Vicaria is a brilliant teenager who believes death is a disease that can be cured. After the brutal and sudden murder of her brother, she embarks on a dangerous journey to bring him back to life. Demon Hunter (2016) iLK21Ini juga keren: Nonton Septembers Shiraz 2015 - Nonton The Man With Thousand Faces 2016 - […]
Luxury138Luxury138
Cara Menonton Film Di Situs Kami
  • Klik "SKIP TRAILER" untuk melewati trailer.
  • Klik tombol ▶️ pada player untuk memulai film.
  • Gunakan Server 2 atau 3 jika player lambat.
  • Bookmark situs kami agar mudah diakses kembali.

Nonton The Angry Black Girl and Her Monster (2023) Sub Indo - iLK21 Ganool

IMDB Rated: 6.7 / 10
Original Title : The Angry Black Girl and Her Monster
6.7 50

Vicaria is a brilliant teenager who believes death is a disease that can be cured. After the brutal and sudden murder of her brother, she embarks on a dangerous journey to bring him back to life.

Ulasan untuk The Angry Black Girl and Her Monster (2023)

✍️ Ditulis oleh Rizky Aditya

Sebagai seorang penikmat sinema yang selalu mencari narasi-narasi provokatif, 'The Angry Black Girl and Her Monster' (2023) berhasil menarik perhatian saya dari judulnya saja. Judulnya yang lugas dan penuh makna ini sudah cukup untuk memberikan gambaran awal tentang apa yang akan kita hadapi: sebuah eksplorasi mendalam tentang kemarahan, identitas, dan konsekuensi dari upaya manusia untuk bermain sebagai Tuhan, yang semuanya dibalut dalam lensa pengalaman minoritas yang spesifik. Film ini bukan sekadar horor atau drama biasa; ia adalah sebuah pernyataan, sebuah teriakan yang menuntut untuk didengar. Dari awal, film ini membangun suasana yang cukup padat dan terkadang menekan. Visualnya cenderung gelap dan suram, sangat cocok untuk merefleksikan tema-tema berat yang diusungnya. Penggunaan sinematografi yang seringkali intim, fokus pada ekspresi wajah dan detail lingkungan yang kumuh namun penuh karakter, sangat efektif dalam menarik penonton masuk ke dalam dunia protagonis. Tidak ada kemewahan di sini, yang ada adalah realitas keras yang terasa nyata, didukung oleh palet warna yang muram namun sesekali disisipi kontras tajam yang menyoroti momen-momen emosional penting. Ketegangan cerita tidak dibangun melalui kejutan murahan, melainkan melalui akumulasi tekanan psikologis dan moral. Setiap adegan terasa seperti benang yang perlahan ditarik, mengencangkan ikatan di sekitar leher penonton, membuat kita terus menerka apa yang akan terjadi selanjutnya dan, yang lebih penting, apa implikasi dari setiap tindakan karakter utama. Ada resonansi emosional yang kuat, yang membuat kita peduli dengan nasib para karakter, bahkan ketika mereka membuat keputusan yang dipertanyakan. Salah satu pilar kekuatan film ini terletak pada jajaran aktornya, terutama tiga nama yang menonjol. Laya DeLeon Hayes sebagai pemeran utama adalah jantung dari seluruh narasi. Ia berhasil membawakan karakter yang kompleks ini dengan kedalaman emosi yang luar biasa. Kemarahannya terasa begitu nyata dan meyakinkan, bukan sekadar emosi permukaan, melainkan hasil dari akumulasi frustrasi, trauma, dan rasa ketidakadilan yang mendalam. Namun, di balik kemarahan itu, ia juga mampu menampilkan kerentanan dan tekad yang tak tergoyahkan. Performanya adalah magnet yang menarik perhatian penonton, membuat kita bersimpati sekaligus kadang-kadang ngeri dengan obsesinya. Ia memancarkan kekuatan sekaligus kerapuhan, sebuah kombinasi yang esensial untuk karakter seperti ini. Kemudian ada Chad L. Coleman, yang dengan pengalamannya, memberikan dimensi emosional yang kuat pada film. Karakternya mungkin tidak selalu menjadi pusat sorotan, tetapi kehadirannya memberikan bobot dan gravitasi yang signifikan. Ia mampu menyampaikan kelelahan, keputusasaan, dan kasih sayang tanpa perlu banyak dialog. Setiap tatapan matanya, setiap gestur kecilnya, berbicara banyak tentang beban yang ia pikul. Performanya terasa sangat otentik, membumi, dan berhasil menjadi jangkar emosional yang penting di tengah badai gejolak yang dihadirkan oleh karakter utama. Tak ketinggalan, Denzel Whitaker juga memberikan kontribusi yang berarti. Karakternya mungkin berfungsi sebagai semacam jembatan atau pengamat yang mencoba memahami dan berinteraksi dengan dunia yang dibangun oleh karakter utama. Denzel berhasil menampilkan nuansa antara kepedulian, kekhawatiran, dan mungkin sedikit ketakutan. Ia menambah lapisan humanitas dan konflik internal, seringkali menjadi cerminan dari reaksi penonton terhadap tindakan-tindakan radikal karakter utama. Performanya yang jujur membantu menyeimbangkan intensitas yang tinggi dari film ini. Secara keseluruhan, kontribusi akting mereka bertiga sangat krusial bagi kesuksesan film. Laya DeLeon Hayes membawa intensitas dan fokus, Chad L. Coleman memberikan kedalaman emosional dan stabilitas, sementara Denzel Whitaker melengkapi dengan perspektif yang lebih membumi. Gabungan dari penampilan mereka ini menciptakan ensemble yang kuat, memungkinkan narasi yang ambisius ini untuk tetap terasa kredibel dan beresonansi secara emosional dengan penonton. Tanpa penampilan yang meyakinkan dari para aktor ini, film mungkin akan kesulitan untuk menyampaikan pesan-pesannya yang berat dan kompleks. Film ini secara berani membahas tema besar tentang ketidakadilan sistemik dan dampaknya terhadap komunitas kulit hitam, khususnya kaum muda. Ini adalah cerminan modern dari mitos *Frankenstein*, di mana sang "monster" tidak selalu berupa makhluk mengerikan, melainkan bisa jadi adalah manifestasi dari rasa sakit, kemarahan, dan upaya putus asa untuk mencari keadilan di dunia yang terasa tidak adil. Film ini menggali pertanyaan tentang siapa sebenarnya monster itu: apakah itu makhluk yang diciptakan, penciptanya, atau justru masyarakat yang menciptakan kondisi untuk kemarahan dan keputusasaan semacam itu? 'The Angry Black Girl and Her Monster' tidak memberikan jawaban mudah, justru melemparkan pertanyaan-pertanyaan sulit kepada penonton. Ia adalah sebuah film yang ambisius, yang berani mengambil risiko dalam penceritaannya. Meskipun beberapa bagian mungkin terasa sedikit mentah atau tidak sepenuhnya matang dalam eksekusi, pesan intinya tersampaikan dengan sangat jelas dan kuat. Ini adalah kisah tentang batas moralitas, tentang obsesi yang lahir dari duka dan kemarahan, dan tentang konsekuensi yang tak terhindarkan ketika seseorang mencoba untuk membalas dendam atau memperbaiki kesalahan di luar batas-batas alamiah. Film ini akan membuat Anda berpikir lama setelah layar menjadi gelap, merenungkan tentang isu-isu sosial yang dibahas dan tentang definisi kita sendiri mengenai apa itu "monster" dan kemanusiaan. Skor akhir: 5.8/10
Sumber film: The Angry Black Girl and Her Monster (2023)

iLK21