Seorang tuan rumah pub di sebuah komunitas pertambangan yang dulunya makmur berjuang untuk mempertahankan pubnya. Sementara itu, ketegangan meningkat di kota ketika pengungsi Suriah ditempatkan di rumah-rumah kosong di komunitas tersebut. A Taste of Hunger (2021) iLK21Ini juga keren: Nonton Visioneers 2008 - Nonton Muoi The Legend Of A Portrait 2007 - Nonton Uss Christmas […]
Luxury138Luxury138
Cara Menonton Film Di Situs Kami
  • Klik "SKIP TRAILER" untuk melewati trailer.
  • Klik tombol ▶️ pada player untuk memulai film.
  • Gunakan Server 2 atau 3 jika player lambat.
  • Bookmark situs kami agar mudah diakses kembali.

Nonton The Old Oak (2023) Sub Indo - iLK21 Ganool

IMDB Rated: 7.2 / 10
Original Title : The Old Oak
7.2 1089

Seorang tuan rumah pub di sebuah komunitas pertambangan yang dulunya makmur berjuang untuk mempertahankan pubnya. Sementara itu, ketegangan meningkat di kota ketika pengungsi Suriah ditempatkan di rumah-rumah kosong di komunitas tersebut.

Ulasan untuk The Old Oak (2023)

✍️ Ditulis oleh Nadia Putri

Ada kalanya sebuah film datang tidak hanya sebagai hiburan semata, tapi juga sebagai cerminan tajam dari realitas sosial yang kompleks dan relevan. 'The Old Oak' adalah salah satu film seperti itu. Ken Loach, sutradara yang dikenal dengan sentuhan realisme sosialnya yang jujur dan mengoyak hati, kembali menghadirkan sebuah narasi yang mengharukan, dan sangat manusiawi. Film ini membawa kita ke sebuah kota pertambangan kecil di timur laut Inggris yang sedang berjuang, di mana kedatangan sekelompok pengungsi Suriah memicu gelombang emosi dan perdebatan yang intens di tengah komunitas. Sejak awal, 'The Old Oak' berhasil membangun suasana yang kental dan imersif. Loach dan timnya dengan piawai menangkap esensi kota kecil yang dulunya makmur namun kini tertinggal, dengan jalan-jalan sepi, toko-toko yang tutup, dan lanskap abu-abu yang mencerminkan harapan yang memudar. Pub "The Old Oak" sendiri, sebagai jantung komunitas, digambarkan dengan detail yang otentik—dari interior yang usang namun penuh kenangan, hingga para pelanggan setianya yang mewakili wajah-wajah letih namun bersemangat dari kelas pekerja. Visualnya tidak muluk-muluk, justru kesederhanaan itu yang membuatnya terasa nyata dan mudah dihubungkan. Warna-warna yang dominan muram sesekali dihiasi dengan kilasan kehangatan, terutama saat interaksi antar karakter mulai tumbuh. Ini bukan hanya latar belakang, melainkan karakter itu sendiri, yang turut menceritakan kisah tentang masa lalu yang lebih baik dan masa kini yang penuh tantangan. Tensi cerita di film ini dibangun dengan sangat organik dan cenderung lambat, namun penuh makna. Ini bukan tentang konflik yang meledak-ledak atau drama yang berlebihan, melainkan gesekan halus antara ketidakpercayaan, prasangka, dan kerentanan yang saling berhadapan. Loach memilih tempo yang memungkinkan penonton untuk meresapi setiap dialog, setiap tatapan, dan setiap momen canggung atau mengharukan. Ia dengan sabar menyingkap lapisan-lapisan emosi dari para karakter, mulai dari kemarahan dan frustrasi warga lokal yang merasa ditinggalkan oleh sistem, hingga ketakutan dan harapan yang dibawa oleh para pengungsi. Pacing yang hati-hati ini memungkinkan kita untuk benar-benar memahami motivasi dan latar belakang setiap karakter, membangun empati secara bertahap. Alih-alih menghakimi, film ini mengundang kita untuk melihat dari berbagai sudut pandang, menjadikan pengalaman menonton jauh lebih mendalam dan reflektif. Pilar utama yang menopang keunggulan 'The Old Oak' terletak pada kualitas akting para pemainnya, yang terasa begitu alami seolah mereka tidak sedang berakting. Dave Turner Penampilannya di film ini sungguh luar biasa. Ia memerankan seorang pria yang memikul beban berat di pundaknya—sebagai pemilik pub terakhir yang berjuang mempertahankan bisnis dan semangat komunitasnya. Tanpa banyak bicara, ia berhasil menyampaikan kelelahan, keputusasaan, dan sekaligus secercah harapan yang samar. Ekspresi wajahnya yang seringkali melankolis, gerak-geriknya yang santai namun penuh pertimbangan, serta cara ia berinteraksi dengan orang lain, semuanya memancarkan keaslian. Ia adalah jangkar emosional film ini, sosok yang berupaya menjembatani dua dunia yang berbeda, dan kita bisa merasakan perjuangan internalnya di setiap adegan. Ia membawa gravitasi dan empati yang begitu besar pada karakternya, menjadikannya sangat mudah untuk diresapi dan dicintai oleh penonton. Claire Rodgerson Perannya di sini juga sama esensialnya. Ia mewakili sisi kemanusiaan yang proaktif dan penuh kasih dalam komunitas yang terpecah belah. Karakternya adalah jembatan antara para pendatang baru dan penduduk lama, menunjukkan kekuatan yang tenang dan ketegasan yang lembut dalam menghadapi tantangan. Penampilannya terasa sangat membumi, dengan dialog yang disampaikan secara jujur dan emosi yang disampaikan tanpa berlebihan. Ia adalah sosok yang dengan gigih berjuang untuk kebaikan, tidak peduli dengan penolakan atau kesulitan. Aktingnya memberikan sentuhan optimisme dan harapan, menunjukkan bahwa perubahan positif adalah mungkin terjadi, bahkan di tengah-tengah situasi yang paling menantang dan memecah belah. Ebla Mari Sebagai salah satu pendatang baru, ia memberikan penampilan yang sangat menyentuh dan kuat. Ia berhasil menggambarkan trauma masa lalu, perjuangan untuk beradaptasi di lingkungan baru, dan sekaligus keinginan kuat untuk membangun kembali hidupnya. Tatapan matanya yang penuh luka namun juga memancarkan kekuatan adalah salah satu hal yang paling membekas. Ia menyampaikan banyak hal melalui bahasa tubuh dan ekspresi non-verbal, menunjukkan kerentanan sekaligus ketabahan yang luar biasa. Hubungan yang ia bangun dengan karakter lain terasa sangat tulus, menjadi jembatan emosional penting yang membawa penonton lebih dekat dengan pengalaman para pengungsi, memberikan wajah dan hati pada kisah mereka. Secara keseluruhan, kontribusi akting mereka sangat fundamental bagi keberhasilan film ini. Setiap aktor membawa keaslian yang tak tergoyahkan pada karakter mereka, membuat kita percaya pada setiap orang yang muncul di layar. Mereka tidak hanya memerankan peran, tetapi benar-benar menghidupkan jiwa dari cerita ini, membuat setiap konflik terasa personal dan setiap momen kebaikan terasa sangat berarti. Akting mereka yang jujur dan tanpa pretensi adalah jantung dari realisme sosial yang ingin disampaikan Loach, dan tanpa mereka, film ini tidak akan memiliki dampak emosional yang begitu mendalam dan tak terlupakan. Tema besar yang diangkat oleh 'The Old Oak' sangat relevan dengan isu-isu kontemporer yang kita hadapi saat ini. Film ini dengan berani mengeksplorasi ketegangan antara komunitas lama yang sedang berjuang melawan kemerosotan ekonomi dan kehilangan identitas, dengan kedatangan orang-orang baru yang mencari harapan dan perlindungan. Loach menyoroti bagaimana prasangka dan ketakutan seringkali muncul dari ketidakpastian dan ketidakpahaman, namun juga bagaimana empati dan koneksi manusia dapat menembus tembok-tembok tersebut. Ini adalah kisah tentang kehilangan dan pemulihan, tentang solidaritas yang rapuh namun kuat, dan tentang menemukan kesamaan di tengah perbedaan. Film ini berbicara tentang kekuatan persahabatan, pentingnya mendengarkan cerita orang lain, dan bagaimana ruang publik seperti pub—bahkan yang terakhir dan terancam punah—dapat menjadi tempat bertemunya berbagai kehidupan, menjadi saksi bisu proses penyembuhan dan pembangunan kembali sebuah masyarakat. Pesan tentang harapan dan kemampuan manusia untuk beradaptasi dan menemukan kebaikan di antara satu sama lain adalah inti dari film ini. Secara keseluruhan, 'The Old Oak' adalah tontonan yang kuat, mengharukan, dan sangat bermakna. Ini bukan film yang akan membuat Anda tertawa terbahak-bahak atau terlonjak kaget, melainkan film yang akan tinggal lama di pikiran dan hati Anda. Dengan narasi yang jujur, akting yang brilian, dan pesan kemanusiaan yang universal, film ini berhasil menyajikan potret yang autentik tentang tantangan sosial di masa kini, serta kekuatan abadi dari empati dan solidaritas. Ken Loach sekali lagi membuktikan kemampuannya untuk menciptakan karya sinema yang relevan, mendalam, dan tak terlupakan. Sangat direkomendasikan bagi siapa pun yang mencari film dengan substansi dan hati. Rating: 7.9/10
Sumber film: The Old Oak (2023)

Duration: 113 min Min

TMDB Rated: 7.2 / 1089

Release Date: 2023-09-29

Countries:, ,

iLK21