Sebuah konspirasi yang sudah lama beredar membayangi kekuatan misterius yang dimiliki Ratu di Raja, sebuah negara kecil di sebelah barat Tempest. Ketika Rimuru Tempest, slime yang berevolusi menjadi Raja Iblis, bertemu dengan Hiiro, seorang penyintas ras Ogre, petualangan luar biasa dengan berbagai karakter baru pun dimulai. Kekuatan ikatan akan diuji! Day Shift (2022) iLK21Ini juga […]
Luxury138Luxury138
Cara Menonton Film Di Situs Kami
  • Klik "SKIP TRAILER" untuk melewati trailer.
  • Klik tombol ā–¶ļø pada player untuk memulai film.
  • Gunakan Server 2 atau 3 jika player lambat.
  • Bookmark situs kami agar mudah diakses kembali.

That Time I Got Reincarnated as a Slime the Movie: Scarlet Bond (2022) Sub Indo | IMDb ⭐ 6.8 Adventure – IDLIX

IMDB Rated: 6.8 / 10
Original Title : That Time I Got Reincarnated as a Slime the Movie: Scarlet Bond
6.8 1536

Sebuah konspirasi yang sudah lama beredar membayangi kekuatan misterius yang dimiliki Ratu di Raja, sebuah negara kecil di sebelah barat Tempest. Ketika Rimuru Tempest, slime yang berevolusi menjadi Raja Iblis, bertemu dengan Hiiro, seorang penyintas ras Ogre, petualangan luar biasa dengan berbagai karakter baru pun dimulai. Kekuatan ikatan akan diuji!

Ulasan untuk That Time I Got Reincarnated as a Slime the Movie: Scarlet Bond (2022)

āœļø Ditulis oleh Raka Pratama

Selamat datang kembali di dunia fantasinya Rimuru Tempest! Setelah sukses besar dengan serial animenya, "That Time I Got Reincarnated as a Slime" kini hadir di layar lebar dengan film terbarunya, "Scarlet Bond" (2022). Sebagai penggemar berat petualangan Slime yang satu ini, tentu ada ekspektasi tinggi, dan harus saya akui, film ini berhasil menyajikan pengalaman yang familiar namun segar, mengajak kita menyelami konflik baru yang penuh warna dan intrik. "Scarlet Bond" membawa kita ke petualangan di luar Federasi Jura Tempest yang telah kita kenal. Kali ini, fokus cerita tertuju pada negara Razha, sebuah negeri kecil yang misterius di bagian barat daya. Negeri ini dulunya makmur berkat "Amber Bunga Ratu," sebuah permata yang mengandung kekuatan luar biasa. Namun, kini Razha berada di ambang kehancuran. Di tengah kekacauan itu, muncul seorang penyintas terakhir yang misterius bernama Hiiro, seorang Ogre (Oni) yang diyakini pernah menjadi teman dekat karakter kita, Benimaru. Bersama dengan ratu Razha yang berhati mulia, Towa, mereka terperangkap dalam sebuah konflik yang melibatkan konspirasi dan kekuatan gelap yang mengancam tidak hanya Razha, tetapi juga berpotensi menyeret seluruh benua. Rimuru dan teman-temannya pun, dengan karisma dan kekuatannya, terpaksa terlibat untuk membantu menyelesaikan kekacauan ini, membentuk ikatan baru yang akan diuji oleh masa lalu dan ancaman di masa depan. Film ini secara apik merangkai benang merah masa lalu dengan tantangan masa kini, menunjukkan bagaimana sebuah ikatan—"Scarlet Bond" itu sendiri—dapat menjadi sumber kekuatan sekaligus beban. Secara visual, "Scarlet Bond" benar-benar memanjakan mata. Animasi yang disajikan begitu mulus dan detail, mempertahankan kualitas tinggi yang kita kenal dari serialnya, bahkan mungkin sedikit lebih baik. Setiap adegan pertarungan terasa dinamis dan penuh energi, dengan efek visual yang memukau—mulai dari semburan api, serangan sihir, hingga transformasi karakter—semua digambarkan dengan sangat apik. Suasana visual film ini sangat cerah dan penuh warna di beberapa bagian, namun juga mampu menghadirkan nuansa gelap dan suram saat cerita memasuki konflik yang lebih serius, menciptakan kontras yang pas. Desain karakter baru terlihat menonjol dan langsung berbaur dengan estetika dunia Slime. Penggunaan palet warna merah yang dominan, sesuai dengan judul "Scarlet Bond," sangat terasa dalam desain karakter dan lanskap, memberikan identitas yang kuat pada film ini. Tensi cerita terbangun dengan sangat baik. Meskipun dibuka dengan tempo yang relatif santai, film ini perlahan-lahan menyuntikkan misteri dan ketegangan. Ada lapisan-lapisan intrik politik dan konflik internal yang membuat penonton terus bertanya-tanya tentang motif karakter dan apa yang sebenarnya terjadi di Razha. Pacing-nya terasa pas, tidak terburu-buru namun juga tidak membosankan. Konflik emosional yang dialami para karakter, terutama Hiiro dan Towa, berhasil menyentuh hati. Film ini tahu kapan harus menghadirkan adegan laga yang memacu adrenalin dan kapan harus menyelami momen-momen reflektif yang lebih tenang. Klimaksnya terasa memuaskan dan berhasil memberikan resolusi yang cukup kuat tanpa harus mengorbankan kedalaman emosional. Salah satu aspek yang tidak boleh dilewatkan adalah kualitas akting suara (seiyuu) yang luar biasa, yang merupakan tulang punggung bagi keberhasilan film anime. Makoto Furukawa memberikan penampilan yang sangat mengesankan di film ini. Ia berhasil membawakan karakternya dengan penuh kekuatan dan ketegasan. Ada kualitas suara yang dalam dan berwibawa, namun pada saat yang sama, ia juga mampu menyampaikan nuansa emosi yang kompleks—mulai dari loyalitas yang tak tergoyahkan hingga rasa keputusasaan yang mendalam. Karakternya terasa sangat nyata dan berbobot, terutama dalam adegan-adegan yang menuntut intensitas emosional. Furukawa mampu membuat kita merasakan beban yang dipikul karakternya, menjadikannya salah satu pilar emosional cerita. Megumi Toyoguchi juga tidak kalah cemerlang. Karakternya memiliki aura misterius sekaligus anggun, dan Toyoguchi berhasil menangkap esensi tersebut dengan sangat baik. Suaranya yang lembut namun penuh kekuatan mampu menggambarkan seseorang yang memikul tanggung jawab besar. Ada nuansa melankolis dan ketabahan yang terpancar dari setiap dialognya, membuat karakternya terasa begitu hidup dan multifaset. Ia berhasil menyampaikan kehangatan dan kepedihan secara bersamaan, menambahkan kedalaman pada narasi film ini. Dan tentu saja, ada Miho Okasaki, yang kembali menghidupkan karakter sentral kita dengan luar biasa. Penampilannya adalah perpaduan sempurna antara kecerdasan, kekuatan, dan sisi yang kadang jenaka. Okasaki memiliki kemampuan unik untuk beralih dari nada suara yang ceria dan santai ke suara yang tegas dan penuh otoritas dalam sekejap mata. Ia mampu menangani momen-momen serius dengan gravitas yang tepat, sekaligus tidak kehilangan pesona dan kebaikan hati yang menjadi ciri khas karakternya. Keberagamannya dalam berekspresi suara membuat karakternya selalu menarik untuk diikuti. Secara keseluruhan, kualitas akting suara dari ketiga seiyuu ini, bersama dengan para pemeran pendukung lainnya, sangat krusial dalam keberhasilan film. Mereka tidak hanya memberikan suara pada karakter, tetapi juga menyuntikkan jiwa dan emosi yang membuat setiap adegan terasa lebih hidup dan berdampak. Kontribusi mereka tidak hanya meningkatkan pengalaman menonton, tetapi juga membuat ikatan "Scarlet Bond" itu sendiri terasa lebih kuat dan otentik. Tanpa akting suara yang sekuat ini, kedalaman emosional film mungkin tidak akan tercapai seutuhnya. "Scarlet Bond" adalah tambahan yang solid untuk franchise "That Time I Got Reincarnated as a Slime." Ia berhasil menyajikan cerita orisinal yang menghibur dengan kualitas visual dan audio yang memukau. Meskipun film ini dapat dinikmati oleh penonton baru, penggemar serialnya tentu akan lebih menghargai referensi dan pengembangan karakter yang lebih dalam. Film ini adalah bukti bahwa dunia Rimuru masih memiliki banyak kisah menarik untuk diceritakan. Ini adalah tontonan wajib bagi penggemar serialnya dan rekomendasi bagus bagi siapa saja yang mencari petualangan fantasi yang penuh aksi dan sentuhan emosional. Skor akhir: 7.8/10
Sumber film: That Time I Got Reincarnated as a Slime the Movie: Scarlet Bond (2022)

Duration: 114 min Min

TMDB Rated: 6.8 / 1536

Release Date: 2022-11-25

Countries: