An open-pit mine is unearthed in an idyllic town in Northern Finland. A strange chain of dreadful events affect the life of Pepe, a kind and optimistic woodcutter. But no matter what happens, Pepe seems to be fine with it, as if he holds a secret of existence that is hard to grasp. Tatsulok: Tatlo […]
Luxury138Luxury138
ilk21 film
Cara Menonton Film Di Situs Kami
  • Klik "SKIP TRAILER" untuk melewati trailer.
  • Klik tombol ▶️ pada player untuk memulai film.
  • Gunakan Server 2 atau 3 jika player lambat.
  • Bookmark situs kami agar mudah diakses kembali.

Nonton The Woodcutter Story (2022) Sub Indo - iLK21 Ganool

IMDB Rated: 5.9 / 10
Original Title : The Woodcutter Story
5.9 454

An open-pit mine is unearthed in an idyllic town in Northern Finland. A strange chain of dreadful events affect the life of Pepe, a kind and optimistic woodcutter. But no matter what happens, Pepe seems to be fine with it, as if he holds a secret of existence that is hard to grasp.

Ulasan untuk The Woodcutter Story (2022)

✍️ Ditulis oleh Dian Anggraini

Sebagai sebuah karya sinematik yang unik dan provokatif, 'The Woodcutter Story' (Metsurin tarina) dari Finlandia menawarkan pengalaman menonton yang jauh dari biasa. Film ini bukan sekadar cerita biasa tentang seorang penebang kayu; ia adalah sebuah meditasi absurd tentang optimisme yang tak tergoyahkan di tengah badai kehidupan yang semakin aneh dan tak masuk akal. Sejak awal, film ini berhasil menarik perhatian saya dengan premisnya yang sederhana namun mendalam, membawa kita ke dalam sebuah dunia yang terasa familiar sekaligus asing. Inti cerita berpusat pada seorang penebang kayu bernama Pepe, yang menjalani hidup di sebuah desa pedesaan Finlandia yang tampak tenang dan damai. Namun, ketenangan itu hanyalah permukaan. Meskipun serangkaian kemalangan menimpanya secara beruntun – mulai dari masalah pribadi hingga ancaman terhadap desanya – Pepe tetap mempertahankan senyumannya dan keyakinan teguh bahwa semuanya akan baik-baik saja pada akhirnya. Film ini dengan cerdik mengeksplorasi batas-batas optimisme manusia, mempertanyakan apakah itu adalah sebuah kekuatan atau bentuk penolakan realitas yang mendalam. Alih-alih berfokus pada penyelesaian masalah, narasi ini mengajak kita untuk mengamati bagaimana Pepe merespons setiap cobaan, seolah-olah hidup ini adalah sebuah lelucon kosmik yang ia pilih untuk dinikmati. Secara visual, 'The Woodcutter Story' menghadirkan suasana yang memukau. Sinematografinya menangkap keindahan suram pedesaan Finlandia dengan apik, menyajikan lanskap yang terkadang idilis, terkadang melankolis. Warna-warna yang digunakan cenderung kalem, namun ada kekayaan dalam setiap bingkai yang menggambarkan kontras antara keindahan alam dan kekacauan hidup yang dialami Pepe. Pengaturan visual ini sangat krusial dalam membangun tone film yang unik – perpaduan antara realisme magis, komedi gelap, dan drama filosofis. Ada semacam pesona melankolis yang menyelimuti setiap adegan, membuat kita merasa seolah-olah sedang menyaksikan sebuah dongeng modern yang sedikit bengkok. Tensi cerita dalam film ini bukanlah jenis tensi yang membuat jantung berdebar kencang, melainkan sebuah ketegangan yang lebih halus, dibangun dari ekspektasi kita terhadap kemalangan berikutnya yang akan menimpa Pepe, dan yang lebih penting, bagaimana ia akan menghadapinya. Ritme film ini cenderung lambat dan kontemplatif, memungkinkan penonton untuk meresapi setiap momen dan merenungkan makna di baliknya. Ada komedi gelap yang terselip di balik kesengsaraan Pepe, membuat kita terkadang tertawa miris. Pacing yang tenang ini tidak membuat film terasa membosankan, justru sebaliknya, ia memberikan ruang bagi cerita dan karakter untuk bernapas, memperkuat nuansa absurd yang menjadi ciri khasnya. Kualitas akting para pemain utama adalah salah satu pilar utama yang menyangga kesuksesan film ini. Pertama, Hannu-Pekka Björkman tampil luar biasa sebagai pemeran sentral. Ia berhasil memerankan karakter yang secara eksternal tetap positif dan ceria, namun Björkman juga mampu menyampaikan adanya lapisan-lapisan emosi yang kompleks di baliknya, tanpa harus berlebihan. Ia tidak membuat optimisme karakternya terasa naif atau menjengkelkan, melainkan sebagai sebuah filosofi hidup yang mungkin bagi sebagian orang sulit dipahami. Kemampuannya untuk menyampaikan begitu banyak dengan ekspresi wajah yang minim dan gestur tubuh yang halus sungguh mengesankan. Björkman adalah jangkar emosional (atau ketiadaan emosi yang konvensional) bagi seluruh film, membuat karakter yang absurd ini terasa sangat nyata. Selanjutnya, Iivo Tuuri memberikan penampilan yang solid dalam perannya. Meskipun tidak menjadi pusat perhatian seperti Björkman, ia berhasil menciptakan karakter yang memiliki bobot dan kepribadian tersendiri. Tuuri seringkali menjadi cermin bagi optimisme tak wajar pemeran utama, memberikan reaksi yang membumi dan manusiawi terhadap kejadian-kejadian yang luar biasa. Aktingnya membantu menegaskan keunikan sudut pandang pemeran utama, karena kita bisa melihat bagaimana orang lain di sekitarnya merespons dinamika yang ada. Ia memberikan kontras yang diperlukan, membuat dunia di sekitar penebang kayu itu terasa lebih kaya dan multi-dimensi. Terakhir, Jarkko Lahti juga memberikan kontribusi yang signifikan. Ia berhasil menghidupkan karakternya dengan nuansa yang berbeda, melengkapi jajaran pemeran pendukung dengan apik. Lahti memiliki kemampuan untuk menyeimbangkan drama dan komedi, menghadirkan momen-momen yang berkesan tanpa harus mencuri perhatian dari alur utama. Perannya membantu memperkaya interaksi antar-karakter dan memberikan kedalaman pada narasi secara keseluruhan. Ia adalah salah satu bagian penting yang membuat dinamika sosial di desa tersebut terasa begitu autentik, meskipun peristiwa yang terjadi di dalamnya jauh dari kenyataan. Secara keseluruhan, kualitas akting dari ketiga aktor ini sangat krusial. Hannu-Pekka Björkman, Iivo Tuuri, dan Jarkko Lahti bersama-sama membentuk fondasi yang kokoh bagi film ini. Tanpa penampilan yang kuat dan meyakinkan dari mereka, pesan film yang mendalam dan absurditas ceritanya mungkin akan terasa hampa. Mereka berhasil menghidupkan karakter-karakter ini dengan kejujuran, membuat kita percaya pada dunia yang mereka tinggali, sekonyol apapun itu. Akting mereka adalah alasan mengapa film ini tidak hanya menjadi sebuah eksperimen sinematik, tetapi juga sebuah kisah yang mampu menyentuh dan membuat penonton merenung. Tema besar yang diangkat oleh 'The Woodcutter Story' sangat relevan dengan kehidupan modern. Film ini berbicara tentang kekuatan, atau mungkin kerapuhan, dari optimisme yang tak terbatas. Apakah kebahagiaan sejati terletak pada cara kita memandang dunia, terlepas dari apa pun yang terjadi? Atau apakah ada batas di mana optimisme menjadi sebuah bentuk penolakan terhadap kenyataan yang pahit? Film ini juga menyentuh tema resiliensi, tentang bagaimana seseorang bisa terus berdiri di tengah badai, meskipun badai itu tampaknya tidak pernah berakhir. Ada juga sentuhan komentar tentang masyarakat modern dan perubahan, di mana kehidupan sederhana desa mulai terancam oleh industrialisasi dan ambisi manusia. Ini adalah film yang tidak memberikan jawaban mudah, tetapi justru merangsang pertanyaan-pertanyaan penting. Pada akhirnya, 'The Woodcutter Story' adalah film yang tidak konvensional dan mungkin tidak untuk semua orang. Namun, bagi penonton yang mencari sesuatu yang segar, orisinal, dan menantang pemikiran, film ini adalah permata yang patut ditemukan. Ia berhasil menyajikan cerita yang unik dengan visual yang indah, akting yang kuat, dan tema-tema yang menggugah. Film ini akan tetap tinggal dalam pikiran Anda jauh setelah layar bioskop gelap, mengajak Anda untuk merenungkan makna kebahagiaan, kemalangan, dan absurditas eksistensi. Skor akhir: 6.7/10
Sumber film: The Woodcutter Story (2022)

iLK21