![]() | ![]() |
Cara Menonton Film Di Situs Kami
- Klik "SKIP TRAILER" untuk melewati trailer.
- Klik tombol ▶️ pada player untuk memulai film.
- Gunakan Server 2 atau 3 jika player lambat.
- Bookmark situs kami agar mudah diakses kembali.
The Feeling That the Time for Doing Something Has Passed (2023) Gratis – IDLIX

Seorang wanita muda Brooklyn yang apatis menjalani hari-hari dan malam-malam yang membosankan. Hubungan ‘cinta dan benci’nya dengan seorang ‘dom’ tua yang kurang berminat, maupun pekerjaan kantoran yang biasa-biasa saja, tidak memberinya kepuasan. Hubungannya dengan orang tua New York yang tidak pernah puas semakin memperparah rutinitas hidupnya yang melelahkan.
Tonton juga film: Final Cut (2022) iLK21
Ini juga keren: Nonton The World To Come 2020 - Nonton Outland 1981 - Nonton Huo Yuanjia 2019 - Nonton Hawa 2022 - Nonton Case Of Kondana 2024
Ulasan untuk The Feeling That the Time for Doing Something Has Passed (2023)
“The Feeling That the Time for Doing Something Has Passed (2023)” bukanlah film yang akan membuat Anda terpaku di kursi bioskop dengan plot yang menegangkan atau adegan aksi yang spektakuler. Justru di situlah kekuatannya terletak. Film ini adalah sebuah studi karakter yang tenang, penuh nuansa, dan menyentuh tentang kehilangan, penyesalan, dan kesempatan yang terlewat. Ia bukan film yang mudah dicerna, membutuhkan kesabaran dan kepekaan penonton untuk benar-benar meresapi pesan yang ingin disampaikan. Secara visual, film ini memiliki estetika yang sederhana namun elegan. Penggunaan warna cenderung natural, menciptakan suasana yang tenang dan sedikit melankolis. Sinematografi yang apik mampu menangkap detail-detail kecil yang memperkuat emosi yang ingin disampaikan, seperti ekspresi wajah para pemain yang penuh arti atau suasana suram di sebuah rumah yang seakan mencerminkan kondisi batin para penghuninya. Tidak ada kejutan visual yang mencolok, namun kesederhanaan visual inilah yang justru membuat film ini terasa begitu otentik dan menyentuh. Tensi cerita dibangun secara perlahan, tidak terburu-buru, sesuai dengan irama kehidupan yang dikisahkan. Tidak ada klimaks dramatis yang meledak-ledak, namun justru perjalanan emosional para karakter yang terasa begitu nyata dan membekas. Berbicara tentang akting, saya ingin membahas para pemain utamanya secara terpisah. Babak Tafti menunjukkan kemampuannya dalam memerankan karakter yang penuh dengan keraguan dan beban masa lalu. Ekspresinya sangat natural, tidak berlebihan, namun mampu menyampaikan emosi yang kompleks. Tatapan matanya yang sendu dan gesturnya yang terkadang terlihat ragu-ragu berhasil membangkitkan empati penonton. Dia mampu menghadirkan karakter yang kompleks, bukan hanya sekedar sosok yang terpuruk, melainkan juga manusia dengan kedalaman emosi yang kaya. Joanna Arnow juga memberikan penampilan yang memukau. Ia berhasil menciptakan karakter yang kuat, namun juga rentan. Kemampuannya dalam memunculkan berbagai macam emosi—dari rasa sedih, kecewa, hingga secercah harapan—sangat mengesankan. Meskipun dialognya tidak selalu banyak, ekspresi wajah dan bahasa tubuhnya mampu menyampaikan banyak hal. Ada kedalaman dalam perannya yang membuatnya terasa begitu nyata dan mudah dihubungkan. Sementara itu, Scott Cohen, dengan karismanya yang khas, berhasil membawakan peran dengan nuansa yang berbeda dari dua pemain lainnya. Ia menghadirkan karakter yang terlihat tenang di permukaan, namun menyimpan rahasia dan kompleksitas di dalam. Cara dia menyampaikan dialog dan interaksinya dengan karakter lain terasa begitu halus dan penuh perhitungan. Dia menjadi penyeimbang yang baik di antara karakter-karakter lain, menambahkan kedalaman pada cerita secara keseluruhan. Secara keseluruhan, akting ketiganya sangatlah solid dan saling mendukung. Kemampuan mereka untuk memerankan karakter dengan kedalaman dan nuansa emosi yang beragam berhasil membuat cerita terasa lebih otentik dan menyentuh. Kemampuan mereka dalam membangun chemistry yang kuat di antara karakter-karakter tersebut juga berperan penting dalam keberhasilan film ini. Tema besar yang diangkat dalam film ini adalah konsekuensi dari pilihan yang telah dibuat di masa lalu dan bagaimana hal tersebut terus menghantui kehidupan di masa sekarang. Film ini menyoroti bagaimana penyesalan dan ketidakmampuan untuk menerima masa lalu dapat menghambat seseorang untuk maju dan menemukan kebahagiaan. Ia juga mengangkat tema tentang hubungan manusia dan kompleksitas emosi yang menyertainya, serta bagaimana kita bergulat dengan kehilangan dan mencari arti dalam hidup. Film ini tidak memberikan jawaban yang mudah, tetapi ia mengajak penonton untuk merenungkan hal-hal tersebut dan menemukan makna mereka sendiri. “The Feeling That the Time for Doing Something Has Passed (2023)” bukanlah film yang menghibur secara instan, melainkan film yang membutuhkan waktu untuk direnungkan. Namun, bagi mereka yang menghargai film yang berfokus pada studi karakter dan eksplorasi emosi yang mendalam, film ini patut untuk ditonton. Ia merupakan sebuah karya yang tenang, penuh nuansa, dan akan tetap membekas lama setelah kredit berakhir. Rating: 7.2/10
Sumber film: The Feeling That the Time for Doing Something Has Passed (2023)