Seorang DJ yang baru lumpuh mendapatkan pengalaman yang tidak terduga saat ia mencari pengobatan melalui doa atau “faith healing”. Nightride (2021) iLK21Ini juga keren: Nonton Carrion 2020 - Nonton In The Trap 2019 - Nonton Our Day Will Come 2010 - Nonton Vengeance Served Cold 2021 - Nonton Weekend In Taipei 2024
Luxury138Luxury138
Cara Menonton Film Di Situs Kami
  • Klik "SKIP TRAILER" untuk melewati trailer.
  • Klik tombol ▶️ pada player untuk memulai film.
  • Gunakan Server 2 atau 3 jika player lambat.
  • Bookmark situs kami agar mudah diakses kembali.

Sympathy for Delicious (2010) ⭐ 5.6 | Streaming Drama – IDLIX

IMDB Rated: 5.6 / 10
Original Title : Sympathy for Delicious
5.6 2058

Seorang DJ yang baru lumpuh mendapatkan pengalaman yang tidak terduga saat ia mencari pengobatan melalui doa atau “faith healing”.

Ulasan untuk Sympathy for Delicious (2010)

✍️ Ditulis oleh Dewi Lestari

Sympathy for Delicious: Sebuah Eksplorasi Rasa dan Penyesalan Sympathy for Delicious, film drama independen tahun 2010, bukanlah film yang mudah dicerna. Ia bukan film yang akan langsung memikat Anda dengan plot yang menegangkan atau aksi yang spektakuler. Justru sebaliknya, film ini adalah sebuah perjalanan emosional yang perlahan namun pasti membangun atmosfernya, menggali kedalaman luka batin para karakternya, dan meninggalkan Anda dengan perasaan yang rumit setelah kredit penutup muncul. Suasana visual film ini pun mendukung hal tersebut. Warna-warna yang cenderung suram, pencahayaan yang redup, dan pengambilan gambar yang terkadang terasa agak kasar, semua berkontribusi dalam menciptakan mood yang kelam dan realistis. Ini bukan film yang indah secara visual dalam arti konvensional, namun keindahannya justru terletak pada kejujurannya dalam menggambarkan kehidupan yang keras dan penuh ketidakpastian. Tensi cerita pun dibangun dengan lambat, berfokus pada perkembangan karakter dan interaksi mereka satu sama lain daripada pada plot yang rumit. Hal ini bisa terasa membosankan bagi sebagian penonton, namun bagi yang lain, proses penceritaan yang intim inilah yang menjadi kekuatan utama film ini. Bicara soal akting, ketiganya – Christopher Thornton, Juliette Lewis, dan Mark Ruffalo – menunjukkan performa yang luar biasa, masing-masing berhasil menghidupkan karakternya dengan nuansa yang unik dan meyakinkan. Christopher Thornton, dengan perannya yang penuh dengan pergulatan batin dan keraguan, memberikan penampilan yang sangat natural. Ekspresinya yang seringkali terlihat kosong namun menyimpan beban emosional yang besar, terasa sangat autentik. Dia berhasil menyampaikan kerumitan karakternya tanpa perlu berteriak atau melakukan gerakan yang berlebihan. Gerakan tubuhnya yang terkadang kaku dan canggung, justru menjadi cerminan dari perasaan terkekangnya. Juliette Lewis, di sisi lain, menunjukkan rentang akting yang impresif. Karakter yang diperankannya begitu kompleks; ada sisi rapuh dan rentan, namun di saat bersamaan juga memiliki kekuatan dan ketegaran yang luar biasa. Juliette Lewis berhasil meyakinkan penonton akan kedalaman emosional karakternya dengan gestur dan intonasi suaranya yang penuh dengan nuansa. Kemampuannya untuk beralih antara momen-momen emosional yang ekstrem, tanpa kehilangan kredibilitas, patut diapresiasi. Mark Ruffalo, dengan penampilannya yang penuh karisma dan empati, menjadi penyeimbang di antara dua aktor lainnya. Dia berhasil membawakan peran yang lebih tenang dan grounded, namun tetap mampu memberikan dampak yang signifikan terhadap jalan cerita. Tatapan matanya yang tajam dan ekspresi wajahnya yang penuh makna, mampu menyampaikan banyak hal tanpa harus banyak bicara. Ia mampu menampilkan karakter yang mendukung dan penuh pengertian, namun juga menyimpan rahasia dan kerentanannya sendiri. Secara keseluruhan, akting ketiga aktor ini merupakan elemen kunci keberhasilan film ini. Kemampuan mereka untuk saling berinteraksi dan membangun dinamika karakter yang kuat, membuat penonton terhubung dengan cerita dan merasakan emosi para karakternya. Ketiganya mampu menciptakan chemistry yang nyata dan meyakinkan, sehingga membuat penonton larut dalam alur cerita yang mungkin awalnya terasa lambat dan monoton. Tema besar yang diangkat dalam Sympathy for Delicious adalah eksplorasi tentang iman, penyesalan, dan pencarian makna hidup. Film ini tidak memberikan jawaban yang mudah atau solusi yang instan. Justru sebaliknya, ia menantang penonton untuk merenungkan pertanyaan-pertanyaan besar tentang kehidupan, kepercayaan, dan bagaimana kita menghadapi tantangan dan cobaan yang datang dalam hidup kita. Film ini menjelajahi bagaimana trauma masa lalu dapat membentuk identitas seseorang dan bagaimana pencarian akan penyembuhan dan pengampunan dapat menjadi perjalanan yang panjang dan penuh lika-liku. Tema-tema ini diangkat dengan cara yang sensitif dan mengharukan, tanpa menggurui atau memberikan penilaian moral yang kaku. Sympathy for Delicious bukanlah film untuk semua orang. Ia membutuhkan kesabaran dan kepekaan penonton untuk dapat memahami dan menghargai ceritanya. Namun, bagi mereka yang mampu menyelami kedalaman emosional film ini, Sympathy for Delicious akan memberikan pengalaman menonton yang berkesan dan penuh makna. Film ini akan tetap terukir di ingatan, bukan karena plotnya yang dramatis, tetapi karena resonansi emosionalnya yang mendalam dan performa para aktornya yang luar biasa. Rating: 7.2/10
Sumber film: Sympathy for Delicious (2010)

Duration: 96 min Min

TMDB Rated: 5.6 / 2058

Release Date: 2010-04-09

Countries: