Di jantung kota Sydney Barat, di mana geng kriminal menguasai wilayah, klan Yang yang haus kekuasaan terus meneror. Satu-satunya benteng pertahanan adalah keluarga Dawood, yang bertekad melindungi kedaulatan mereka. A Heavenly Vintage (2009) iLK21Ini juga keren: Nonton Amityville Awakening 2017 - Nonton Kano 2014 - Nonton Wheres Rose 2021 - Nonton Love Destiny The Movie […]
Luxury138Luxury138
ilk21 film
Cara Menonton Film Di Situs Kami
  • Klik "SKIP TRAILER" untuk melewati trailer.
  • Klik tombol ▶️ pada player untuk memulai film.
  • Gunakan Server 2 atau 3 jika player lambat.
  • Bookmark situs kami agar mudah diakses kembali.

Suka (2023) 2025 – IDLIX

IMDB Rated: N/A / 10
Original Title : Suka
N/A N/A

Di jantung kota Sydney Barat, di mana geng kriminal menguasai wilayah, klan Yang yang haus kekuasaan terus meneror. Satu-satunya benteng pertahanan adalah keluarga Dawood, yang bertekad melindungi kedaulatan mereka.

Ulasan untuk Suka (2023)

✍️ Ditulis oleh Dewi Lestari

Film 'Suka (2023)' hadir sebagai sebuah eksplorasi yang ambisius tentang kompleksitas hubungan, afeksi, dan pencarian koneksi di tengah hiruk pikuk kehidupan modern. Dengan judul yang begitu lugas, 'Suka' seolah menjanjikan penyelaman mendalam tentang bagaimana kita mendefinisikan rasa suka, baik itu sebagai cinta, ketertarikan, atau mungkin sekadar obsesi. Film ini mencoba merangkai mosaik emosi dan interaksi manusia, namun apakah berhasil menembus inti permasalahan yang ingin diangkatnya? Dari segi visual, 'Suka' menampilkan beberapa momen yang patut diacungi jempol. Sinematografinya berani dalam mencoba berbagai sudut pandang dan pencahayaan untuk menciptakan suasana tertentu. Ada upaya jelas untuk menghadirkan estetika yang artistik, menangkap nuansa melankolis atau kesibukan kota yang menjadi latar belakang cerita. Beberapa adegan dipotret dengan indah, mampu menciptakan palet warna dan komposisi yang menarik perhatian. Namun, sayangnya, konsistensi visual ini seringkali terasa goyah. Ada momen-momen di mana pilihan estetikanya terasa sporadis, seolah mencari identitas tanpa menemukan benang merah yang kuat. Akibatnya, suasana visual yang ingin dibangun terkadang terasa terputus-putus, gagal untuk sepenuhnya menarik penonton masuk ke dalam dunia film secara menyeluruh. Alih-alih menciptakan atmosfer yang kohesif, kita disuguhkan fragmen-fragmen yang ambisius namun kurang menyatu. Tensi cerita adalah salah satu aspek di mana 'Suka' terasa paling kurang. Film ini tampaknya ingin berjalan dalam ritme yang lebih lambat dan meditatif, memberi ruang bagi penonton untuk merenungkan setiap interaksi dan emosi. Namun, niat baik ini seringkali berujung pada pacing yang terasa datar dan kurang menggigit. Alur narasi yang kurang fokus membuat penonton kesulitan untuk benar-benar terhubung dengan konflik atau perjalanan karakter. Momen-momen yang seharusnya membangun ketegangan atau resonansi emosional seringkali terlewatkan atau kurang dikembangkan, membuat dampaknya menguap di tengah jalan. Film ini bergulir tanpa irama yang jelas, dan pada akhirnya, pengalaman menonton terasa seperti mengarungi lautan yang tenang tanpa tujuan yang pasti, tanpa gelombang yang berarti untuk mengaduk perasaan. Kehilangan kesempatan untuk membangun klimaks emosional yang kuat menjadi kelemahan signifikan. Meskipun memiliki kelemahan dalam struktur narasi dan konsistensi visual, salah satu pilar yang mencoba menopang 'Suka' adalah kualitas akting dari para pemain utamanya. Mereka adalah nyawa yang berusaha keras menghembuskan kehidupan ke dalam karakter-karakter yang mungkin di atas kertas kurang diberikan ruang. Grace Huang tampil dengan kehadiran yang kuat di layar. Ia berhasil memancarkan aura kerentanan sekaligus keteguhan, sebuah dikotomi emosional yang kompleks. Aktingnya membawa lapisan kedalaman pada karakternya, menunjukkan perjuangan internal yang ia coba sampaikan melalui ekspresi halus dan bahasa tubuh yang terkendali. Ada semacam beban emosional yang ia pikul, dan ia berusaha keras untuk mengkomunikasikan hal tersebut kepada penonton. Meskipun ia seringkali harus berjuang dengan materi skenario yang kurang memberikan eksplorasi penuh, Grace Huang tetap menjadi jangkar yang kokoh, memberikan penampilan yang penuh dedikasi dan intensitas, mencoba mengisi kekosongan dengan kehadirannya yang meyakinkan. Jenny Wu juga memberikan performa yang patut diakui. Karakternya terasa lebih ekspresif dan mungkin lebih dinamis dalam interaksi sosialnya. Ia mampu menangkap kerumitan emosi yang bergulir dalam hubungan yang diperlihatkan. Jenny Wu menunjukkan kejujuran dalam pembawaannya, membuat kita bisa bersimpati pada perjalanan karakternya, bahkan ketika alur cerita secara keseluruhan terasa kurang padu. Ia mampu membawa energi yang dibutuhkan untuk adegan-adegan penting, menunjukkan kemampuannya untuk beradaptasi dengan peran yang menuntut eksplorasi batin. Ada semacam transparansi emosional darinya yang menjadi daya tarik tersendiri. Paul W. He melengkapi trio utama dengan pembawaan yang lebih tenang dan seringkali misterius. Karakter yang ia perankan berfungsi sebagai penyeimbang atau mungkin katalis dalam dinamika antar karakter lainnya. Ia mampu mempertahankan kehadiran yang signifikan di layar tanpa harus terlalu banyak berbicara, mengandalkan ekspresi dan reaksi-reaksi yang subtle. Ada upaya untuk memberikan nuansa pada perannya, menunjukkan dampak keberadaannya pada karakter lain melalui gestur dan pandangan. Meskipun porsi layarnya mungkin tidak sebanyak dua aktris lainnya, ia berhasil memberikan kontribusi yang berarti dalam menciptakan lanskap emosional film ini. Secara keseluruhan, akting ketiga aktor utama ini adalah salah satu elemen yang paling bisa diapresiasi dari 'Suka'. Mereka berusaha keras untuk memberikan bobot emosional pada karakter masing-masing, mencoba menghidupkan sebuah cerita yang di atas kertas mungkin terasa kurang padat dan kohesif. Sinergi di antara mereka, meskipun tidak selalu sempurna, berhasil menciptakan beberapa momen yang terasa autentik dan menyentuh. Mereka adalah 'jantung' yang berdenyut di dalam film ini, bahkan ketika struktur narasi dan alur ceritanya terasa goyah dan kurang terarah. Upaya mereka adalah bukti dedikasi yang sayangnya tidak sepenuhnya mampu menyelamatkan film dari kelemahan fundamentalnya. Film ini jelas berusaha untuk membahas tema-tema universal seperti cinta, koneksi, pencarian identitas, dan bagaimana kita mendefinisikan 'suka' dalam berbagai bentuk—baik itu afeksi, obsesi, atau sekadar ketertarikan sesaat di era digital. Ada upaya untuk menunjukkan kompleksitas emosi manusia dan kerapuhan hubungan di tengah tuntutan modernitas. Namun, eksplorasi tema-tema ini terasa kurang mendalam dan terfragmentasi. Ide-idenya tersebar, namun tidak terjalin menjadi benang merah yang kuat, meninggalkan penonton dengan pertanyaan yang belum terjawab dan kesan yang belum tuntas tentang apa sebenarnya yang ingin disampaikan film ini mengenai 'suka'. Film ini gagal dalam mengeksekusi ambisinya untuk menyajikan komentar yang tajam atau refleksi yang kuat tentang tema-tema tersebut. Pada akhirnya, 'Suka (2023)' adalah film dengan ambisi artistik yang patut diacungi jempol, namun sayangnya, eksekusinya kurang konsisten dan seringkali terasa goyah. Meskipun akting dari Grace Huang, Jenny Wu, dan Paul W. He memberikan fondasi emosional yang kuat, serta beberapa visual yang menarik, film ini terganjal oleh narasi yang kurang fokus, pacing yang lambat, dan kegagalan dalam mengembangkan tensi cerita secara efektif. Ada potensi yang besar di sini, terutama dalam eksplorasi tema-tema mendalam, namun film ini belum mampu merangkainya menjadi sebuah karya yang utuh, berdampak, dan mampu meninggalkan kesan yang mendalam. Sebuah upaya yang berani, namun hasil akhirnya terasa kurang matang. Skor akhir: 4.8 dari 10
Sumber film: Suka (2023)

Duration: 90 Min

TMDB Rated: N/A / N/A

Release Date: 2023-10-06

Countries: