![]() | ![]() |
Cara Menonton Film Di Situs Kami
- Klik "SKIP TRAILER" untuk melewati trailer.
- Klik tombol ▶️ pada player untuk memulai film.
- Gunakan Server 2 atau 3 jika player lambat.
- Bookmark situs kami agar mudah diakses kembali.
Last Summer (2023) Sub Indo | IMDb ⭐ 6.6 Drama – IDLIX

Anne, seorang pengacara brilian, hidup bahagia bersama suami Pierre dan dua putri mereka yang berusia 6 dan 8 tahun, di sebuah rumah di dataran tinggi Paris. Suatu hari, Theo, putra Pierre dari pernikahan sebelumnya yang berusia 17 tahun, pindah ke rumah mereka. Anne merasa terganggu oleh kehadiran Theo, namun seiring berjalannya waktu, mereka terlibat dalam hubungan yang panas dan penuh gairah, yang berujung membahayakan karier dan kehidupan keluarganya.
Tonton juga film: Ladyworld (2018) iLK21
Ini juga keren: Nonton Hush 2016 - Nonton Ravage 2019 - Nonton The Kids From 62 F 2016 - Nonton Charlotte The Return 2019 - Nonton Role Play 2023
Ulasan untuk Last Summer (2023)
### Ulasan Film: Last Summer (2023) – Menjelajahi Batas Moral dan Keinginan Terlarang 'Last Summer' (judul asli 'L'été dernier'), film garapan Catherine Breillat, adalah sebuah drama yang berani dan menggugah pikiran, yang menelusuri seluk-beluk hubungan manusia yang rumit, terutama ketika norma-norma sosial dan moral dipertaruhkan. Film ini bukanlah tontonan yang ringan, melainkan undangan untuk merenungkan konsekuensi dari keinginan terlarang dan dampak emosional yang ditimbulkannya dalam sebuah keluarga. Sejak awal, film ini berhasil menarik perhatian dengan premisnya yang menantang, memaksa penonton untuk melihat ke dalam sudut-sudut gelap hati manusia yang seringkali tersembunyi. Visual dalam 'Last Summer' patut diacungi jempol. Catherine Breillat memiliki keahlian dalam menciptakan suasana yang ambigu—di satu sisi indah dan menenangkan, namun di sisi lain sarat dengan ketegangan yang mendalam. Pengambilan gambar seringkali terasa intim, seolah kita adalah pengamat rahasia dari kejadian yang unfolding. Palet warna yang dipilih, seringkali lembut namun terkadang kontras, berkontribusi pada narasi emosional. Ada momen-momen keheningan yang panjang, yang bukannya membosankan, justru berfungsi untuk membangun tensi cerita. Keheningan ini diisi oleh tatapan, gerakan tubuh, dan ekspresi wajah yang sarat makna, membuat penonton terus bertanya-tanya apa yang akan terjadi selanjutnya. Tensi cerita tidak dibangun melalui adegan dramatis yang meledak-ledak, melainkan melalui akumulasi tekanan psikologis dan moral yang semakin mengancam, seolah-olah ada bom waktu yang terus berdetak di bawah permukaan ketenangan. Suasana visual yang kadang terang dan terbuka, seringkali berlawanan dengan kegelapan emosional yang melingkupi para karakternya, menciptakan kontras yang kuat dan menarik. Kualitas Akting Para Pemain Utama: Léa Drucker memikul beban emosional yang besar dalam film ini, dan ia berhasil melakukannya dengan gemilang. Penampilannya sebagai seorang perempuan sukses yang terjebak dalam pusaran emosi yang tak terduga sangatlah kompleks. Drucker mampu memerankan nuansa kerentanan, keinginan, dan rasa bersalah dengan kedalaman yang luar biasa. Ia tidak hanya menunjukkan sisi kuat dari karakternya, tetapi juga sisi rapuh yang perlahan-lahan runtuh di bawah tekanan. Ekspresi matanya seringkali menceritakan lebih banyak daripada dialog apa pun, mengisyaratkan konflik internal yang bergejolak dan perjuangan untuk mempertahankan kendali atas hidupnya. Aktingnya terasa autentik dan tidak pernah terasa berlebihan, memungkinkan penonton untuk bersimpati dan sekaligus merasa cemas terhadap nasibnya. Olivier Rabourdin sebagai sosok suami, memberikan penampilan yang subtil namun krusial. Karakter yang ia perankan adalah pilar kestabilan dan kepercayaan yang ironisnya menjadi landasan bagi keruntuhan moral yang terjadi. Rabourdin dengan cermat menggambarkan karakternya sebagai seseorang yang mungkin terlalu percaya, atau terlalu sibuk, untuk melihat retakan di fondasi rumah tangganya. Ada kesan hangat dan lugu yang ia pancarkan, yang membuat situasi yang terjadi terasa semakin menyayat hati. Ia berhasil menampilkan kebaikan hati karakternya tanpa membuatnya terasa naif, dan di balik itu, ada juga indikasi potensi kekecewaan dan kemarahan yang bisa meledak kapan saja, meskipun tidak secara eksplisit ditunjukkan. Aktingnya memberikan bobot penting pada dinamika keluarga, menyoroti konsekuensi tidak langsung dari tindakan karakter lain. Samuel Kircher, sebagai remaja yang terlibat dalam hubungan yang terlarang, memberikan penampilan yang sangat meyakinkan dan berani. Ia berhasil menangkap esensi dari usia muda yang penuh dengan eksplorasi, kerentanan, dan terkadang, sedikit kenakalan yang berbahaya. Kircher memerankan karakternya dengan perpaduan antara kepolosan remaja dan manipulasi yang samar-samar, yang membuat penonton sulit memutuskan apakah ia adalah korban atau justru katalis. Perubahan emosi yang ia tampilkan—dari rasa ingin tahu, daya tarik, hingga kemungkinan penyesalan—terasa sangat alami. Ia mampu menunjukkan bagaimana sebuah hubungan terlarang dapat terbentuk dan berkembang dari interaksi yang awalnya polos, menjadi sesuatu yang jauh lebih gelap dan rumit. Secara keseluruhan, kontribusi akting dari Léa Drucker, Olivier Rabourdin, dan Samuel Kircher adalah tulang punggung keberhasilan 'Last Summer'. Mereka membentuk sebuah ansambel yang sangat kuat, di mana setiap penampilan saling melengkapi dan memperkuat narasi. Chemistry yang kompleks, baik yang terlihat maupun yang tersembunyi, di antara mereka adalah yang mendorong film ini maju. Tanpa akting yang begitu meyakinkan dan berlapis ini, film mungkin akan terasa hampa atau tidak realistis. Mereka berhasil membuat penonton percaya pada dilema moral yang disajikan, merasakan ketegangan yang tumbuh, dan memahami kerumitan emosi yang terlibat, sehingga mengangkat film ini dari sekadar drama menjadi studi karakter yang mendalam dan memprovokasi. Tema Besar Film: 'Last Summer' dengan berani membahas tema-tema yang sangat sensitif dan kompleks. Tema sentralnya adalah keinginan terlarang dan pelanggaran batas moral, terutama dalam konteks hubungan keluarga yang seharusnya sakral. Film ini menyelidiki dinamika kekuasaan dan godaan yang muncul ketika batasan usia dan status familial kabur. Ini juga mengeksplorasi konsekuensi dari perselingkuhan yang melampaui romansa konvensional, menyoroti bagaimana keputusan yang tampaknya pribadi dapat merobek tatanan keluarga dan menghancurkan kepercayaan. Selain itu, film ini juga menyentuh perspektif masyarakat terhadap moralitas dan penilaian, serta perjuangan individu untuk menghadapi dorongan batin mereka yang mungkin bertentangan dengan norma-norma yang berlaku. Breillat mengajak penonton untuk merenungkan bagaimana kita mendefinisikan "baik" dan "buruk" ketika dihadapkan pada emosi manusia yang begitu kuat dan tidak terkendali. Sebagai sebuah karya, 'Last Summer' memang bukan untuk semua orang. Film ini menuntut penonton untuk terlibat secara emosional dan intelektual, tidak takut untuk menghadapi realitas yang tidak nyaman. Namun, bagi mereka yang bersedia menyelami kedalamannya, film ini menawarkan pengalaman sinematik yang kuat dan tak terlupakan, yang akan terus membekas setelah lampu bioskop menyala kembali. Film ini adalah studi karakter yang mendalam, sebuah cerminan tentang kerapuhan hati manusia, dan bagaimana pencarian akan koneksi atau kepuasan diri dapat membawa kita ke ambang kehancuran. Skor akhir: 6.1/10
Sumber film: Last Summer (2023)
Actors:Léa Drucker, Olivier Rabourdin, Samuel Kircher
Directors:Catherine Breillat