Di Hong Kong tahun 1970an, Komisi Independen Melawan Korupsi (ICAC) dibentuk untuk menghancurkan sindikat korupsi yang dipimpin oleh pejabat pemerintah Inggris. Salah satu investigator terbaiknya adalah Investigator Senior Lau Kai-Yuen, yang telah menjebloskan banyak pejabat korup. Tepat ketika dia berpikir stabilitas dan kemakmuran sudah di depan mata, era baru keserakahan dan kekayaan membawanya ke medan […]
Luxury138Luxury138
Cara Menonton Film Di Situs Kami
  • Klik "SKIP TRAILER" untuk melewati trailer.
  • Klik tombol ▶️ pada player untuk memulai film.
  • Gunakan Server 2 atau 3 jika player lambat.
  • Bookmark situs kami agar mudah diakses kembali.

Nonton The Goldfinger (2023) Sub Indo - iLK21 Ganool

IMDB Rated: 6.6 / 10
Original Title : The Goldfinger
6.6 594

Di Hong Kong tahun 1970an, Komisi Independen Melawan Korupsi (ICAC) dibentuk untuk menghancurkan sindikat korupsi yang dipimpin oleh pejabat pemerintah Inggris. Salah satu investigator terbaiknya adalah Investigator Senior Lau Kai-Yuen, yang telah menjebloskan banyak pejabat korup. Tepat ketika dia berpikir stabilitas dan kemakmuran sudah di depan mata, era baru keserakahan dan kekayaan membawanya ke medan perang korupsi yang baru.

Ulasan untuk The Goldfinger (2023)

✍️ Ditulis oleh Rizky Aditya

Dunia perfilman Hong Kong kembali menghadirkan mahakarya yang tak hanya memanjakan mata, tetapi juga mengusik pikiran dengan intrik dan drama yang kompleks. ‘The Goldfinger (2023)’ adalah sebuah sajian yang membawa kita kembali ke era keemasan tahun 80-an, di mana ambisi melambung tinggi dan moralitas diuji di tengah gemerlapnya pasar modal. Film ini bukan sekadar cerita kriminal biasa; ia adalah sebuah perjalanan menyelami jiwa manusia yang didera keserakahan, menelisik bagaimana impian besar bisa berujung pada kejatuhan yang tragis. Dari awal hingga akhir, ‘The Goldfinger’ berhasil menciptakan sebuah atmosfer yang imersif. Visualnya begitu memukau, merekonstruksi ulang Hong Kong di era 80-an dengan detail yang luar biasa. Gedung-gedung pencakar langit yang menjulang, mobil-mobil mewah yang melintas, hingga busana yang dikenakan para karakternya, semuanya terasa otentik dan hidup. Warna-warna cerah yang mendominasi di awal film, perlahan berganti menjadi nuansa yang lebih gelap dan suram seiring dengan terungkapnya lapisan-lapisan kebusukan di balik kemewahan. Ini menciptakan kontras visual yang efektif, menggambarkan pergeseran dari optimisme semu menuju realitas pahit. Ketegangan dalam cerita juga dibangun dengan sangat apik. Ia tidak datang dalam bentuk adegan kejar-kejaran yang intens atau tembak-menembak yang brutal, melainkan melalui intrik-intrik finansial yang rumit, perang urat saraf, dan pertaruhan nasib yang terus meningkat. Setiap keputusan, setiap manuver pasar, terasa memiliki bobot yang besar, membuat penonton terus bertanya-tanya apa yang akan terjadi selanjutnya. Ritme cerita mungkin terasa lambat bagi sebagian orang, namun justru inilah yang memungkinkan kita untuk benar-benar memahami kompleksitas situasi dan karakter-karakternya. Salah satu pilar utama yang menopang kualitas film ini tentu saja adalah performa akting para aktornya yang legendaris. Tony Leung Chiu-Wai menampilkan performa yang sangat memukau. Ia berhasil memerankan karakter yang multi-dimensi, yang di satu sisi memancarkan karisma luar biasa dan kemampuan untuk memikat siapa saja, namun di sisi lain menyimpan kerapuhan dan ambisi yang tak terbatas. Ekspresi matanya yang khas mampu berbicara ribuan kata, menunjukkan kepercayaan diri yang meluap di satu momen, dan kegelisahan yang tersembunyi di momen berikutnya. Ia dengan mulus membawa penonton menyaksikan transformasi karakternya, dari sosok visioner yang penuh semangat menjadi individu yang terperangkap dalam jaringannya sendiri. Kemampuannya untuk menyampaikan emosi kompleks tanpa perlu banyak dialog sungguh luar biasa, membuat karakternya terasa sangat nyata dan manusiawi, dengan segala kekurangan dan kelebihannya. Kemudian ada Andy Lau, yang juga tidak kalah memukau. Aktingnya di sini sangat solid dan meyakinkan, menghadirkan karakter yang menjadi jangkar moral di tengah badai korupsi. Ia memancarkan aura ketegasan dan integritas, namun juga dengan sentuhan kelelahan dan frustrasi yang realistis menghadapi sistem yang korup. Penampilannya di film ini terasa sangat matang, menunjukkan pengalamannya yang luas dalam berakting. Ia mampu menyeimbangkan karisma dan ketenangan, menjadi lawan yang sepadan bagi karakter yang diperankan Tony Leung, tanpa perlu meledak-ledak. Perannya sangat penting dalam memberikan perspektif yang berbeda, menjadi penyeimbang yang membuat narasi semakin kaya. Tidak ketinggalan, Simon Yam juga memberikan performa yang kuat dan berkesan. Meskipun mungkin mendapatkan jatah layar yang tidak sebanyak dua nama sebelumnya, kehadirannya selalu terasa signifikan. Ia mampu membangun karakter dengan otoritas dan ketegasan yang jelas, namun juga dengan nuansa kesadaran akan realitas pahit yang dihadapinya. Perannya, meski mungkin lebih di latar belakang, sangat krusial dalam memberikan kedalaman pada narasi dan melengkapi dinamika antar karakter utama. Ia adalah salah satu aktor yang selalu bisa diandalkan untuk memberikan performa yang solid, dan di film ini ia sekali lagi membuktikan hal tersebut. Secara keseluruhan, kontribusi akting mereka bertiga sangat fundamental bagi kesuksesan 'The Goldfinger'. Interaksi antara Tony Leung dan Andy Lau khususnya, memancarkan chemistry yang tak tertandingi, mengingatkan pada duet mereka di masa lalu namun dengan dinamika yang lebih dewasa dan kompleks. Mereka saling melengkapi, saling mendorong untuk mengeluarkan yang terbaik dari karakter masing-masing, dan menciptakan sebuah pertunjukan akting yang luar biasa. Akting mereka tidak hanya sekadar memerankan karakter, melainkan benar-benar menghidupkan dan memberikan kedalaman emosional pada sebuah kisah yang, jika tidak dibawakan dengan baik, bisa terasa kering. Mereka adalah tulang punggung yang membuat film ini relevan dan menarik, mengangkatnya dari sekadar cerita kriminal menjadi drama manusia yang mendalam. Tema besar yang diangkat oleh 'The Goldfinger' sangat relevan dengan zaman kita, meskipun berlatar tahun 80-an: yaitu tentang keserakahan, ambisi buta, dan ilusi kesuksesan. Film ini secara gamblang menunjukkan bagaimana uang dan kekuasaan bisa mengubah seseorang, mengaburkan batas antara benar dan salah, dan pada akhirnya, membawa kehancuran. Ini adalah kisah tentang bagaimana sistem bisa dimanipulasi, dan betapa rapuhnya fondasi yang dibangun di atas kebohongan. Pesan moralnya sangat kuat: bahwa setiap tindakan memiliki konsekuensi, dan harga dari ambisi yang melampaui batas seringkali jauh lebih mahal dari yang dibayangkan. Meskipun film ini mungkin bukan untuk semua orang, terutama bagi mereka yang mencari aksi cepat, 'The Goldfinger' menawarkan pengalaman sinematik yang kaya dan memuaskan. Ia adalah sebuah drama kriminal yang cerdas, diperankan dengan brilian, dan disajikan dengan visual yang memukau. Bagi penggemar sinema Hong Kong, atau siapapun yang menghargai cerita yang digali secara mendalam dengan performa akting kelas atas, film ini sangat direkomendasikan. Ia adalah pengingat bahwa bahkan dalam kemewahan yang paling berkilauan sekalipun, seringkali tersembunyi kegelapan yang siap menelan siapa saja yang berani bermain api. Nilai: 5.8/10
Sumber film: The Goldfinger (2023)

Duration: 126 min Min

TMDB Rated: 6.6 / 594

Release Date: 2023-12-30

Countries:,

iLK21