![]() | ![]() |
Cara Menonton Film Di Situs Kami
- Klik "SKIP TRAILER" untuk melewati trailer.
- Klik tombol ▶️ pada player untuk memulai film.
- Gunakan Server 2 atau 3 jika player lambat.
- Bookmark situs kami agar mudah diakses kembali.
Nonton Thanksgiving (2023) Sub Indo - iLK21 Ganool

After a Black Friday riot ends in tragedy, a mysterious Thanksgiving-inspired killer terrorizes Plymouth, Massachusetts – the birthplace of the holiday. Picking off residents one by one, what begins as random revenge killings are soon revealed to be part of a larger, sinister holiday plan.
Tonton juga film: Birth/Rebirth (2023) iLK21
Ini juga keren: Nonton Inbetweeners Movie 2011 - Nonton White Lie 2019 - Nonton My Big Fat Greek Wedding 2002 - Nonton Sex And Zen Ii 1996 - Nonton The Lifeguards 2024
Ulasan untuk Thanksgiving (2023)
Film horor slasher memang punya daya tarik tersendiri, apalagi jika disajikan dengan sentuhan sutradara yang tahu betul cara mengguncang adrenalin penonton. Eli Roth, dengan reputasinya yang tak perlu diragukan dalam meracik kengerian, kembali hadir lewat "Thanksgiving (2023)," sebuah film yang berhasil mengubah perayaan rasa syukur menjadi mimpi buruk berlumuran darah. Sejak awal diumumkan, film ini sudah mencuri perhatian, terutama karena premisnya yang unik: teror pembunuhan berantai di tengah euforia Black Friday dan perayaan Thanksgiving. Sebagai penikmat genre horor, ekspektasi saya cukup tinggi, dan syukurlah, Roth berhasil menyajikannya dengan cukup baik. Inti cerita film ini berlatar di Plymouth, Massachusetts, kota bersejarah yang menjadi tempat lahirnya perayaan Thanksgiving. Namun, alih-alih diisi dengan kehangatan keluarga dan rasa syukur, kota ini justru diselimuti ketakutan. Seorang pembunuh bertopeng dengan identitas John Carver, tokoh ikonik dari sejarah Plymouth, mulai menargetkan penduduk setempat. Pembunuhan brutal ini bukan tanpa motif; ia diyakini sebagai balas dendam atas insiden tragis yang terjadi setahun sebelumnya—kerusuhan Black Friday yang menyebabkan kematian dan kekacauan di sebuah toko diskon besar. Kini, satu per satu, orang-orang yang dianggap terlibat atau bertanggung jawab atas peristiwa kelam itu menjadi "hidangan" utama dalam perayaan Thanksgiving berdarah yang disiapkan sang pembunuh. Premis ini secara cerdas menempatkan tradisi Amerika yang sakral, seperti Thanksgiving dan Black Friday, ke dalam lensa yang sangat gelap, menciptakan ironi yang mendalam. Dari segi visual, "Thanksgiving" adalah Eli Roth sejati. Film ini tidak segan-segan menampilkan adegan kekerasan yang eksplisit dan berdarah-darah. Suasana visual yang dibangun terasa sangat mendukung ketegangan cerita. Roth berhasil memanfaatkan lanskap kota Plymouth yang tenang dan atmosfer perayaan Thanksgiving yang seharusnya ceria, lalu secara kontras menyulapnya menjadi arena pembantaian yang mengerikan. Palet warna yang dingin dan gelap, ditambah pencahayaan yang seringkali minim, semakin memperkuat rasa mencekam. Setiap adegan pembunuhan dirancang dengan detail yang membuat penonton menahan napas, atau mungkin bergidik ngeri. Ada semacam estetika dalam kekejaman yang disuguhkan, membuat saya merasa tidak nyaman sekaligus terpukau dengan kreativitas Roth dalam menciptakan adegan-adegan tersebut. Ketegangan cerita juga dibangun dengan cukup baik; dimulai dengan nada yang cukup santai, kemudian perlahan meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah korban dan semakin dekatnya identitas pembunuh terungkap. Ada beberapa momen jump scare yang efektif, namun kekuatan utama film ini terletak pada ketegangan psikologis yang terbangun melalui ancaman yang terus-menerus dan metode pembunuhan yang tak terduga. Beralih ke kualitas akting, para pemain utama dalam film ini memberikan penampilan yang solid, yang secara keseluruhan berkontribusi pada keberhasilan film ini dalam menyampaikan ketegangan dan kengerian yang diinginkan. Pertama, mari kita bicara tentang Addison Rae. Sebagai seorang figur yang dikenal luas dari platform media sosial, banyak yang mungkin skeptis dengan kemampuannya di dunia akting serius. Namun, dalam "Thanksgiving," ia menunjukkan bahwa ia punya potensi yang patut diperhitungkan. Perannya di sini memang membutuhkan ia untuk menampilkan sisi yang mungkin familiar bagi sebagian penontonnya—seorang remaja populer dengan lingkup sosialnya. Namun, ia berhasil melampaui ekspektasi dengan tidak hanya sekadar memerankan stereotip, tetapi juga menunjukkan kerentanan dan ketakutan yang otentik saat dihadapkan pada teror yang tak terbayangkan. Ekspresi wajahnya saat panik atau ketakutan terasa meyakinkan, membuat penonton bisa ikut merasakan keputusasaan karakternya. Ia berhasil membawa dimensi emosional yang lebih dalam dari yang mungkin diharapkan, membuktikan bahwa ia mampu menangani peran yang lebih intens dari sekadar persona media sosialnya. Kemudian ada Nell Verlaque. Ia menjadi salah satu pilar kekuatan emosional film ini. Penampilannya sangat menonjol dalam menggambarkan perjuangan seorang remaja yang tiba-tiba harus menghadapi teror mematikan. Ia berhasil menampilkan spektrum emosi yang luas, mulai dari ketakutan yang mendalam, kebingungan, hingga munculnya kekuatan batin untuk bertahan hidup. Karakternya terasa paling bisa dihubungkan oleh penonton, dan Nell Verlaque mampu mengemban tugas tersebut dengan sangat baik. Ada momen-momen di mana mata karakternya memancarkan keputusasaan yang begitu nyata, sehingga saya benar-benar ikut merasakan ketakutannya. Ia membawa bobot naratif yang signifikan dan berhasil menjaga simpati penonton terhadap karakternya, menjadikannya semacam jangkar emosional di tengah kekacauan. Terakhir, Patrick Dempsey membawa aura gravitas yang sangat dibutuhkan dalam film ini. Dengan pengalamannya yang luas, ia mampu memberikan kedalaman pada perannya yang mungkin berfungsi sebagai figur otoritas atau seseorang yang mencoba memahami dan menghentikan kekacauan. Penampilannya terasa tenang namun tegang, menunjukkan keprihatinan dan urgensi tanpa harus berlebihan. Ia berhasil menyeimbangkan antara ketegasan dan keputusasaan, memberikan kesan bahwa karakternya adalah seseorang yang berdedikasi untuk melindungi komunitasnya, bahkan saat menghadapi kengerian yang tak terbayangkan. Kehadirannya di layar selalu memberikan dampak, menambah lapisan kompleksitas pada dinamika cerita dan menegaskan bahwa tidak semua orang adalah korban tak berdaya atau pembunuh kejam. Secara keseluruhan, kontribusi akting dari ketiga pemain utama ini, dan juga para pemeran pendukung lainnya, sangat vital bagi kesuksesan film. Addison Rae dan Nell Verlaque berhasil membawa energi remaja yang rentan namun juga penuh semangat perlawanan, sementara Patrick Dempsey memberikan landasan yang kokoh dengan kematangan dan karismanya. Kombinasi ini menciptakan dinamika yang menarik dan membuat karakter-karakter di film terasa lebih hidup dan autentik, meskipun berada dalam situasi yang ekstrem. Mereka berhasil membuat penonton peduli terhadap nasib karakter-karakter tersebut, sebuah elemen penting dalam film slasher yang efektif. Mengenai tema besar, "Thanksgiving" bukan hanya sekadar film jagal. Ia secara gamblang mengkritik fenomena konsumerisme berlebihan yang kerap melanda masyarakat modern, terutama saat musim liburan seperti Black Friday. Kerusuhan di awal film menjadi simbol kegilaan manusia demi diskon, mempertanyakan nilai-nilai moral yang terpinggirkan demi kepuasan materi. Film ini juga membahas tema keadilan dan balas dendam. Pembunuh bertopeng John Carver percaya bahwa ia sedang menegakkan keadilan atas dosa-dosa masa lalu, memaksa para korbannya untuk menghadapi konsekuensi dari keserakahan dan kelalaian mereka. Ini memunculkan pertanyaan tentang batas antara keadilan dan balas dendam, serta bagaimana trauma kolektif dapat memicu aksi-aksi ekstrem. Isu kelas sosial dan moralitas juga tersirat, di mana sebagian besar korban adalah mereka yang berada di posisi "atas" atau memiliki peran dalam insiden Black Friday, seolah-olah pembunuh ingin menyeimbangkan timbangan. "Thanksgiving" adalah tontonan yang memuaskan bagi penggemar horor slasher. Eli Roth berhasil menyajikan sebuah film yang brutal, menegangkan, dan cerdas dalam menyampaikan kritik sosialnya tanpa menghilangkan esensi dari genre horor itu sendiri. Meskipun mungkin bukan untuk semua orang karena tingkat kekerasan yang tinggi, film ini adalah bukti bahwa horor slasher masih bisa relevan dan menarik di era modern. Film ini berhasil membuat perayaan Thanksgiving tidak akan pernah terasa sama lagi. Nilai: 6.8/10
Sumber film: Thanksgiving (2023)
Genre:Horror, Mystery, Thriller
Actors:Addison Rae, Nell Verlaque, Patrick Dempsey
Directors:Eli Roth
Duration: 106 min Min
TMDB Rated: 6.9 / 13611
Release Date: 2023-11-16
Countries:Australia, Canada, United States