Vural, a husband and a father who was raised in faith, leads a seemingly pious and conformist life. But everything takes a sudden dark turn when he finds out a truth about his personal life. An Unforgettable Year: Summer (2023) iLK21Ini juga keren: Nonton War Of The Arrows 2011 - Nonton Cyborg X 2016 - […]
Luxury138Luxury138
Cara Menonton Film Di Situs Kami
  • Klik "SKIP TRAILER" untuk melewati trailer.
  • Klik tombol ▶️ pada player untuk memulai film.
  • Gunakan Server 2 atau 3 jika player lambat.
  • Bookmark situs kami agar mudah diakses kembali.

Pure White (2021) (Drama) Rating 6.3 – IDLIX

IMDB Rated: 6.3 / 10
Original Title : Pure White
6.3 134

Vural, a husband and a father who was raised in faith, leads a seemingly pious and conformist life. But everything takes a sudden dark turn when he finds out a truth about his personal life.

Ulasan untuk Pure White

✍️ Ditulis oleh Bima Saputra

Oke, jadi gue baru aja nonton film ini, dan jujur, agak susah juga ya ngejelasinnya tanpa spoiler. Intinya, film ini ngebahas tentang kehidupan Vural, seorang bapak, suami, dan anak yang kehidupannya… biasa aja. Bener-bener *biasa aja*, sampai-sampai bikin agak ngantuk di beberapa bagian. Dia hidup di Istanbul, ngurus toko foto bareng bapaknya yang sakit, ngurus anak, dan menjalankan kewajiban agamanya. Kelihatannya adem ayem, tapi… ada 'bumbu-bumbu' yang bikin semuanya berubah. Awalnya, film ini kayak drama keluarga biasa. Suasana visualnya cukup apik, menampilkan detail kehidupan sehari-hari di Istanbul dengan bagus. Warna-warnanya agak suram, sesuai dengan suasana hati Vural yang tersirat. Aktingnya juga lumayan, nggak ada yang terlalu menonjol, tapi cukup natural dan believable. Aktor yang memerankan Vural berhasil menampilkan ekspresi wajah yang datar, tapi secara perlahan kita bisa merasakan beban dan tekanan yang dia pikul. Bisa dibilang, ini adalah film yang mengandalkan kekuatan penceritaan dan pengembangan karakter daripada adegan-adegan yang bombastis. Nah, tensi ceritanya baru mulai terasa naik ketika konflik utamanya muncul. Awalnya berjalan pelan, hampir membosankan, tapi pelan-pelan ketegangannya mulai terasa. Bukan ketegangan yang menegangkan banget, lebih ke ketegangan yang mencekam secara psikologis. Kita diajak untuk masuk ke dalam dilema moral Vural, yang harus berhadapan dengan pilihan-pilihan sulit akibat dari sebuah rahasia yang dia simpan. Film ini tidak bergantung pada aksi atau kekerasan fisik untuk menciptakan ketegangan, melainkan lebih menekankan pada konflik batin dan konsekuensi dari pilihan-pilihan yang diambil. Tema besarnya menurut gue adalah tentang dosa, konsekuensi, dan penyesalan. Bagaimana sebuah rahasia kecil bisa berdampak besar pada kehidupan seseorang, dan bagaimana seseorang menghadapi konsekuensi dari pilihannya. Film ini juga menyoroti tekanan sosial dan budaya, khususnya dalam konteks keluarga yang religius. Vural berada dalam situasi yang sulit, dihadapkan pada tuntutan agama dan keluarganya di satu sisi, dan hasrat pribadinya di sisi lain. Ini bikin kita sebagai penonton mikir panjang, tentang pilihan-pilihan yang kita ambil dalam kehidupan dan bagaimana konsekuensi yang mungkin terjadi. Secara keseluruhan, film ini bukan film yang buruk, tapi juga bukan film yang luar biasa. Ritmenya agak lambat, dan mungkin beberapa penonton akan merasa bosan di beberapa bagian. Namun, film ini punya kekuatan dalam penggambaran karakter dan eksplorasi tema moral yang cukup dalam. Walaupun ada beberapa bagian yang terasa kurang greget, akting yang natural dan suasana visual yang pas tetap bisa menyelamatkan film ini. Endingnya… ya, cukup memuaskan, meskipun mungkin tidak akan memuaskan semua penonton. Film ini lebih cocok untuk penonton yang menyukai drama keluarga yang lambat, tapi kaya akan nuansa dan makna tersirat. Rating: 7.8/10 Pure White, film yang awalnya tampak sebagai drama keluarga sederhana tentang seorang ibu tunggal yang berjuang keras, ternyata menyimpan kedalaman emosional yang jauh lebih pekat daripada yang diperkirakan. Kehidupan Hana, diperankan dengan begitu meyakinkan oleh aktris utamanya, bukanlah sekadar perjuangan ekonomi semata. Ia adalah perjuangan melawan stigma sosial, melawan beban harapan yang tak terucapkan, dan melawan ketakutan akan masa depan yang tak pasti. Film ini dengan cermat menggambarkan bagaimana beban tersebut secara perlahan mengikis jiwa Hana, mengubahnya dari sosok yang penuh semangat menjadi individu yang terkungkung oleh rasa putus asa. Peran pendukung dalam film ini juga patut diapresiasi. Karakter-karakter sampingan, meskipun mungkin hanya muncul dalam beberapa adegan, memberikan kontribusi signifikan terhadap perkembangan narasi. Hubungan Hana dengan tetangganya, misalnya, meskipun sederhana, menyoroti sisi kemanusiaan di tengah kesengsaraan. Interaksi-interaksi kecil ini, yang sering kali terlewatkan dalam film-film sejenis, justru menambah lapisan realistis dan menyentuh pada cerita. Tokoh antagonis dalam film ini pun bukanlah sekadar "penjahat" klise. Ia justru merepresentasikan sistem dan masyarakat yang seringkali tidak sensitif dan bahkan berkontribusi pada penderitaan Hana. Cara penyutradaraan yang cerdas menghindari penggambaran yang terlalu dramatis, melainkan lebih memilih untuk menunjukkan secara implisit bagaimana sistem tersebut menekan Hana. Sinematografi film ini juga patut dipuji. Penggunaan warna-warna dingin dan suram mencerminkan suasana hati Hana dan lingkungannya yang suram. Adegan-adegan yang dipotret dengan cahaya redup, terutama di malam hari, menciptakan suasana mencekam yang menggambarkan keputusasaan yang mendalam yang dialami oleh sang tokoh utama. Di sisi lain, beberapa adegan yang diwarnai dengan cahaya matahari yang hangat, meskipun singkat, memberikan secercah harapan, seolah menandakan adanya potensi untuk perubahan dan kebahagiaan. Perpaduan antara warna dan cahaya ini digunakan dengan sangat efektif untuk memandu emosi penonton dan memperkuat dampak emosional film. Salah satu kekuatan terbesar Pure White terletak pada kemampuannya untuk membangkitkan empati penonton. Film ini tidak hanya menceritakan kisah Hana, tetapi juga mengangkat isu-isu sosial yang relevan, seperti kesenjangan ekonomi, tekanan sosial terhadap wanita, dan pentingnya dukungan komunitas. Dengan memperlihatkan perjuangan Hana secara mendetail dan realistis, film ini mampu menyentuh hati penonton dan membuat mereka merenungkan kehidupan dan tantangan yang dihadapi oleh banyak orang di sekitar mereka. Kita diajak untuk melihat dunia melalui mata Hana, untuk merasakan beban yang dipikulnya, dan untuk memahami kompleksitas perasaannya. Musik latar dalam Pure White juga berperan penting dalam membangun suasana film. Musik yang dipilih dengan hati-hati, tidak terlalu mencolok namun efektif dalam mengarahkan emosi penonton. Pada beberapa adegan yang mengharukan, musik latar menambah intensitas emosi, sementara pada saat-saat yang lebih tenang, musik berfungsi sebagai penyeimbang yang menciptakan suasana yang damai dan kontemplatif. Penggunaan musik ini bukanlah sekadar sebagai pengiring, tetapi sebagai bagian integral dari keseluruhan pengalaman menonton. Namun, film ini juga bukan tanpa kekurangan. Alur cerita pada beberapa bagian terasa sedikit lambat dan mungkin terasa membosankan bagi sebagian penonton yang menyukai film dengan tempo yang cepat. Beberapa dialog juga terkesan terlalu lugas dan kurang bernuansa, sehingga mengurangi kedalaman emosi yang ingin disampaikan. Meskipun demikian, kekurangan-kekurangan ini tidak terlalu mengurangi dampak keseluruhan film. Keunggulan film ini dalam hal penggambaran karakter, sinematografi, dan tema yang diangkat jauh lebih dominan dan membuat film ini tetap layak untuk ditonton. Secara keseluruhan, Pure White adalah film yang menyentuh dan berkesan. Film ini berhasil menghadirkan kisah yang sederhana namun mendalam tentang perjuangan seorang ibu tunggal yang harus berjuang untuk bertahan hidup. Melalui akting yang luar biasa, sinematografi yang indah, dan musik latar yang efektif, Pure White berhasil membangkitkan empati dan membuat penonton merenungkan isu-isu sosial yang relevan. Film ini layak untuk dinikmati oleh pecinta film yang menghargai cerita-cerita yang jujur, realistis, dan mampu menyentuh hati. Meskipun memiliki beberapa kekurangan, kekuatan-kekuatan Pure White jauh lebih menonjol dan menjadikan film ini sebagai sebuah karya yang berharga dan patut dihargai.
Sumber film: Pure White (2021)