Setelah seorang pemimpin misterius memaksakan hukumnya dalam sistem sel vertikal yang brutal, seorang pendatang baru melawan metode distribusi makanan yang meragukan. Garv: Pride and Honour (2004) iLK21Ini juga keren: Nonton Bloodshot 2020 - Nonton Emily And The Magical Journey 2020 - Nonton Mother Android 2021 - Nonton Spring Break Nightmare 2023 - Nonton Anthony Zimmer […]
Luxury138Luxury138
Cara Menonton Film Di Situs Kami
  • Klik "SKIP TRAILER" untuk melewati trailer.
  • Klik tombol ▶️ pada player untuk memulai film.
  • Gunakan Server 2 atau 3 jika player lambat.
  • Bookmark situs kami agar mudah diakses kembali.

The Platform 2 (2024) (Drama) Rating 5 – IDLIX

IMDB Rated: 5 / 10
Original Title : The Platform 2
5 9573

Setelah seorang pemimpin misterius memaksakan hukumnya dalam sistem sel vertikal yang brutal, seorang pendatang baru melawan metode distribusi makanan yang meragukan.

Ulasan untuk The Platform 2 (2024)

✍️ Ditulis oleh Raka Pratama

The Platform 2: Lebih Gelap, Lebih Dalam, Tapi… Apakah Lebih Baik? The Platform (2019) meninggalkan kesan yang cukup kuat. Metafora sosial yang tajam, disajikan dengan visual yang mencekam dan premis yang sederhana namun memikat. Sequelnya, The Platform 2 (2024), datang dengan janji untuk menggali lebih dalam ke dalam dunia brutal dan terdistorsi tersebut. Apakah film ini berhasil memenuhi janji tersebut? Jawabannya agak rumit. Secara visual, The Platform 2 masih mempertahankan estetika suram dan claustrophobic pendahulunya. Warna-warna redup, pencahayaan yang minim, dan desain set yang kusam sukses menciptakan suasana mencekam dan putus asa yang konsisten sepanjang film. Namun, tidak ada inovasi visual yang signifikan. Sebenarnya, terasa seperti kita kembali ke arena yang sama, dengan sedikit polesan. Meskipun begitu, suasana tegang dan ketakutan yang ingin diciptakan film ini tetap berhasil sampai. Ketegangan bertahan, terutama di beberapa adegan kunci yang sukses membuat jantung berdebar-debar. Berbicara tentang akting, perlu dibahas satu per satu. Hovik Keuchkerian, meski peran yang dia perankan tidak terlalu jauh dari penampilannya di film pertama, menunjukkan pertumbuhan dalam penguasaan emosi. Ekspresinya yang tersirat, seringkali lebih kuat daripada dialog, menyampaikan keputusasaan dan ketahanan karakternya dengan efektif. Ia mampu menyampaikan rasa frustasi dan kegelapan batin yang mendalam tanpa perlu berteriak atau berakting secara berlebihan. Milena Smit, di sisi lain, menawarkan penampilan yang lebih kompleks dan bernuansa. Ia berhasil memperlihatkan perubahan karakternya seiring dengan perjalanan cerita, menampilkan rentang emosi yang luas mulai dari harapan hingga keputusasaan. Ada kedalaman yang terasa dalam perannya, meski beberapa ekspresinya masih terasa sedikit kaku di beberapa adegan. Natalia Tena, meskipun tampil tidak seluas dua pemain utama lainnya, memberikan penampilan yang solid dan meyakinkan. Dia berhasil menciptakan kehadiran yang berwibawa dan misterius. Kemampuannya untuk menyampaikan informasi penting secara tersirat, dengan tatapan dan gestur yang tepat, patut diapresiasi. Secara keseluruhan, akting para pemain utama berkontribusi pada kesuksesan film dalam menciptakan atmosfer yang mencekam dan menarik. Ketiga aktor menunjukkan komitmen dan kemampuan mereka untuk menghidupkan karakter yang kompleks dan terbebani oleh situasi yang ekstrem. Namun, sedikit kekurangan inovasi dalam penggambaran karakter membuat penampilan mereka terasa sedikit terhambat, tidak mampu benar-benar melampaui capaian di film sebelumnya. Tema besar yang diangkat The Platform 2 masih tetap berpusat pada ketidakadilan sosial, distribusi kekayaan yang tidak merata, dan sifat manusia dalam menghadapi situasi ekstrim. Film ini menggali lebih dalam aspek-aspek psikologis dan moral dari permasalahan tersebut. Namun, pesan yang disampaikan terasa sedikit bertele-tele dan kurang tajam dibandingkan pendahulunya. Ada upaya untuk memperluas wawasan terhadap tema-tema ini, namun eksekusinya belum se-efektif film pertama. The Platform 2, meski tidak buruk, sayangnya kurang mampu menyamai dampak dan kejutan yang ditawarkan oleh film pertamanya. Ini adalah film yang layak ditonton bagi mereka yang menyukai tema sosial yang gelap dan cinematografi yang atmosferik. Namun, bagi yang mengharapkan perkembangan cerita yang lebih inovatif dan berpengaruh, mungkin akan sedikit kecewa. Film ini terasa seperti pengulangan, memanfaatkan formula yang sudah berhasil, tanpa menambahkan sesuatu yang benar-benar baru atau mengejutkan. Rating: 7.2/10
Sumber film: The Platform 2 (2024)