Seorang ayah yang terlilit hutang memanfaatkan situasi tak terduga untuk menghilang dan hidup di luar jangkauan hukum dengan identitas palsu. Namun, sebuah peristiwa kebetulan terjadi dan godaan untuk ingin mengetahui kabar keluarganya muncul kembali. Alive (2023) iLK21Ini juga keren: Nonton The Discovery 2017 - Nonton Blood Punch 2014 - Nonton On Site 2019 - Nonton […]
Luxury138Luxury138
Cara Menonton Film Di Situs Kami
  • Klik "SKIP TRAILER" untuk melewati trailer.
  • Klik tombol ▶️ pada player untuk memulai film.
  • Gunakan Server 2 atau 3 jika player lambat.
  • Bookmark situs kami agar mudah diakses kembali.

Rest in Peace (2024) (Drama) – IDLIX

IMDB Rated: N/A / 10
Original Title : Rest in Peace
N/A 15

Seorang ayah yang terlilit hutang memanfaatkan situasi tak terduga untuk menghilang dan hidup di luar jangkauan hukum dengan identitas palsu. Namun, sebuah peristiwa kebetulan terjadi dan godaan untuk ingin mengetahui kabar keluarganya muncul kembali.

Ulasan untuk Rest in Peace (2024)

✍️ Ditulis oleh Rizky Aditya

"Rest in Peace" (judul aslinya "Descansar en paz"), produksi Argentina tahun 2024 yang kini tersedia di Netflix, adalah sebuah drama-thriller yang berhasil menangkap perhatian saya sejak menit pertama. Kisahnya berpusat pada seorang pria yang terhimpit utang dan menghadapi jalan buntu, sehingga memilih jalan ekstrem: memalsukan kematiannya untuk menyelamatkan keluarganya dari kehancuran finansial. Ide dasar ini memang bukan hal baru dalam dunia perfilman, namun cara film ini mengolahnya, dengan nuansa khas sinema Amerika Latin, terasa segar dan penuh intrik. Saya harus mengakui, film ini berhasil membuat saya terpaku, merenungkan setiap keputusan karakter dan konsekuensi yang mengikutinya. Film ini secara cermat menjelajahi konsep identitas – bagaimana seseorang bisa hidup dengan nama dan kehidupan baru, namun tetap dihantui oleh masa lalu yang ia tinggalkan. Ini bukan hanya tentang pelarian dari utang, tetapi tentang beban moral yang ditanggung seseorang ketika membuat keputusan drastis demi orang yang dicintai. Pertanyaan mendasar muncul: apakah "kematian" yang dipalsukan benar-benar membawa kedamaian, atau justru menciptakan neraka baru yang lebih sunyi? Film ini berbicara banyak tentang konsekuensi, pilihan hidup yang sulit, dan tentang bagaimana masa lalu itu, seperti bayangan, tak pernah benar-benar bisa dihapus, selalu siap mengejar dan menuntut pelunasan. Ini adalah kisah tentang pengorbanan, penyesalan, dan harga yang harus dibayar untuk sebuah kebohongan, tidak peduli seberapa mulia niat awalnya. Bagian yang paling mencolok dari "Rest in Peace" adalah kualitas akting para pemain utamanya yang luar biasa. Mereka tidak hanya memainkan karakter, melainkan benar-benar "hidup" di dalamnya, membuat penonton merasakan setiap emosi, setiap dilema, dan setiap penyesalan yang terpancar dari layar. Joaquín Furriel, sebagai pemeran utama, sungguh memikul beban film ini di pundaknya, dan dia melaksanakannya dengan sangat apik. Ia berhasil memerankan seorang pria yang terjerat dalam keputusasaan, yang membuat pilihan mengerikan, lalu hidup dalam bayang-bayang kebohongannya. Perubahan emosinya, dari keputusasaan akut, kemudian kelegaan sesaat, hingga akhirnya kecemasan yang terus-menerus dan rasa bersalah yang menggerogoti, tergambar jelas hanya dari tatapan matanya atau ekspresi wajahnya yang lelah. Ada kerapuhan dan kekuatan yang bercampur aduk dalam dirinya, membuat karakternya terasa manusiawi dan kompleks. Furriel tidak hanya menunjukkan karakter yang berjuang untuk bertahan hidup, tetapi juga berjuang dengan identitas dan moralitasnya sendiri. Griselda Siciliani memberikan penampilan yang sangat menyentuh dan kuat sebagai wanita yang ditinggalkan dalam kebingungan dan duka. Ia berhasil menunjukkan transisi karakternya dari seorang istri yang terkejut dan berduka menjadi seorang ibu tunggal yang tangguh dan penuh semangat untuk membesarkan anak-anaknya. Penampilannya sangat emosional namun tidak berlebihan, dengan nuansa kesedihan yang mendalam yang perlahan berubah menjadi tekad yang membaja. Siciliani mampu menyampaikan rasa kehilangan, kerentanan, dan kemudian ketangguhan yang luar biasa, membuat penonton bersimpati dan mengagumi perjuangan karakternya. Gabriel Goity, meskipun mungkin tidak selalu berada di garis depan, meninggalkan kesan yang mendalam dengan kehadirannya. Ia memainkan sosok yang penuh dengan ancaman tersembunyi dan aura otoritas yang tak terbantahkan. Setiap kemunculannya di layar selalu diiringi dengan ketegangan yang meningkat, bahkan tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Ia tidak perlu berteriak atau membuat gerakan dramatis untuk menyampaikan bahaya; cukup dengan sorot mata yang tajam dan gestur yang minimal, ia sudah berhasil menciptakan suasana yang mengintimidasi. Perannya, meskipun terkesan sekunder, krusial dalam membangun tensi dan menjaga agar bahaya masa lalu terus terasa nyata dan mengancam. Secara keseluruhan, kontribusi akting mereka sangat instrumental dalam mengangkat "Rest in Peace" dari sekadar cerita thriller biasa menjadi sebuah drama psikologis yang memukau. Chemistry di antara mereka, terutama antara Furriel dan Siciliani, terasa begitu autentik, menambah lapisan emosional yang kuat pada cerita. Mereka berhasil menciptakan karakter-karakter yang memiliki dimensi, membuat penonton peduli dengan nasib mereka, dan yang terpenting, membuat film ini terasa begitu nyata dan menghantui. Akting yang solid ini adalah tulang punggung yang menopang keseluruhan film dan menjadi salah satu alasan utama mengapa film ini patut ditonton. Secara visual, "Rest in Peace" tampil dengan estetika yang mendukung nuansa suram dan melankolis dari ceritanya. Sinematografinya cerdas dalam menangkap kontras antara kehidupan lama yang penuh tekanan dan kehidupan baru yang, meskipun damai di permukaan, tetap diselimuti ketidakpastian. Ada penggunaan warna yang cenderung kalem dan pencahayaan yang seringkali redup, memperkuat rasa isolasi dan beban emosional yang ditanggung oleh karakter utama. Detail-detail visual dalam set dan kostum juga diperhatikan dengan baik, memberikan kesan realistis dan mendalam pada setiap adegan. Tensi cerita dibangun dengan sangat efektif. Film ini tidak mengandalkan *jump scare* atau adegan laga yang intens, melainkan lebih fokus pada tekanan psikologis yang perlahan-lahan mencekik. Ketegangan ini muncul dari ketakutan karakter utama akan terungkapnya identitasnya, dari bayang-bayang masa lalu yang terus mengejar, dan dari dilema moral yang tak berkesudahan. Penulis skenario dan sutradara berhasil mempertahankan ritme yang stabil, namun selalu dengan ancaman yang mengintai di setiap sudut. Setiap adegan, bahkan yang terlihat biasa, terasa memiliki lapisan ketidakpastian yang membuat penonton selalu waspada. Ini adalah jenis tensi yang merayap di bawah kulit, bukan yang meledak-ledak, dan menurut saya, itu jauh lebih efektif dalam menyampaikan cerita semacam ini. "Rest in Peace" adalah sebuah film yang memaksa kita untuk merenungkan tentang harga dari keputusan ekstrem, tentang bagaimana kebohongan, tak peduli seberapa baik niat di baliknya, akan selalu menuntut pembayaran. Ini adalah tontonan yang solid bagi mereka yang menyukai drama psikologis dengan sentuhan thriller, yang kaya akan karakter kompleks dan dilema moral. Meskipun alur ceritanya mungkin terasa sedikit lambat di beberapa bagian, terutama di paruh awal, itu sepadan dengan pembangunan karakter dan tensi yang diberikan. Film ini berhasil meninggalkan kesan yang mendalam dan memicu perbincangan tentang apa artinya benar-benar "beristirahat dalam damai" ketika masa lalu terus menghantui. Skor akhir: 6.2/10
Sumber film: Rest in Peace (2024)

Duration: 105 min Min

TMDB Rated: N/A / 15

Release Date: 2024-03-21

Countries: