![]() | ![]() |
Cara Menonton Film Di Situs Kami
- Klik "SKIP TRAILER" untuk melewati trailer.
- Klik tombol ▶️ pada player untuk memulai film.
- Gunakan Server 2 atau 3 jika player lambat.
- Bookmark situs kami agar mudah diakses kembali.
Nonton The Ash Lad: In the Hall of the Mountain King (2017) Sub Indo - iLK21 Ganool

Espen “Ash Lad”, anak laki-laki petani miskin, memulai perjalanan berbahaya bersama saudara laki-lakinya. Mereka harus menyelamatkan sang putri dari troll jahat yang dikenal sebagai Raja Gunung – semua ini untuk mendapatkan hadiah dan menyelamatkan pertanian keluarga mereka dari kehancuran.
Tonton juga film: The Invisible Boy (2014) iLK21
Ini juga keren: Nonton First Take Brooklyn 2018 - Nonton My War 2016 - Nonton Bibapbarurra 2018 - Nonton Naga 2023 - Nonton Soranin 2010
Ulasan untuk The Ash Lad: In the Hall of the Mountain King (2017)
### Petualangan Legendaris di Jantung Norwegia: Ulasan "The Ash Lad: In the Hall of the Mountain King" (2017) Norwegia, dengan lanskapnya yang magis dan kaya akan cerita rakyat, telah memberikan kita banyak hal. Salah satunya adalah kisah Askeladden, atau si Ash Lad, seorang pahlawan tak terduga yang selalu berhasil mengatasi kesulitan dengan kecerdikan dan akal bulusnya. "The Ash Lad: In the Hall of the Mountain King," yang dirilis pada tahun 2017, berusaha menghidupkan kembali mitos ini ke layar lebar dengan sentuhan modern namun tetap menghormati akar ceritanya. Film ini mengajak penonton menyelami dunia fantasi yang memukau, di mana monster, troll, dan kekuatan gaib bersembunyi di balik keindahan alam Skandinavia. Sejak awal, film ini berhasil menarik perhatian dengan visualnya yang menawan. Kita diperkenalkan pada seorang pemuda yang, meski sering dipandang sebelah mata dan cenderung menimbulkan masalah, memiliki hati yang baik dan semangat petualangan yang tak tergoyahkan. Ia dan saudara-saudaranya terlibat dalam sebuah misi yang jauh melampaui kemampuan mereka, yaitu menyelamatkan seorang putri yang diculik oleh makhluk legendaris—Raja Gunung. Perjalanan mereka tidak hanya tentang menemukan sang putri, tetapi juga tentang membuktikan diri, menghadapi ketakutan, dan menguak rahasia yang tersembunyi di alam liar Norwegia. Premis ini, yang sudah akrab bagi penggemar dongeng, dieksekusi dengan cukup apik, memberikan angin segar pada narasi klasik. Salah satu aspek yang paling menonjol dari film ini adalah suasana visualnya. Sinematografi benar-benar menjadi bintang utama. Setiap adegan yang menampilkan lanskap Norwegia terasa seperti sebuah lukisan hidup. Hutan-hutan pinus yang lebat, pegunungan yang menjulang tinggi, dan danau-danau yang tenang memberikan latar belakang yang sempurna untuk kisah fantasi ini. Visual efek untuk makhluk-makhluk mitologi, terutama troll raksasa dan Raja Gunung itu sendiri, patut diacungi jempol. Mereka terlihat meyakinkan tanpa terasa berlebihan, berhasil menciptakan suasana yang sekaligus magis dan mengancam. Desain kostum dan set juga menambah kedalaman pada dunia yang dibangun, menciptakan keseimbangan antara nuansa sejarah dan fantasi. Suasana keseluruhan terasa autentik, membawa kita seolah-olah benar-benar berada di jantung cerita rakyat Skandinavia. Tensi cerita dalam film ini terbangun dengan cukup baik. Meskipun ada beberapa momen ringan dan humor, ancaman yang dihadapi para karakter terasa nyata dan berbahaya. Petualangan mereka dipenuhi rintangan yang memaksa mereka untuk berpikir cepat dan bekerja sama. Ada saat-saat di mana penonton akan dibuat menahan napas, khawatir akan nasib para karakter, terutama saat mereka berhadapan langsung dengan makhluk-makhluk mitologi. Pacing cerita cukup terjaga, bergantian antara momen-momen aksi intens dan adegan yang lebih tenang untuk pengembangan karakter dan plot. Ini membuat film tidak terasa terburu-buru, namun juga tidak membosankan. Tentu saja, kekuatan sebuah film juga sangat bergantung pada kualitas akting para pemainnya. Dalam "The Ash Lad: In the Hall of the Mountain King," para aktor utama berhasil menghidupkan karakter-karakter mereka dengan sangat baik. Pertama, mari kita bahas Vebjørn Enger. Ia memerankan karakter sentral yang menjadi inti dari petualangan ini. Enger berhasil menangkap esensi seorang pemuda yang sering diremehkan namun memiliki kecerdasan dan keberanian yang tersembunyi. Aktingnya membawa lapisan kompleksitas; dia menunjukkan sisi canggung dan polos yang kontras dengan momen-momen saat ia harus menunjukkan kecerdikan dan kepemimpinan. Ada ekspresi-ekspresi kecil yang menunjukkan perjuangan internal dan pertumbuhan karakternya, membuatnya mudah untuk disukai dan didukung oleh penonton. Ia mampu membuat kita percaya bahwa karakter ini, meskipun awalnya tampak biasa saja, memiliki potensi besar untuk menjadi seorang pahlawan. Selanjutnya, ada Elias Holmen Sørensen. Perannya dalam film ini memberikan dinamika yang menarik. Ia berhasil memerankan karakter yang memberikan sentuhan humor dan kadang-kadang kegugupan, namun juga menunjukkan loyalitas yang kuat kepada saudaranya. Sørensen memiliki chemistry yang baik dengan lawan mainnya, yang sangat penting untuk membangun ikatan persaudaraan dalam cerita. Ia seringkali menjadi penyeimbang dalam situasi tegang, memberikan momen-momen ringan yang membuat cerita tidak terlalu berat. Aktingnya terasa alami dan tidak dipaksakan, berkontribusi pada nuansa petualangan yang menyenangkan dan sedikit kocak. Terakhir, Mads Sjøgård Pettersen juga memberikan penampilan yang kuat. Ia memerankan karakter yang sedikit lebih serius dan bertanggung jawab di antara saudara-saudaranya. Pettersen berhasil menyampaikan otoritas dan kekhawatiran yang dirasakan karakternya, menjadi suara akal sehat di tengah kekacauan. Ia memiliki kehadiran layar yang kuat dan mampu membawa bobot emosional pada adegan-adegan tertentu, terutama ketika taruhannya tinggi. Aktingnya membantu menggerakkan plot dan memberikan fondasi yang kokoh bagi dinamika keluarga dalam film ini. Secara keseluruhan, akting mereka berkontribusi signifikan pada kesuksesan film. Vebjørn Enger membawa pesona yang diperlukan untuk karakter utama, sementara Elias Holmen Sørensen dan Mads Sjøgård Pettersen melengkapi dinamika keluarga dengan sangat baik. Mereka berhasil menciptakan ikatan persaudaraan yang terasa nyata dan meyakinkan, membuat perjalanan mereka terasa lebih pribadi dan berisiko. Tanpa penampilan yang kuat dari ketiga aktor ini, emosi dan taruhan dalam cerita mungkin tidak akan terasa begitu mendalam. Mereka adalah tulang punggung emosional film ini. Tema besar yang diusung film ini sangat relevan dengan cerita rakyat Norwegia. Tema keberanian seorang yang diremehkan (the Ash Lad archetype) menjadi pusatnya. Film ini menyoroti bahwa kecerdasan dan akal bulus seringkali lebih ampuh daripada kekuatan fisik semata. Selain itu, ada tema persaudaraan dan pentingnya keluarga dalam menghadapi kesulitan. Film ini juga secara tidak langsung membahas tentang konflik antara manusia dan alam, serta bagaimana mitos dan legenda membentuk cara pandang masyarakat terhadap dunia di sekitar mereka. Ini adalah kisah tentang menemukan potensi diri di saat-saat paling genting. Sebagai penutup, "The Ash Lad: In the Hall of the Mountain King" adalah sebuah film petualangan fantasi yang solid. Meskipun mungkin tidak menawarkan inovasi cerita yang radikal, ia berhasil menyajikan ulang kisah klasik dengan visual yang memukau, akting yang meyakinkan, dan suasana yang imersif. Ini adalah tontonan yang menghibur bagi siapa saja yang menyukai dongeng, mitologi, dan petualangan yang mendebarkan. Film ini membuktikan bahwa Norwegia memiliki lebih dari sekadar alam yang indah; ia juga memiliki cerita yang tak kalah mempesona untuk diceritakan. Nilai: 6.9/10
Sumber film: The Ash Lad: In the Hall of the Mountain King (2017)
Actors:Elias Holmen Sørensen, Mads Sjøgård Pettersen, Vebjørn Enger
Directors:Mikkel Brænne Sandemose
Duration: 104 min Min
TMDB Rated: 6.2 / 4207
Release Date: 2017-09-29
Countries:Czech Republic, Ireland, Norway