Di kota Khansaar, Raja Mannar berniat menjadikan putra mahkota, Vardharaja Mannar, penerusnya. Namun, para menteri dan penasihat Raja Mannar merencanakan kudeta dengan menyewa pasukan dari Rusia dan Serbia untuk menyerang dan membunuh Vardha dan Raja. Vardha, bersama saudara laki-laki dan beberapa orang terpercaya, berhasil melarikan diri dari Khansaar. Ia bergegas menuju sahabat masa kecilnya, Deva, […]
Luxury138Luxury138
Cara Menonton Film Di Situs Kami
  • Klik "SKIP TRAILER" untuk melewati trailer.
  • Klik tombol โ–ถ๏ธ pada player untuk memulai film.
  • Gunakan Server 2 atau 3 jika player lambat.
  • Bookmark situs kami agar mudah diakses kembali.

Salaar: Part 1 โ€“ Ceasefire (2023) | Streaming Action โ€“ IDLIX

IMDB Rated: N/A / 10
Original Title : Salaar
N/A N/A

Di kota Khansaar, Raja Mannar berniat menjadikan putra mahkota, Vardharaja Mannar, penerusnya. Namun, para menteri dan penasihat Raja Mannar merencanakan kudeta dengan menyewa pasukan dari Rusia dan Serbia untuk menyerang dan membunuh Vardha dan Raja. Vardha, bersama saudara laki-laki dan beberapa orang terpercaya, berhasil melarikan diri dari Khansaar. Ia bergegas menuju sahabat masa kecilnya, Deva, yang mengetahui kesulitannya dan bertekad menjadikannya pewaris takhta Khansaar yang tak terbantahkan.

Ulasan untuk Salaar: Part 1 โ€“ Ceasefire (2023)

โœ๏ธ Ditulis oleh Nadia Putri

Film-film India, terutama dari industri sinema Telugu, selalu memiliki magnetnya sendiri. Dan ketika nama Prashanth Neel, sutradara di balik kesuksesan fenomenal 'K.G.F.', digandengkan dengan megabintang Prabhas, ekspektasi publik langsung meroket. Hasilnya adalah 'Salaar: Part 1 โ€“ Ceasefire', sebuah epik aksi brutal yang ambisius, menjanjikan tontonan yang jauh lebih gelap dan intens dari apa yang mungkin kita duga. Begitu layar hitam menyala dan logo Hombale Films muncul, kita langsung ditarik masuk ke dalam dunia Khansaar, sebuah wilayah fiktif yang digambarkan sebagai sarang kekuasaan, pengkhianatan, dan kekerasan tanpa akhir. Dari menit-menit awal, sudah jelas bahwa 'Salaar' bukan sekadar film aksi biasa. Ini adalah sebuah upaya besar untuk membangun semesta baru yang kompleks, kaya akan mitologi dan aturan mainnya sendiri. Film ini memperkenalkan kita pada sebuah dunia di mana kekerasan adalah mata uang utama, dan aliansi adalah sesuatu yang rapuh seperti kaca. Cerita utamanya berpusat pada sebuah ikatan persahabatan yang kuat di masa lalu, yang kini harus berhadapan dengan takdir yang berbeda di tengah perebutan kekuasaan yang brutal. Konflik internal dan eksternal silih berganti, membentuk narasi yang penuh dengan intrik politik, aksi tembak-menembak yang masif, dan ledakan emosi yang meledak-ledak. Film ini tidak mencoba bersembunyi di balik genre aksi; ia merangkul kegelapan dan intensitasnya dengan kedua tangan, menyajikannya secara blak-blakan. Secara visual, 'Salaar' adalah sebuah mahakarya sinematik yang gelap dan menakutkan. Prashanth Neel mempertahankan gaya khasnya yang gritty, dengan palet warna yang didominasi abu-abu, hitam, dan cokelat, menciptakan suasana yang suram dan opresif. Setiap bingkai tampak seperti kanvas yang dilukis dengan detail, memperlihatkan kehancuran dan kebrutalan Khansaar. Adegan-adegan aksinya direkam dengan sangat memukau, brutal, dan tak kenal ampun, memacu adrenalin penonton dari awal hingga akhir. Tata suara yang menggelegar semakin memperkuat tensi cerita, membuat setiap pukulan, tembakan, dan ledakan terasa sangat nyata dan mengena. Film ini berhasil membangun ketegangan yang konstan, tidak hanya melalui adegan aksi, tetapi juga melalui dialog-dialog berat dan ekspresi wajah para karakternya. Kita diajak merasakan beratnya beban yang mereka pikul, dan urgensi dari setiap keputusan yang diambil. Ritme penceritaannya terkadang bisa terasa lambat di awal, membangun fondasi dunia Khansaar, sebelum meledak dalam rentetan adegan aksi yang spektakuler di paruh kedua. Mari kita bahas mengenai kualitas akting para pemain utamanya. Prabhas tampil dengan aura yang sangat berbeda di film ini. Setelah serangkaian proyek yang mungkin kurang memuaskan, ia kembali dengan performa yang meyakinkan sebagai sosok yang penuh misteri, kekuatan terpendam, dan loyalitas yang teguh. Ia berhasil menanggalkan citra megah ala Baahubali dan menggantinya dengan karakter yang lebih pendiam, namun mematikan. Prabhas tidak perlu banyak bicara untuk menyampaikan emosi atau ancaman. Tatapan matanya yang intens, fisik yang kokoh, dan gerak tubuhnya yang terkontrol sudah cukup untuk membuat karakternya terasa kuat dan kredibel. Ada bobot emosional di balik penampilannya, terutama saat ia menunjukkan kerentanannya atau kesetiaannya yang tak tergoyahkan. Prithviraj Sukumaran adalah salah satu sorotan utama dalam film ini. Ia memerankan karakter yang kompleks, ambisius, dan mungkin terkoyak antara kesetiaan dan kekuasaan. Prithviraj memiliki kemampuan luar biasa untuk memancarkan karisma sekaligus ancaman secara bersamaan. Penampilannya sangat kuat, mengisi layar dengan kehadirannya yang dominan. Ia berhasil menangani nuansa emosional karakternya dengan sangat baik, membuat kita memahami motivasi di balik tindakannya, bahkan ketika itu kejam. Dinamika antara dirinya dan Prabhas adalah inti emosional dari film ini, dan ia berhasil menjalin "chemistry" yang meyakinkan, membuat ikatan persahabatan mereka terasa nyata. Shruti Haasan memberikan sentuhan humanis di tengah kekacauan dan kegelapan film. Perannya mungkin tidak seagresif dua pemeran utama pria, namun ia berhasil memberikan penampilan yang solid. Ia mampu menggambarkan karakter yang cerdas, memiliki keberanian, dan mencoba mencari kebenaran di dunia yang penuh kebohongan. Shruti Haasan berhasil menyeimbangkan intensitas cerita dengan kehadirannya, meskipun porsi layar yang ia dapatkan terasa terbatas dibandingkan kedua aktor utama. Ia tidak sekadar pelengkap, melainkan memiliki perannya sendiri dalam mendorong narasi, terutama dari sisi emosional dan pencarian jati diri. Secara keseluruhan, kualitas akting dari ketiga pemain utama ini memberikan kontribusi yang sangat signifikan terhadap kesuksesan film. Prabhas dan Prithviraj Sukumaran, khususnya, adalah jangkar emosional dan aksi dari 'Salaar'. Hubungan mereka adalah inti cerita, dan berkat penampilan mereka yang kuat, taruhan dalam cerita terasa jauh lebih tinggi dan emosinya lebih mengena. Shruti Haasan melengkapi ensemble ini dengan baik, memberikan sudut pandang yang berbeda dan menambah kedalaman pada karakter-karakter pendukung. Akting mereka yang solid membuat kita peduli pada nasib karakter-karakter ini di tengah dunia yang kejam. Tema besar yang diusung 'Salaar' sangat jelas: persahabatan dan loyalitas di tengah badai kekuasaan dan pengkhianatan. Film ini secara mendalam mengeksplorasi bagaimana ikatan persaudaraan dapat diuji oleh ambisi yang tak terbatas dan bagaimana pilihan-pilihan sulit dapat mengubah takdir. Selain itu, ada juga tema tentang kekerasan sebagai siklus yang tidak pernah berakhir, di mana satu tindakan balasan hanya memicu rentetan kekejaman lainnya. Dunia Khansaar adalah cerminan dari masyarakat yang terjebak dalam lingkaran kekerasan ini, di mana moralitas seringkali menjadi kemewahan yang tak terjangkau. 'Salaar: Part 1 โ€“ Ceasefire' adalah sebuah pernyataan ambisius dari Prashanth Neel. Ini adalah film yang tidak takut menjadi brutal, gelap, dan intens. Meskipun mungkin memiliki beberapa momen yang terasa berlarut-larut dalam membangun dunianya, film ini memberikan tontonan aksi yang memuaskan dan plot yang menjanjikan kelanjutan yang lebih seru. Bagi penggemar film aksi yang menyukai dunia yang kelam, karakter yang kompleks, dan visual yang memukau, 'Salaar' adalah pilihan yang tepat. Film ini adalah pembuka yang kuat untuk sebuah saga yang diharapkan dapat terus memukau. Nilai: 7.8/10
Sumber film: Salaar: Part 1 โ€“ Ceasefire (2023)

Duration: 170 min Min

TMDB Rated: N/A / N/A

Release Date: 2023-12-21

Countries: