A haunting spirit of an unknown girl who dwells in a karaoke booth, named “Premika” after the clothing tag she wears. One night, someone accidentally switched on a karaoke booth that Premika possesses in. Then, she was awakened from the death, and is ready to torment whoever that sings incorrectly or out of tune, bringing […]
Luxury138Luxury138
Cara Menonton Film Di Situs Kami
  • Klik "SKIP TRAILER" untuk melewati trailer.
  • Klik tombol ▶️ pada player untuk memulai film.
  • Gunakan Server 2 atau 3 jika player lambat.
  • Bookmark situs kami agar mudah diakses kembali.

Nonton Premika (2017) Sub Indo - iLK21 Ganool

IMDB Rated: 5.5 / 10
Original Title : Premika
5.5 141

A haunting spirit of an unknown girl who dwells in a karaoke booth, named “Premika” after the clothing tag she wears. One night, someone accidentally switched on a karaoke booth that Premika possesses in. Then, she was awakened from the death, and is ready to torment whoever that sings incorrectly or out of tune, bringing together a horrifying, laughing, amusing and tuneful haunt.

Ulasan untuk Premika (2017)

✍️ Ditulis oleh Sinta Maharani

Ulasan Film: Premika (2017) – Ketika Legenda Urban Jadi Kenyataan yang Mengerikan Film horor Thailand selalu punya tempat istimewa di hati penggemar genre ini, dan "Premika" (2017) datang dengan tawaran yang cukup menarik: memadukan horor urban legend klasik dengan sentuhan modern era media sosial. Sejak awal, film ini berhasil menarik perhatian dengan premis yang terasa sangat relevan di zaman sekarang, di mana validasi online dan keinginan untuk viral seringkali mendorong orang melakukan hal-hal yang tidak masuk akal. "Premika" membawa kita ke dalam sebuah perjalanan menegangkan yang berawal dari kenekatan, dan berakhir dengan teror yang nyata. Film ini mengisahkan sekelompok remaja yang terobsesi dengan konten viral dan ingin membuat gebrakan di dunia maya. Ide mereka? Mengunjungi sebuah gedung konser yang telah lama ditinggalkan dan diyakini dihantui oleh arwah seorang bintang pop bernama Premika, yang konon meninggal secara tragis di sana. Dengan kamera di tangan dan niat untuk melakukan siaran langsung 'pembuktian hantu', mereka masuk ke sarang teror yang tak terduga. Apa yang awalnya dimulai sebagai petualangan seru untuk meraih ketenaran, perlahan berubah menjadi pertarungan mematikan demi bertahan hidup dari entitas gaib yang sangat marah. "Premika" bukan sekadar cerita hantu biasa; ia adalah refleksi tentang sejauh mana seseorang akan pergi demi 'likes' dan 'views', serta konsekuensi mengerikan dari tindakan sembrono. Salah satu kekuatan utama film ini terletak pada jajaran pemainnya yang berhasil membawakan karakter-karakter mereka dengan meyakinkan, membuat penonton ikut merasakan ketegangan dan kengerian yang mereka alami. Kualitas Akting: 1. Gena Desouza: Penampilannya di film ini sangat mencuri perhatian. Ia berhasil menggambarkan transisi dari sosok remaja yang awalnya penuh rasa penasaran dan sedikit naif, menjadi seseorang yang diliputi ketakutan mendalam. Ekspresi wajahnya saat menghadapi momen-momen paling menegangkan terasa sangat otentik, memancarkan kengerian yang membuat penonton ikut merasa tercekam. Ada momen-murni kekejutan dan kepanikan yang ia suguhkan, membuat penonton seolah ikut berada di tengah-tengah situasi genting tersebut. Kehadirannya memberikan sentuhan emosional yang kuat pada narasi horor ini. 2. Nutthasit Kotimanuswanich: Aktor ini membawa nuansa yang berbeda dalam kelompok pertemanan tersebut. Ia berhasil memerankan karakter yang mungkin awalnya terlihat sebagai sosok yang paling rasional atau bahkan skeptis, namun perlahan harus menghadapi kenyataan yang bertolak belakang dengan logikanya. Kemampuannya untuk menunjukkan ketegangan batin, dari keraguan menjadi ketakutan yang tak terbantahkan, patut diacungi jempol. Ia tidak hanya bereaksi terhadap teror, tetapi juga mencoba memahami dan melaluinya, memberikan dimensi yang lebih kompleks pada dinamika kelompok. 3. Pramote Pathan: Penampilannya di "Premika" cukup mengejutkan dan memberikan warna tersendiri. Dikenal dengan kemampuannya membawakan peran yang seringkali punya sentuhan komedi, di film ini ia menunjukkan sisi yang lebih serius namun tetap dengan ciri khasnya. Ia mampu menghadirkan kombinasi antara kepanikan yang kadang diselipi humor getir, yang justru membuat karakternya terasa lebih manusiawi di tengah situasi yang mengerikan. Ada momen-momen di mana ia berhasil mencairkan suasana yang terlalu tegang, namun dengan cepat kembali menarik penonton ke dalam kegelapan, menunjukkan fleksibilitas akting yang luar biasa. Secara keseluruhan, kontribusi akting dari ketiga pemain utama ini sangat vital bagi kesuksesan "Premika". Mereka bukan hanya sekadar pemeran, tetapi berhasil menjadi jangkar emosional yang membuat setiap adegan horor terasa lebih bertenaga. Realisme dalam ketakutan yang mereka tunjukkan mampu menjembatani jarak antara penonton dan layar, menjadikan pengalaman menonton jauh lebih imersif dan menakutkan. Tanpa akting yang meyakinkan ini, film ini mungkin tidak akan mencapai tingkat ketegangan dan dampak emosional yang berhasil disampaikannya. Suasana Visual dan Tensi Cerita: "Premika" sangat piawai dalam membangun suasana. Gedung konser yang terbengkalai dipilih sebagai lokasi utama adalah pilihan yang brilian. Lorong-lorong gelap, panggung yang usang, dan bangku-bangku penonton yang berdebu menciptakan atmosfer claustrophobic dan mengerikan. Sinematografinya, yang seringkali memanfaatkan sudut pandang "found footage" dari kamera para karakter, membuat penonton merasa seperti ikut terjebak di lokasi tersebut. Efek suara juga berperan besar dalam meningkatkan ketegangan; setiap suara berderit, bisikan, atau dentuman jauh berhasil membuat bulu kuduk berdiri. Tensi cerita dibangun dengan sangat efektif. Film ini tidak langsung menyajikan adegan-adegan jump scare secara membabi buta. Sebaliknya, ia memilih untuk perlahan-lahan membangun dread dan paranoia, membuat penonton bertanya-tanya apa yang sebenarnya sedang terjadi. Ketika teror itu akhirnya muncul, dampaknya terasa jauh lebih kuat karena sudah didahului oleh penantian yang panjang. Pacing-nya terasa pas, tidak terlalu cepat sehingga penonton bisa mencerna atmosfer, namun juga tidak terlalu lambat sehingga membosankan. Konflik antara keinginan untuk terkenal dan insting untuk bertahan hidup juga menambahkan lapisan kompleksitas pada tensi yang sudah ada. Tema Besar: Di balik balutan horor, "Premika" secara cerdas mengangkat tema-tema yang relevan dengan kehidupan modern. Tema utama yang menonjol adalah dampak dari obsesi terhadap popularitas media sosial. Film ini menggambarkan bagaimana generasi muda bisa begitu terdorong untuk mencari validasi online, bahkan hingga mengabaikan bahaya dan konsekuensi yang mengancam nyawa. Ini adalah peringatan keras tentang batas antara keberanian dan kebodohan, serta bagaimana keinginan untuk menjadi 'viral' bisa membutakan akal sehat. Selain itu, film ini juga menyentuh mitos urban dan kepercayaan lokal. Sosok Premika yang menjadi hantu adalah representasi dari legenda urban yang hidup di masyarakat, dan film ini mengeksplorasi apa yang terjadi ketika legenda tersebut diusik dan diabaikan. Ada pesan kuat tentang menghormati tempat dan sejarah, bahkan jika itu hanya sebuah cerita rakyat. Konsekuensi dari disrespecting the dead adalah inti dari teror yang dihadapi para karakter. Secara keseluruhan, "Premika" adalah pengalaman horor yang berhasil. Ia menggabungkan premis modern dengan eksekusi horor yang solid, didukung oleh akting yang meyakinkan dan suasana yang mencekam. Bagi penggemar horor yang mencari cerita hantu dengan pesan yang lebih dalam dan relevan, film ini patut untuk ditonton. Film ini mampu meninggalkan kesan yang membekas, tidak hanya karena jump scare-nya, tetapi juga karena pesan moral yang disampaikan secara tersirat. Skor akhir: 7.8/10
Sumber film: Premika (2017)

Duration: 90 min Min

TMDB Rated: 5.5 / 141

Release Date: 2017-12-28

Countries:

iLK21