, dan tema-tema yang menggugah pikiran membuatnya menjadi salah satu film anime terbaik sepanjang masa. Film ini bukanlah sekadar hiburan semata, tetapi juga sebuah karya seni yang menginspirasi dan menantang pemikiran kita tentang apa arti menjadi manusia. Rating: 8.2/10
Sumber film: Ghost in the Shell (1995)