![]() | ![]() |
Cara Menonton Film Di Situs Kami
- Klik "SKIP TRAILER" untuk melewati trailer.
- Klik tombol ▶️ pada player untuk memulai film.
- Gunakan Server 2 atau 3 jika player lambat.
- Bookmark situs kami agar mudah diakses kembali.
Nonton They Shot the Piano Player (2023) Sub Indo - iLK21 Ganool

New York, 2010. Jeff Harris, seorang jurnalis musik, bertekad mengungkap kebenaran tentang Francisco Tenório Júnior, pianis samba-jazz muda asal Brazil yang hilang di Buenos Aires pada 18 Maret 1976.
Tonton juga film: A Taste of Hunger (2021) iLK21
Ini juga keren: Nonton Legionnaire 1998 - Nonton Sinister Switch 2021 - Nonton Potato Dreams Of America 2021 - Nonton Firestarter 1984 - Nonton Andhaghaaram 2020
Ulasan untuk They Shot the Piano Player (2023)
### Mereka Menembak Pianis Itu: Sebuah Elegi Visual dan Auditori "They Shot the Piano Player" (2023) bukanlah sekadar film animasi biasa; ia adalah sebuah perjalanan investigatif yang mendalam, menghantui, dan sangat relevan, menguak lapisan-lapisan sejarah kelam Amerika Latin melalui lensa musik dan jurnalisme. Dari detik pertama, film ini memancarkan aura misteri yang kental, membawa penonton masuk ke dalam labirin pencarian kebenaran yang penuh liku. Saya merasa seolah diajak menyelami era yang penuh gejolak, di mana melodi jazz bisa menjadi simbol perlawanan dan keberanian. Salah satu aspek yang paling menonjol dan langsung memukau saya adalah suasana visualnya. Animasi dalam film ini bukan sekadar alat narasi, melainkan sebuah gaya seni yang hidup dan bernapas. Dengan teknik rotoscoping yang detail, karakter dan latar tampak seperti lukisan bergerak, memberikan kesan sinematik yang unik dan seringkali melankolis. Palet warna yang dipilih—seringkali didominasi nuansa gelap, kelabu, dan sedikit sentuhan warna hangat yang kontras—berhasil menciptakan atmosfer tahun 70-an yang mencekam sekaligus penuh gairah musikal. Setiap bingkai terasa seperti panel komik yang dihidupkan, dengan ekspresi wajah yang subtil namun penuh makna, dan lingkungan yang terasa nyata meskipun dalam bentuk animasi. Visual inilah yang membuat saya terus terpaku, mengantar saya merasakan dinginnya ancaman politik dan hangatnya semangat artistik secara bersamaan. Tensi cerita terbangun dengan sangat cerdik. Film ini tidak terburu-buru, melainkan perlahan-lahan menyusun kepingan-kepingan informasi melalui wawancara dan kilas balik. Rasa penasaran sang jurnalis menular kepada penonton, membuat kita ikut bertanya-tanya tentang nasib sang pianis yang misterius. Setiap pengakuan, setiap kesaksian, menambah lapisan kompleksitas pada narasi, menciptakan ketegangan yang lebih bersifat psikologis daripada aksi fisik. Ada perasaan bahwa setiap sudut bisa menyimpan bahaya atau kebenaran yang menyakitkan. Alih-alih ledakan dramatis, film ini mengandalkan ketegangan yang merayap, menghadirkan rasa tidak nyaman dan kegelisahan yang konstan, mencerminkan ketidakpastian hidup di bawah rezim otoriter. Film ini secara gamblang mengangkat tema besar tentang pencarian kebenaran di tengah kegelapan sejarah. Ia menyoroti bagaimana rezim otoriter berusaha membungkam suara-suara perlawanan, tetapi juga bagaimana ingatan dan seni—khususnya musik—mampu menembus dinding penindasan. Jurnalisme, dalam film ini, digambarkan sebagai pilar penting dalam mengungkap ketidakadilan, meskipun seringkali harus berhadapan dengan risiko besar. Selain itu, film ini juga berbicara tentang kekuatan musik sebagai bahasa universal, yang tidak hanya menghibur tetapi juga menjadi medium untuk menyampaikan pesan, harapan, dan bahkan perlawanan di masa-masa paling kelam. Ini adalah ode untuk mereka yang menolak untuk dibungkam, serta refleksi tentang trauma kolektif yang menghantui suatu bangsa. Bicara soal akting, meskipun ini adalah film animasi, kontribusi para pengisi suara (voice actor) sangatlah krusial dalam memberikan nyawa pada karakter-karakter yang digambar. 1. Abel Ayala: Perannya di film ini terasa sangat autentik dan penuh dengan bobot emosional. Ia berhasil menghadirkan karakter dengan suara yang menggemakan pengalaman hidup yang berat, mungkin sebagai saksi atau bahkan korban dari kekerasan politik. Ada kedalaman pada setiap kalimat yang diucapkannya, sebuah kombinasi antara kepedihan yang tersembunyi dan keteguhan hati yang tak terpatahkan. Suaranya memberikan resonansi yang kuat, membuat karakter yang diisi suaranya terasa begitu nyata dan relevan dengan konteks cerita. 2. Jeff Goldblum: Goldblum, dengan gaya bicaranya yang khas dan tak tertandingi, memberikan karakter utama sentuhan intelektualitas dan rasa ingin tahu yang tak ada habisnya. Suaranya yang tenang namun penuh pertanyaan, memberikan gambaran sempurna tentang seorang jurnalis yang gigih, yang tak akan berhenti sampai menemukan jawaban. Ada nuansa skeptisisme yang sehat sekaligus empati yang mendalam dalam setiap intonasi. Ia mampu menyampaikan kompleksitas emosi sang jurnalis—dari frustrasi, kejutan, hingga kekaguman—hanya melalui variasi nadanya, yang menambah dimensi pada karakter yang ia perankan. 3. Tony Ramos: Kontribusi Ramos juga tak kalah penting. Ia mengisi suara dengan kehangatan dan kebijaksanaan, mungkin sebagai salah satu figur yang menyimpan banyak memori atau memiliki pandangan yang lebih luas tentang peristiwa masa lalu. Suaranya memberikan fondasi emosional yang kuat, menjadi penyeimbang bagi ketegangan investigasi. Ada semacam aura nostalgia dan juga sedikit kepahitan dalam suaranya, mencerminkan kerumitan sejarah yang sedang diungkap. Ia berhasil memberikan kedalaman pada narasi melalui karakter yang diisi suaranya, seolah-olah ia adalah penjaga memori yang berharga. Secara keseluruhan, kualitas akting dari ketiga aktor ini, bersama dengan para pengisi suara lainnya, sangat berkontribusi pada kesuksesan film. Mereka tidak hanya sekadar membaca naskah; mereka *menghidupkan* karakter-karakter tersebut. Suara-suara mereka menjadi jembatan emosional antara visual animasi dan hati penonton. Tanpa penampilan vokal yang begitu meyakinkan, mustahil film ini bisa mencapai kedalaman naratif dan resonansi emosional yang begitu kuat. Masing-masing membawa identitas dan gaya unik mereka, yang kemudian bersatu padu membentuk sebuah ansambel yang harmonis, menjadikan cerita tentang pencarian kebenaran ini terasa semakin mendalam dan menggugah. "They Shot the Piano Player" adalah sebuah pengalaman sinematik yang langka, perpaduan antara seni visual yang memukau, narasi yang mencekam, dan pesan yang kuat tentang memori, keadilan, dan kekuatan seni. Film ini bukan hanya sekadar tontonan, tetapi juga refleksi yang mendalam tentang bagian kelam sejarah yang tidak boleh dilupakan. Skor akhir: 6.8/10
Sumber film: They Shot the Piano Player (2023)
Genre:Animation, Drama, History
Actors:Abel Ayala, Jeff Goldblum, Tony Ramos
Directors:Fernando Trueba, Javier Mariscal
Duration: 103 min Min
TMDB Rated: 6.8 / 243
Release Date: 2023-10-06
Countries:France, Netherlands, Peru, Portugal, Spain