![]() | ![]() |

Cara Menonton Film Di Situs Kami
- Klik "SKIP TRAILER" untuk melewati trailer.
- Klik tombol 鈻讹笍 pada player untuk memulai film.
- Gunakan Server 2 atau 3 jika player lambat.
- Bookmark situs kami agar mudah diakses kembali.
Nonton Semmelweis (2023) Sub Indo - iLK21 Ganool

Berlatar di Wina abad ke-19, Ignac Semmelweis, seorang dokter yang pemarah namun bersemangat, menangani persalinan dan melakukan autopsi setiap hari sambil menyelidiki penyebab demam nifas, penyakit misterius yang menjangkiti pasien di rumah sakit.
Tonton juga film: Pintor at paraluman (2024) iLK21
Ini juga keren: Nonton Lego Dc Comics Super Heroes Flash 2018 - Nonton My Dad And Mr Ito 2016 - Nonton Tribhanga 2021 - Nonton Pawn 2020 - Nonton Sajini Shinde Ka Viral Video 2023
Ulasan untuk Semmelweis (2023)
Ketika mendengar nama Ignaz Semmelweis, mungkin banyak dari kita yang langsung teringat pada sosok dokter revolusioner yang gigih memperjuangkan kebersihan tangan di dunia medis. Film "Semmelweis" (2023) membawa kisah heroik ini ke layar lebar dengan sentuhan drama yang mendalam, menghidupkan kembali perjuangan seorang visioner di tengah kekakuan dogma ilmiah pada abad ke-19 di Wina. Jujur saja, film ini bukan sekadar biopik biasa; ia adalah sebuah pengalaman sinematik yang menggugah emosi, memaksa kita merenungkan arti keberanian, kebenaran, dan empati. Sejak awal, film ini berhasil menarik saya masuk ke dalam suasana rumah sakit bersalin di Wina yang kelam dan suram. Lingkungan yang seharusnya menjadi tempat lahirnya kehidupan baru, justru dirundung oleh angka kematian ibu melahirkan yang mengerikan akibat demam nifas. Dr. Semmelweis, seorang dokter Hungaria yang baru diangkat, tidak bisa menerima kenyataan ini begitu saja. Ia terobsesi untuk mencari tahu akar masalahnya, menentang segala keyakinan medis yang berlaku saat itu, bahkan jika itu berarti harus berhadapan dengan otoritas dan rekan sejawatnya. Perjuangan Semmelweis bukan hanya soal penemuan ilmiah, tapi juga pertarungan melawan arogansi intelektual dan ketidakpedulian terhadap penderitaan manusia. Ini adalah tema abadi yang diangkat dengan sangat kuat dalam film. Suasana visual dalam "Semmelweis" patut diacungi jempol. Sinematografinya begitu detail dalam menggambarkan Wina abad ke-19, lengkap dengan lorong-lorong rumah sakit yang dingin, ruang operasi yang primitif, dan kota yang diselimuti kabut moral serta ilmiah. Warna-warna cenderung gelap, menciptakan atmosfer yang suram namun artistik, yang dengan efektif mendukung narasi tentang sebuah era di mana kegelapan masih mendominasi pemahaman medis. Kita bisa merasakan betapa kotor dan berbahaya lingkungan rumah sakit saat itu, bahkan sebelum Semmelweis menyuarakan idenya. Setiap adegan terasa autentik, dari kostum hingga tata rias, semuanya berkontribusi pada imersi yang mendalam. Tensi cerita terbangun secara bertahap namun konstan. Ada ketegangan yang muncul dari upaya Semmelweis yang tak kenal lelah dalam melakukan observasi dan eksperimen, kontras dengan penolakan keras dari para dokter senior yang merasa terancam oleh gagasannya. Ketegangan ini diperparah oleh setiap kematian ibu yang tak terhindarkan, menambah beban moral pada sang dokter dan memicu urgensi yang mencekam. Film ini tidak perlu ledakan atau adegan laga untuk menciptakan ketegangan; drama interpersonal, intrik politik di dunia medis, dan perjuangan melawan waktu untuk menyelamatkan nyawa sudah lebih dari cukup. Kita sebagai penonton diajak untuk merasakan frustrasi Semmelweis, kemarahannya, dan kesepiannya dalam memperjuangkan kebenaran. Mari kita bahas mengenai akting para pemain utama yang menurut saya menjadi tulang punggung keberhasilan film ini. Pertama, ada Katica Nagy. Perannya sebagai seorang bidan atau asisten Semmelweis sangat memukau. Ia berhasil memerankan karakter yang bukan hanya sekadar pendamping, tetapi juga seseorang yang memiliki empati mendalam terhadap para pasien dan keberanian untuk mempertanyakan status quo, meski hanya dalam diam. Ekspresi wajahnya yang seringkali menunjukkan keprihatinan, keraguan, namun juga harapan, membuat kita ikut merasakan beban yang ia pikul. Performa Nagy memberikan kedalaman emosional yang penting bagi cerita, menjadi mata dan hati para wanita yang menderita. Kemudian, Lajos Kov谩cs. Aktor ini membawakan karakter seorang dokter senior atau pemimpin yang skeptis dan keras kepala dengan sangat meyakinkan. Ia mampu menunjukkan kompleksitas karakternya, bukan hanya sebagai antagonis murni, melainkan juga sebagai representasi dari tradisi dan kebanggaan ilmiah yang sulit ditembus. Tatapan matanya yang dingin, gesturnya yang angkuh, serta cara bicaranya yang penuh otoritas berhasil membuat penonton merasakan betapa beratnya rintangan yang harus dihadapi Semmelweis. Peran Kov谩cs memberikan bobot konflik yang signifikan, membuat perjuangan Semmelweis terasa lebih dramatis. Dan yang terakhir, Mikl贸s H. Vecsei. Perannya sebagai Ignaz Semmelweis adalah pilar utama film ini. Vecsei berhasil memerankan seorang jenius yang visioner, namun juga sangat manusiawi, dengan segala kerapuhan dan kegigihannya. Ia menunjukkan transformasi karakter dari seorang dokter yang penuh harapan menjadi seseorang yang terbebani oleh kebenaran yang tidak diterima. Kemampuannya untuk menyampaikan frustrasi, kemarahan, dan keputusasaan Semmelweis melalui tatapan mata, ekspresi tubuh, dan dialognya benar-benar luar biasa. Kita bisa merasakan obsesinya, kegilaannya untuk mencari jawaban, dan kesendiriannya dalam menanggung beban fakta yang belum diakui. Secara keseluruhan, kontribusi akting mereka sangat vital. Katica Nagy membawa sisi kemanusiaan dan empati yang sangat dibutuhkan. Lajos Kov谩cs menciptakan tembok penghalang yang kuat dan realistis, sedangkan Mikl贸s H. Vecsei berhasil mengangkat sosok Semmelweis menjadi pahlawan tragis yang kompleks dan multidimensional. Ketiga aktor ini, bersama dengan para pemeran pendukung lainnya, menciptakan sinergi yang luar biasa, membuat setiap adegan terasa hidup dan emosional, sehingga penonton benar-benar terhubung dengan perjuangan yang ada di layar. Tanpa penampilan yang kuat ini, film mungkin tidak akan memiliki dampak yang sama. Tema besar yang diusung film ini sangat relevan. "Semmelweis" bicara tentang pentingnya bertanya, pentingnya bukti empiris di atas dogma, dan harga yang harus dibayar oleh para pionir. Ini adalah kisah tentang inovasi yang bertemu dengan resistensi, tentang bagaimana kebenaran seringkali membutuhkan waktu dan pengorbanan besar untuk diterima. Film ini juga menyoroti etika medis dan tanggung jawab para profesional untuk selalu mengutamakan kesejahteraan pasien, bahkan jika itu berarti menentang sistem atau tradisi yang sudah mapan. Film ini mengingatkan kita bahwa perubahan tidak pernah mudah, terutama ketika harus berhadapan dengan kemapanan dan ego. "Semmelweis" adalah sebuah penghormatan yang layak bagi seorang pahlawan medis yang kisahnya seringkali terlupakan. Film ini bukan hanya mendidik, tetapi juga mengharukan dan menginspirasi. Ini adalah tontonan wajib bagi siapa pun yang tertarik pada sejarah, drama biografi, atau sekadar ingin menyaksikan kisah tentang keberanian dan perjuangan untuk kebenaran. Meski berakhir dengan nuansa yang melankolis, warisan Semmelweis tetap abadi, dan film ini berhasil mengabadikannya dengan indah. Skor akhir: 8.3/10
Sumber film: Semmelweis (2023)