![]() | ![]() |
Cara Menonton Film Di Situs Kami
- Klik "SKIP TRAILER" untuk melewati trailer.
- Klik tombol βΆοΈ pada player untuk memulai film.
- Gunakan Server 2 atau 3 jika player lambat.
- Bookmark situs kami agar mudah diakses kembali.
Streaming Matchmaking (2022) Rating 7.1 β IDLIX

Komedi romantis yang menghibur dan berhati hangat, memberikan sentuhan Ortodoks yang ringan pada kisah “Romeo dan Juliet”.
Tonton juga film: Sinkhole (2021) iLK21
Ini juga keren: Nonton Stickman 2017 - Nonton Paddington 2014 - Nonton The Truth 2010 - Nonton Stoic 2009 - Nonton The Intruder 2024
Ulasan untuk Matchmaking (2022)
Matchmaking (2022): Sebuah Romansa yang Menggetarkan Hati, Namun Tak Sempurna Matchmaking, film romansa Israel yang baru saja saya tonton, menghadirkan kisah cinta yang unik dan penuh ketegangan. Bukan kisah cinta biasa, film ini mencampurkan unsur romansa dengan elemen keluarga dan tradisi, menciptakan dinamika yang menarik sekaligus sedikit rumit. Dari awal hingga akhir, saya dibuat penasaran dengan bagaimana cerita ini akan berujung, sebuah bukti keberhasilan film ini dalam membangun tensi. Namun, meski berhasil menciptakan atmosfer yang menegangkan dan romantis, film ini juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan. Secara visual, Matchmaking cukup memanjakan mata. Pengambilan gambarnya indah, menangkap keindahan alam Israel dengan apik. Adegan-adegan yang mengambil latar perkotaan maupun pedesaan terasa natural dan mampu mendukung emosi yang ingin disampaikan dalam setiap adegan. Suasana yang diciptakan pun sangat mendukung cerita, membuat penonton seakan-akan turut merasakan gejolak emosi para karakter. Namun, ada beberapa adegan yang terasa sedikit monoton, dan mungkin bisa diimprove dengan sedikit lebih banyak variasi pengambilan gambar. Bicara soal akting, para pemain utama menampilkan performa yang cukup solid. Mari kita bahas satu per satu. Amit Rahav, sebagai salah satu pemeran utama, menunjukkan kemampuannya dalam memerankan karakter yang kompleks. Ekspresinya begitu hidup, mampu menyampaikan berbagai emosi β dari keraguan hingga kegembiraan β dengan sangat natural. Ia berhasil meyakinkan penonton dengan kemampuannya menghidupkan karakternya, membuat penonton turut merasakan apa yang ia rasakan. Sementara itu, Liana Ayoun juga menunjukkan akting yang mumpuni. Ia berhasil menampilkan sisi rentan dan kuat dari karakternya secara seimbang. Ada beberapa adegan emosional yang ia bawakan dengan sangat memukau, menunjukkan kedalaman emosinya sebagai seorang aktris. Meskipun demikian, di beberapa adegan tertentu, saya merasa aktingnya masih bisa ditingkatkan lagi untuk mencapai tingkat kesempurnaan yang lebih tinggi. Maor Schwitzer, sebagai pemeran pendukung, juga memberikan kontribusi yang baik bagi film ini. Ia mampu memberikan sentuhan komedi yang ringan dan menyegarkan di beberapa adegan, membantu menyeimbangkan suasana yang terkadang cukup berat. Aktingnya terasa otentik dan tidak berlebihan, sehingga menambah nilai plus bagi film ini. Secara keseluruhan, ketiga pemain utama mampu membawakan peran mereka dengan cukup baik. Kemampuan akting mereka menjadi salah satu kekuatan utama film ini, membuat penonton terhubung dengan emosi dan perjalanan karakter-karakter yang ada. Meskipun terdapat beberapa kekurangan kecil dalam penampilan masing-masing, kontribusi mereka secara keseluruhan berhasil membuat film ini terasa hidup dan berkesan. Tema besar yang diangkat dalam Matchmaking adalah tentang tekanan sosial dan harapan keluarga dalam hal perjodohan, terutama dalam konteks budaya tertentu. Film ini dengan cerdas mengeksplorasi bagaimana tradisi dan harapan keluarga dapat berbenturan dengan keinginan dan aspirasi individu. Konflik antara keinginan pribadi dan tekanan sosial digambarkan dengan cukup realistis, menciptakan cerita yang relate bagi penonton yang pernah merasakan dilema serupa. Film ini berhasil menyampaikan pesan yang kuat tentang pentingnya mengikuti hati dan berani mengambil keputusan sendiri, meski harus menghadapi berbagai tantangan. Namun, Matchmaking bukanlah film yang sempurna. Alur cerita di beberapa bagian terasa sedikit lambat dan kurang greget. Beberapa adegan terasa sedikit bertele-tele, dan bisa dipersingkat agar film ini lebih efektif dan dinamis. Terlepas dari kekurangan tersebut, Matchmaking tetaplah sebuah film romansa yang menarik untuk ditonton. Kisah cinta yang unik, akting para pemain yang solid, dan tema yang relevan menjadikan film ini tontonan yang menghibur dan penuh makna. Rating: 7.8/10
Sumber film: Matchmaking (2022)