![]() | ![]() |

Cara Menonton Film Di Situs Kami
- Klik "SKIP TRAILER" untuk melewati trailer.
- Klik tombol ▶️ pada player untuk memulai film.
- Gunakan Server 2 atau 3 jika player lambat.
- Bookmark situs kami agar mudah diakses kembali.
The Players (2020) 2025 | IMDb ⭐ 4.8 Comedy – IDLIX

Mulai dari kebohongan konyol hingga kejutan seksi, kumpulan cerita pendek ini menangkap kebodohan beberapa pria saat mereka berjuang dengan kesetiaan dan hubungan.
Tonton juga film: One Moment (2021) iLK21
Ini juga keren: Nonton Rising Wolf 2021 - Nonton Ready Or Knot 2021 - Nonton Gingers Tale 2020 - Nonton Swim 2021 - Nonton The Staffroom 2021
Ulasan untuk The Players (2020)
Menguak tabir di balik tabiat manusia adalah sebuah seni, dan film Italia seringkali punya cara unik dalam melakukannya. Kali ini, saya ingin membahas sebuah film komedi yang cukup berani dalam mengangkat tema yang sensitif: 'The Players' (Gli Infedeli) dari tahun 2020. Film ini tidak mencoba menghakimi, melainkan mengajak kita untuk menilik berbagai sisi perselingkuhan, khususnya dari sudut pandang para pria, dengan sentuhan komedi yang kadang getir, kadang sarkas. Dari awal, film ini sudah menegaskan bahwa ia bukan jenis komedi romantis yang ringan. Ini adalah kumpulan cerita, serangkaian vignette yang terhubung secara tematik, tentang berbagai bentuk ketidaksetiaan dalam hubungan. Film ini tidak hanya menyorot aksi perselingkuhan itu sendiri, tetapi juga intrik di baliknya—kebohongan yang harus dibangun, alasan-alasan yang diciptakan, kegembiraan sesaat yang rapuh, dan tentu saja, konsekuensi yang tak terhindarkan. Melalui narasi yang berganti-ganti, kita disuguhkan spektrum emosi yang luas, mulai dari tawa geli, rasa canggung, hingga sedikit melankolis. Ini adalah cerminan kompleksitas hubungan modern di mana kesetiaan seringkali diuji, dan keputusan-keputusan yang diambil membawa dampak jauh lebih besar dari yang dibayangkan. Film ini mengajak penonton untuk melihat bahwa di balik setiap tindakan perselingkuhan, ada cerita yang melibatkan kelemahan manusia, keinginan, dan terkadang, ketidakpuasan mendalam. Salah satu daya tarik utama film ini terletak pada jajaran pemainnya yang mampu menghidupkan karakter-karakter yang kompleks ini. Ketiga aktor utama membawa dimensi berbeda yang sangat esensial untuk nuansa film. Laura Chiatti tampil memukau dalam perannya. Ia mampu menghadirkan sosok yang kuat namun juga rentan di waktu yang bersamaan. Dalam setiap adegan, Chiatti tidak hanya mengucapkan dialog, tetapi ia *merasakan* dan *menyampaikan* emosi karakter yang mendalam, entah itu kekecewaan yang tersembunyi, kecurigaan yang menyiksa, atau bahkan rasa lega yang pahit. Kualitas aktingnya yang mumpuni memungkinkan ia untuk memerankan karakter yang bukan hanya sekadar "pasangan yang dikhianati" atau "pihak ketiga", melainkan individu dengan perjuangan internal yang otentik. Mimik wajah dan bahasa tubuhnya sangat berbicara, menunjukkan pergulatan batin tanpa perlu banyak kata. Kemudian, ada Riccardo Scamarcio, yang memang dikenal dengan karismanya di layar lebar. Di film ini, ia sekali lagi membuktikan kemampuannya dalam memerankan pria yang cenderung problematik namun tetap menarik perhatian. Scamarcio berhasil menampilkan karakter yang penuh percaya diri, bahkan sombong, namun di balik itu tersimpan kerapuhan atau bahkan kekosongan. Ia tidak hanya memainkan peran, tetapi ia menyelami psikologi karakternya, menunjukkan bagaimana seorang pria bisa terperangkap dalam lingkaran perselingkuhan, kadang karena kebosanan, kadang karena pencarian validasi diri yang salah. Karismanya yang alami membuat karakternya, meskipun secara moral dipertanyakan, tetap memiliki daya tarik yang membuat penonton penasaran dengan motivasinya. Terakhir, Valerio Mastandrea membawa sentuhan realisme yang berbeda. Mastandrea seringkali berhasil memberikan kedalaman pada karakternya, dan di film ini, ia tidak terkecuali. Ia mampu menggambarkan sosok yang mungkin terlihat biasa saja di permukaan, tetapi menyimpan lapisan-lapisan emosi yang rumit—mulai dari keputusasaan, kelelahan, hingga momen-momen refleksi yang jujur. Aktingnya tidak bombastis, justru sangat subtil, yang membuat penonton percaya pada perjuangan internal karakternya. Ia menunjukkan sisi perselingkuhan yang mungkin kurang glamor, lebih kepada kebiasaan buruk atau pelarian yang tak berujung. Aktingnya terasa sangat membumi dan menghadirkan perspektif yang lebih melankolis dan introspektif tentang tema film. Secara keseluruhan, kontribusi akting ketiga pemain utama ini adalah tulang punggung 'The Players'. Mereka tidak hanya memainkan peran, tetapi mereka berinteraksi dan melengkapi satu sama lain, menciptakan dinamika yang kompleks dan menarik. Masing-masing membawa nuansa unik yang membuat film ini terasa lebih kaya, lebih bernyawa, dan lebih dari sekadar deretan sketsa komedi. Mereka berhasil membuat karakter-karakter yang terkadang tidak simpatik ini tetap memiliki "manusiawi"-nya, memaksa kita untuk melihat di balik tindakan mereka. Tanpa kualitas akting mereka, film ini mungkin akan terasa dangkal atau terlalu menghakimi. Namun, berkat mereka, kita bisa menertawakan kebodohan karakter, merasa kasihan pada kerapuhan mereka, dan merenungkan kompleksitas pilihan hidup yang diambil. Dari segi visual, 'The Players' menyajikan suasana yang cukup elegan namun tidak berlebihan. Sinematografinya cerdas dalam menangkap esensi setiap adegan, mulai dari apartemen mewah, restoran kelas atas, hingga jalanan kota Roma yang khas. Penggunaan warna dan pencahayaan seringkali mencerminkan suasana hati karakter atau intrik yang sedang berlangsung—terkadang hangat dan menggoda, terkadang dingin dan hampa. Visualnya mampu mendukung narasi tanpa harus mencuri perhatian, menciptakan latar yang meyakinkan untuk setiap skenario perselingkuhan. Adapun tensi cerita, film ini menjaga alur yang cukup dinamis. Karena formatnya yang berupa antologi, setiap segmen memiliki ritme dan tensinya sendiri, tetapi secara keseluruhan, film ini berhasil menjaga penonton tetap terlibat. Ada momen-momen komedi yang membuat saya terkekeh, diselingi dengan adegan-adegan yang terasa lebih serius dan penuh makna. Tensi ini seringkali muncul dari situasi-situasi canggung yang dibuat oleh para karakter, kebohongan yang hampir terbongkar, atau konfrontasi yang tak terhindarkan. Film ini cukup mahir dalam membangun momen-momen ketegangan kecil yang terasa relatable, meskipun subjeknya mungkin tabu. Secara keseluruhan, 'The Players' mungkin bukan film yang akan mengubah pandangan Anda tentang dunia, tetapi ia menawarkan introspeksi yang menghibur dan kadang-kadang memprovokasi tentang sifat manusia dan godaan dalam hubungan. Ini adalah film yang berani mengeksplorasi sisi gelap komedi dan kemanusiaan, dan bagi mereka yang menyukai sinema Italia yang jujur dan sedikit nakal, film ini layak untuk ditonton. Meskipun tidak selalu mudah untuk diterima, ia berhasil menyoroti berbagai sisi dari sebuah tema yang sangat familiar namun jarang dibedah dengan cara seperti ini. Skor: 5.8/10
Sumber film: The Players (2020)