A light comedy about a man who enlists the help of two people in order to steal important documents from a bank safe, which leads them to pick and train two clueless thieves to do the job. Hot Rod (2007) iLK21Ini juga keren: Nonton Rise Footsoldier 3 2017 - Nonton Revenge Ride 2020 - Nonton […]
Luxury138Luxury138
Cara Menonton Film Di Situs Kami
  • Klik "SKIP TRAILER" untuk melewati trailer.
  • Klik tombol ▶️ pada player untuk memulai film.
  • Gunakan Server 2 atau 3 jika player lambat.
  • Bookmark situs kami agar mudah diakses kembali.

Nonton Vernacular plan (2020) Sub Indo - iLK21 Ganool

IMDB Rated: 6.3 / 10
Original Title : Vernacular plan
6.3 467

A light comedy about a man who enlists the help of two people in order to steal important documents from a bank safe, which leads them to pick and train two clueless thieves to do the job.

Ulasan untuk Vernacular plan (2020)

✍️ Ditulis oleh Fajar Nugroho

"Vernacular Plan" (2020): Komedi Perampokan yang Berani Ambil Risiko Dunia sinema sering kali menyuguhkan premis-premis unik yang menarik perhatian. Kadang, ide-ide ini terdengar sangat gila sehingga kita bertanya-tapa bagaimana mungkin seseorang berani mewujudkannya menjadi sebuah film. "Vernacular Plan" (dikenal juga dengan judul aslinya, "Al Kheta El Aameya") adalah salah satu film yang berhasil menarik perhatian saya berkat konsepnya yang tidak biasa: sebuah komedi perampokan yang melibatkan sekelompok tunanetra. Film ini berani melangkah ke wilayah yang penuh tantangan, mencoba menyajikan humor dari situasi yang rentan salah tafsir, namun berhasil mempertahankan nuansa komedi yang ringan dan menghibur. Film ini bercerita tentang sebuah rencana perampokan bank yang ambisius, yang anehnya, dirancang untuk memanfaatkan kondisi tunanetra para pelakunya. Kedengarannya absurd? Memang. Tapi di situlah letak daya tariknya. Kisah ini tidak hanya tentang aksi pencurian uang, melainkan juga tentang bagaimana keterbatasan fisik bisa menjadi sebuah "kelebihan" dalam skenario tertentu, tentu saja dengan sentuhan komedi yang kuat. Kita akan dibawa melihat proses perekrutan tim, pelatihan mereka, hingga eksekusi rencana yang dijamin penuh kekacauan dan momen-momen tak terduga. Dari segi visual, "Vernacular Plan" menghadirkan suasana yang cukup cerah dan dinamis, sesuai dengan genre komedinya. Sinematografinya mungkin tidak mencoba terlalu artistik atau kompleks, namun efektif dalam menyorot detail-detail kecil yang memicu tawa. Penggunaan warna dan pencahayaan membantu menciptakan nuansa yang menyenangkan, bahkan di tengah ketegangan plot perampokan. Transisi antar adegan terasa mulus, menjaga ritme penceritaan agar tidak terlalu melambat. Setting tempat, terutama lokasi pelatihan dan bank, ditata sedemikian rupa agar mendukung kekonyolan yang terjadi, dengan prop-prop yang seringkali menjadi bagian dari lelucon itu sendiri. Tensi cerita dalam film ini terbangun bukan dari ancaman bahaya yang mencekam, melainkan dari kekhawatiran apakah rencana gila ini akan berjalan mulus—yang tentu saja, tidak pernah. Tensi komedi ini muncul dari kekacauan yang terus-menerus, salah paham, dan kegagalan-kegagalan kecil yang menumpuk. Kita sebagai penonton diajak untuk menantikan blunder berikutnya, dan di situlah film ini berhasil mempertahankan perhatian kita. Alih-alih membiarkan kita merasa cemas, film ini justru memicu tawa dari setiap rintangan yang dihadapi para karakternya. Sebuah pendekatan yang cukup cerdas untuk genre komedi perampokan yang seringkali condong ke arah ketegangan. Sekarang, mari kita bahas kualitas akting dari para pemain utama, yang memang menjadi tulang punggung film ini. Ali Rabie Ali Rabie, yang dikenal dengan gaya komedi fisik dan ekspresinya yang khas, membawakan perannya dengan energi yang luar biasa. Ia adalah pemicu utama dari sebagian besar kekacauan dan lelucon dalam film ini. Penampilannya sangat dominan, dengan mimik wajah yang lucu dan gerakan tubuh yang terkadang konyol namun pas. Ia berhasil menggambarkan sosok yang ambisius namun juga rentan terhadap blunder, menciptakan karakter yang mudah disukai meskipun niatnya sedikit "keliru." Kemampuannya dalam berimprovisasi juga terlihat jelas, menambahkan lapisan spontanitas pada setiap adegan yang ia jalani. Ia adalah tipe aktor yang bisa membuat penonton tertawa hanya dengan ekspresi matanya. Ghada Adel Ghada Adel memberikan kontras yang menarik dalam ansambel komedi ini. Penampilannya terasa lebih terkontrol namun tetap menghibur. Ia seringkali menjadi "suara akal sehat" atau setidaknya sosok yang mencoba menjaga agar kekacauan tidak terlalu jauh di luar kendali. Ghada menunjukkan kemampuannya dalam memberikan reaksi yang pas terhadap tingkah polah rekan-rekannya, terkadang dengan tatapan lelah, kadang dengan kebingungan yang lucu. Ia berhasil menyeimbangkan karakternya antara menjadi pemicu komedi dan menjadi jangkar yang membuat cerita tetap membumi, meski dalam konteks yang absurd. Sentuhan pesonanya juga tak bisa diabaikan, memberikan dinamika yang berbeda dalam kelompok perampok yang unik ini. Mohamed Abdel Rahman Mohamed Abdel Rahman, dengan ciri khasnya yang kerap bermain sebagai karakter yang sedikit kikuk namun penuh kejutan, juga tampil prima. Ia membawa nuansa humor yang unik, seringkali melalui dialog-dialog yang polos atau tindakan-tindakan yang tidak terduga. Karakternya menjadi sumber tawa yang signifikan, terutama ketika ia berinteraksi dengan Ali Rabie. Chemistry mereka berdua sangat terasa, dan ini adalah salah satu kekuatan utama film. Mohamed berhasil menunjukkan bahwa komedi bisa datang dari karakter yang mungkin terlihat paling biasa, namun memiliki timing yang sempurna untuk setiap lelucon. Secara keseluruhan, kontribusi akting mereka terhadap kesuksesan film ini sangat besar. Trio ini memiliki chemistry yang kuat, saling melengkapi satu sama lain, dan berhasil menghidupkan karakter-karakter mereka dengan komedi yang alami. Tanpa akting mereka yang energik dan meyakinkan, premis unik film ini mungkin tidak akan seefektif yang kita saksikan. Mereka berhasil membuat kita peduli—atau setidaknya terhibur—dengan nasib para perampok ini. Namun, meskipun para aktor telah mengerahkan kemampuan terbaik mereka dan mencoba menghidupkan karakter-karakter ini dengan segala daya, terkadang materi cerita atau arahan terasa kurang solid, sehingga potensi besar mereka tidak selalu termanfaatkan secara maksimal untuk menciptakan sebuah karya yang benar-benar kohesif dan luar biasa. Beberapa lelucon mungkin terasa berulang, dan alur cerita kadang terasa sedikit bertele-tele, menghambat laju keseluruhan film. Tema besar yang ingin disampaikan oleh "Vernacular Plan" adalah tentang bagaimana batasan—dalam hal ini, keterbatasan penglihatan—dapat dimanfaatkan atau bahkan diabaikan ketika ada motivasi yang kuat, tentu saja dibalut dengan humor. Film ini bermain-main dengan ide tentang persepsi dan asumsi masyarakat terhadap individu dengan disabilitas, membaliknya menjadi sebuah elemen komedi. Selain itu, tema tentang kerja tim yang kacau balau, perencanaan yang tak sempurna, dan konsekuensi dari keserakahan juga tersirat di dalamnya. Film ini tidak mencoba menjadi drama yang serius tentang disabilitas, melainkan sebuah hiburan yang ringan dan menghibur yang menggunakan elemen tersebut sebagai fondasi humornya. "Vernacular Plan" adalah film yang patut ditonton jika Anda mencari hiburan ringan yang bisa membuat Anda tertawa. Meskipun memiliki beberapa kekurangan dalam hal konsistensi cerita dan pacing, pesona utama film ini terletak pada premisnya yang berani dan penampilan para pemain utamanya yang totalitas. Ini bukan film yang akan mengubah pandangan Anda tentang sinema, tetapi berhasil memberikan tawa dan pengalaman menonton yang cukup unik. Film ini adalah bukti bahwa ide-ide gila terkadang bisa berhasil, setidaknya dalam menciptakan sebuah tontonan yang menghibur. Skor akhir: 5.5 dari 10
Sumber film: Vernacular plan (2020)

iLK21