Ketika ikon Hollywood Michael Madsen menghilang dan diduga tewas, mereka memanggil Rick Blaine (Tom Sizemore) untuk menyelidiki. Sebuah misteri pembunuhan ala Tarantino, yaitu, Once Upon a Time in Hollyweird. Morto Não Fala (2018) iLK21Ini juga keren: Nonton Dark Sister 2018 - Nonton Dreambuilders 2020 - Nonton Echoes Of Violence 2021 - Nonton The Suburbans 1999 […]
Luxury138Luxury138
Cara Menonton Film Di Situs Kami
  • Klik "SKIP TRAILER" untuk melewati trailer.
  • Klik tombol ▶️ pada player untuk memulai film.
  • Gunakan Server 2 atau 3 jika player lambat.
  • Bookmark situs kami agar mudah diakses kembali.

Once Upon a Time in Hollyweird (2024) (Thriller) Rating 2.1 – IDLIX

IMDB Rated: 2.1 / 10
Original Title : Once Upon a Time in Hollyweird
2.1 16

Ketika ikon Hollywood Michael Madsen menghilang dan diduga tewas, mereka memanggil Rick Blaine (Tom Sizemore) untuk menyelidiki. Sebuah misteri pembunuhan ala Tarantino, yaitu, Once Upon a Time in Hollyweird.

Ulasan untuk Once Upon a Time in Hollyweird (2024)

✍️ Ditulis oleh Sinta Maharani

Sekilas Pandang pada "Once Upon a Time in Hollywood" (2024): Sebuah Eksplorasi Nostalgia yang Terasa Sedikit Hilang “Once Upon a Time in Hollywood” (2024), versi revisi dari film Quentin Tarantino yang terkenal, menjanjikan sebuah perjalanan kembali ke era keemasan Hollywood. Namun, sayangnya, janji tersebut tidak sepenuhnya ditepati. Film ini terasa seperti sebuah upaya untuk mereplikasi sihir dari pendahulunya, namun hasilnya cenderung datar dan kurang bertenaga. Meskipun estetika visualnya masih memukau, cerita terasa kurang fokus dan beberapa elemen terasa dipaksakan. Salah satu poin kuat film ini tetap terletak pada kualitas visualnya. Penggunaan warna, kostum, dan set produksi sukses menciptakan suasana tahun 60-an yang begitu kental. Tata letak kamera dan penyutradaraan, walaupun tak sebrilian karya Tarantino sebelumnya, masih mampu memberikan beberapa momen sinematik yang memikat. Namun, sayangnya, keindahan visual ini tidak diimbangi oleh kekuatan naratif yang cukup kuat. Tensi cerita terasa kurang konsisten; ada momen-momen yang menarik, namun banyak juga adegan yang terasa lamban dan kurang memberikan dampak emosional yang signifikan. Berbicara tentang akting, kita patut memberikan apresiasi pada beberapa aktor veteran yang terlibat. Mari kita bahas satu per satu: Eric Roberts: Roberts, dengan pengalamannya yang luas, menampilkan kehadiran panggung yang kuat. Ia berhasil membawakan perannya dengan caranya sendiri, menonjolkan sisi misterius dan sedikit mengancam dengan gestur dan tatapan mata yang tajam. Namun, perannya dalam film ini terasa agak terbatas dan kurang memberikan kesempatan baginya untuk benar-benar bersinar. Michael Madsen: Madsen, seolah-olah merupakan representasi dari aktor veteran Hollywood, memberikan penampilan yang cukup memuaskan. Ia menunjukkan kontrol yang baik terhadap emosinya, menunjukkan nuansa halus dalam aktingnya. Meskipun karakternya tidak terlalu kompleks, Madsen tetap mampu menarik perhatian penonton. Tom Sizemore: Sayangnya, penampilan Tom Sizemore dalam film ini terasa kurang mengesankan. Meskipun ia dikenal dengan kemampuan aktingnya yang tangguh, perannya di sini terasa kurang berkesan. Ia seolah terlupakan di tengah para pemeran lainnya. Secara keseluruhan, kehadiran para aktor veteran ini, meskipun tidak selalu optimal, memberikan kredibilitas pada suasana film. Mereka membawa aura Hollywood klasik yang diinginkan, walaupun akting mereka secara keseluruhan kurang maksimal dan tidak cukup mendorong film ini ke level yang lebih tinggi. Ketiganya seolah hanya menjadi bagian dari latar belakang visual, bukan penggerak cerita yang kuat. Tema besar yang diangkat dalam "Once Upon a Time in Hollywood" (2024) tampaknya masih berputar di sekitar nostalgia dan perubahan zaman. Film ini seolah ingin menguak kenangan masa lalu, merayakan kejayaan Hollywood di era 60-an, serta memperlihatkan perubahan yang terjadi seiring berjalannya waktu. Namun, eksplorasi tema ini terasa kurang dalam dan kurang memberikan dampak emosional yang kuat pada penonton. Kesimpulannya, "Once Upon a Time in Hollywood" (2024) adalah sebuah film yang menawarkan visual yang indah, tetapi kurang memuaskan dari segi cerita dan pengembangan karakter. Meskipun dihiasi dengan akting para aktor veteran, film ini gagal menciptakan koneksi emosional yang kuat dengan penonton. Ini merupakan suatu kesempatan yang sayang terlewatkan, apalagi jika dibandingkan dengan prestasi film aslinya. Rating: 5.8/10
Sumber film: Once Upon a Time in Hollyweird (2024)