Film dokumenter ini mengikuti peristiwa-peristiwa yang terjadi pada hari terakhir keberadaan dinosaurus non-avian, 66 juta tahun yang lalu. Dimulai dengan gambaran kehidupan normal dinosaurus di berbagai belahan dunia, kemudian beralih ke dampak bencana akibat hantaman asteroid Chicxulub di Semenanjung Yucatán, Meksiko. Film ini menggunakan efek khusus yang canggih untuk menggambarkan peristiwa dahsyat tersebut, termasuk gempa […]
Luxury138Luxury138
ilk21 film
Cara Menonton Film Di Situs Kami
  • Klik "SKIP TRAILER" untuk melewati trailer.
  • Klik tombol ▶️ pada player untuk memulai film.
  • Gunakan Server 2 atau 3 jika player lambat.
  • Bookmark situs kami agar mudah diakses kembali.

Last Day of the Dinosaurs (2010) Sub Indo | IMDb ⭐ 7.4 Documentary – IDLIX

IMDB Rated: 7.4 / 10
Original Title : Last Day of the Dinosaurs
7.4 539

Film dokumenter ini mengikuti peristiwa-peristiwa yang terjadi pada hari terakhir keberadaan dinosaurus non-avian, 66 juta tahun yang lalu. Dimulai dengan gambaran kehidupan normal dinosaurus di berbagai belahan dunia, kemudian beralih ke dampak bencana akibat hantaman asteroid Chicxulub di Semenanjung Yucatán, Meksiko.

Film ini menggunakan efek khusus yang canggih untuk menggambarkan peristiwa dahsyat tersebut, termasuk gempa bumi, tsunami, kebakaran hutan, dan awan debu yang menutupi seluruh dunia. Dampak bencana ini menyebabkan kematian massal dinosaurus dan sebagian besar makhluk hidup lainnya di Bumi.

“Hari Terakhir Dinosaurus” adalah film dokumenter yang menarik dan informatif yang memberikan gambaran tentang peristiwa kepunahan dinosaurus yang dramatis. Film ini juga membahas hipotesis Alvarez, yang menyatakan bahwa dampak asteroid Chicxulub memicu letusan gunung berapi besar di Deccan Traps, India, yang selanjutnya berkontribusi pada kepunahan dinosaurus.

Ulasan untuk Last Day of the Dinosaurs (2010)

✍️ Ditulis oleh Ayu Kartika

"Last Day of the Dinosaurs (2010)": Menjelajahi Detik-Detik Terakhir Sang Penguasa Bumi Sebagai pecinta sejarah alam dan misteri yang belum sepenuhnya terkuak, 'Last Day of the Dinosaurs (2010)' adalah tontonan yang berhasil membawa saya menyelami salah satu peristiwa paling dramatis dan menghancurkan dalam sejarah Bumi: kepunahan dinosaurus. Film ini bukan sekadar presentasi ilmiah, melainkan sebuah upaya ambisius untuk merekonstruksi hari-hari terakhir dari era Mesozoikum dengan detail yang memukau, menggabungkan data ilmiah mutakhir dengan visualisasi yang mendalam. Rasanya seperti sebuah mesin waktu yang membawa kita kembali ke 66 juta tahun yang lalu, untuk menjadi saksi mata dari akhir sebuah zaman. Sejak awal, 'Last Day of the Dinosaurs' sudah berhasil membangun suasana yang tegang dan memikat. Film ini tidak hanya bercerita tentang "apa yang terjadi," tetapi juga "bagaimana rasanya" dan "apa dampaknya." Visualisasinya menjadi bintang utama dalam membangun atmosfer ini. Untuk sebuah produksi tahun 2010, efek visual yang disajikan tergolong impresif dan cukup detail. Dinosaurus yang ditampilkan terasa hidup, dengan tekstur kulit yang meyakinkan, gerakan yang realistis, dan interaksi dengan lingkungan yang digambarkan secara hati-hati. Kita bisa melihat Tyrannosaurus rex mengaum, Triceratops merumput, atau Pterosaurus terbang melintasi langit prasejarah dengan tingkat keotentikan yang tinggi. Namun, kehebatan visual tidak hanya terletak pada penggambaran makhluk purba, tetapi juga pada rekonstruksi bencana alam itu sendiri. Adegan benturan asteroid, gelombang tsunami raksasa, dan awan debu yang menyelimuti seluruh planet digambarkan dengan skala yang masif dan dampak visual yang menghancurkan. Saya merasa seolah-olah sedang menyaksikan kiamat planet secara langsung. Penggunaan warna, pencahayaan, dan sinematografi berhasil menciptakan mood yang suram, gelap, dan penuh keputusasaan saat bencana itu terjadi, lalu perlahan beralih ke nuansa yang lebih dingin dan tandus saat Bumi memasuki "musim dingin" pasca-tabrakan. Tensi cerita dalam film ini terbangun secara bertahap namun efektif. Meskipun kita semua tahu bagaimana kisah ini berakhir, film ini berhasil mempertahankan ketegangan dengan berfokus pada misteri di balik peristiwa tersebut dan bagaimana para ilmuwan merangkai petunjuk-petunjuk yang ada. Alurnya tidak hanya mengikuti kronologi bencana, tetapi juga menyelami perjalanan penemuan ilmiah, dari bukti fosil hingga kawah Chicxulub. Narasi dibangun dengan cerdas, menggabungkan penjelasan ilmiah yang lugas dengan dramatisasi visual. Ketegangan semakin meningkat saat film mendekati momen puncaknya, menunjukkan serangkaian peristiwa fatal yang saling terkait, dari tabrakan asteroid hingga letusan gunung berapi yang diperburuk. Rasanya seperti menyaksikan sebuah thriller dokumenter, di mana setiap informasi baru atau visualisasi bencana menambah lapisan urgensi dan bahaya. Film ini sukses membuat saya terpaku, bertanya-tanya pada setiap detail kecil yang mungkin menjadi kepingan puzzle penting. Dalam film yang berformat docu-drama seperti ini, peran pengisi suara dan narator seringkali menjadi tulang punggung. Dan di sinilah kontribusi Bill Mondy terasa sangat vital. Meskipun tidak memerankan karakter dalam pengertian tradisional, kehadirannya melalui suara menjadi penentu utama dalam menyampaikan informasi dan membangun koneksi emosional dengan penonton. Kualitas aktingnya, terutama dalam hal narasi, sangat memukau. Ia memiliki suara yang dalam, berwibawa, dan penuh otoritas, namun juga mampu menghadirkan nuansa empati dan rasa ingin tahu. Setiap kata yang diucapkannya terdengar jelas, artikulatif, dan sarat makna. Ia tidak hanya membacakan naskah, tetapi juga menghidupkannya, membuat data-data ilmiah yang kompleks menjadi mudah dicerna dan menarik. Ada momen-momen di mana suaranya terdengar serius dan menggetarkan ketika membahas dampak bencana, dan di lain waktu terasa penuh kekaguman saat menjelaskan keajaiban alam. Kemampuannya untuk menjaga ritme narasi tetap menarik tanpa terkesan monoton adalah poin plus yang besar. Secara keseluruhan, penampilan vokalnya berkontribusi besar pada kesuksesan film ini, berfungsi sebagai jembatan yang kuat antara data ilmiah dan pengalaman visual penonton. Tanpa narasi yang kuat dan meyakinkan seperti yang diberikannya, film ini mungkin akan kehilangan sebagian besar bobot dan daya tariknya. Suaranya menjadi panduan yang sempurna dalam perjalanan yang mendebarkan ini. Tema besar yang diangkat oleh 'Last Day of the Dinosaurs' sangat mendalam. Utamanya adalah tentang kekuatan alam yang tak terduga dan tak terbantahkan. Film ini secara gamblang menunjukkan betapa rapuhnya kehidupan di planet ini di hadapan peristiwa kosmik yang dahsyat. Ini juga mengangkat tema tentang siklus kehancuran dan kelahiran kembali; di mana satu kepunahan massal membuka jalan bagi evolusi spesies baru yang akhirnya mendominasi. Ada juga pesan tentang pentingnya sains dan penemuan dalam memahami masa lalu kita. Bagaimana para ilmuwan dengan sabar mengumpulkan bukti-bukti dari berbagai disiplin ilmu untuk merangkai sebuah cerita yang utuh. Film ini adalah pengingat bahwa Bumi memiliki sejarah yang panjang dan bergejolak, dan bahwa kita adalah bagian dari sebuah narasi evolusi yang jauh lebih besar dari diri kita sendiri. Secara keseluruhan, 'Last Day of the Dinosaurs (2010)' adalah sebuah karya dokumenter-drama yang ambisius dan berhasil dalam misinya. Film ini tidak hanya menghibur, tetapi juga mendidik, menyajikan spektrum penuh dari peristiwa yang menghancurkan namun sekaligus membentuk dunia kita sekarang. Bagi siapa saja yang tertarik pada dinosaurus, paleontologi, atau hanya ingin menyaksikan drama alam yang megah, film ini sangat direkomendasikan. Ini adalah tontonan yang akan membuat Anda merenungkan posisi kita di alam semesta dan kekuatan luar biasa yang ada di sekeliling kita. Skor akhir: 7.4 dari 10
Sumber film: Last Day of the Dinosaurs (2010)

Duration: 66 min Min

TMDB Rated: 7.4 / 539

Release Date: 2010-08-29

Countries:, ,