Tahun 2046, ketika kekuatan asing yang misterius melancarkan pemusnahan terhadap umat manusia, Mikako meninggalkan orang yang dicintainya untuk bergabung dalam pertempuran antarbintang sebagai pilot. Sementara Mikako mempertaruhkan nyawanya demi menyelamatkan umat manusia, Noboru menanti. Kedua insan yang saling mencintai, terpisah dunia, mati-matian berusaha tetap terhubung seiring jurang pemisah di antara mereka melebar dengan kecepatan yang […]
Luxury138Luxury138
Cara Menonton Film Di Situs Kami
  • Klik "SKIP TRAILER" untuk melewati trailer.
  • Klik tombol ▶️ pada player untuk memulai film.
  • Gunakan Server 2 atau 3 jika player lambat.
  • Bookmark situs kami agar mudah diakses kembali.

Nonton Voices of a Distant Star (2002) Sub Indo - iLK21 Ganool

IMDB Rated: 7.1 / 10
Original Title : Voices of a Distant Star
7.1 9497

Tahun 2046, ketika kekuatan asing yang misterius melancarkan pemusnahan terhadap umat manusia, Mikako meninggalkan orang yang dicintainya untuk bergabung dalam pertempuran antarbintang sebagai pilot. Sementara Mikako mempertaruhkan nyawanya demi menyelamatkan umat manusia, Noboru menanti. Kedua insan yang saling mencintai, terpisah dunia, mati-matian berusaha tetap terhubung seiring jurang pemisah di antara mereka melebar dengan kecepatan yang menakutkan.

Kisah Mikako dan Noboru menyentuh tema cinta dan bertahan hidup di tengah bencana global. Keberanian Mikako di medan perang berbanding terbalik dengan keputusasaan Noboru yang terjebak di Bumi yang porak. Akankah cinta mereka mampu bertahan di tengah tekanan perang dan jarak yang tak terbayangkan? Apakah mereka akan bersatu kembali, atau hanya kenangan yang tersisa?

Ulasan untuk Voices of a Distant Star (2002)

✍️ Ditulis oleh Fajar Nugroho

"Voices of a Distant Star (Hoshi no Koe)" adalah sebuah mahakarya awal dari sutradara kenamaan Makoto Shinkai yang dirilis pada tahun 2002. Film pendek ini, meskipun berdurasi singkat, berhasil menyentuh inti terdalam emosi manusia tentang jarak, waktu, dan kekuatan sebuah ikatan. Kisahnya berpusat pada dua remaja, seorang laki-laki dan seorang perempuan, yang terpisah oleh takdir yang membentangkan jarak sejauh bintang-bintang. Ketika salah satu dari mereka harus pergi ke luar angkasa untuk sebuah misi yang krusial, komunikasi mereka yang awalnya instan mulai menghadapi hambatan waktu yang tak terhindarkan. Setiap pesan yang dikirimkan harus menempuh jarak cahaya yang semakin jauh, membuat jeda waktu antara kiriman dan balasan terus memanjang, dari menit menjadi jam, hari, bulan, bahkan tahun. Inilah premis utama yang menjadi fondasi emosional film ini. Sejak menit pertama, film ini langsung membungkus penontonnya dalam suasana melankolis yang kental. Visual Shinkai, bahkan di awal karirnya, sudah menunjukkan ciri khasnya yang memukau: detail latar belakang yang indah, langit berbintang yang memukau, dan penggambaran lingkungan sehari-hari yang realistis namun tetap puitis. Kontras antara pemandangan Bumi yang familiar dengan luasnya jagat raya yang asing menciptakan perasaan yang mendalam tentang skala jarak yang memisahkan kedua karakter. Setiap bingkai terasa seperti lukisan, memancarkan keindahan sekaligus kesunyian. Suasana visual ini bukan hanya sekadar estetika, melainkan juga alat naratif yang kuat, menegaskan betapa kecilnya keberadaan manusia di tengah semesta yang begitu besar, namun betapa dahsyatnya emosi yang dapat mereka rasakan. Tensi cerita dibangun dengan sangat cerdas melalui satu elemen sederhana namun fundamental: waktu. Bukan tensi dari konflik yang meledak-ledak, melainkan tensi emosional yang menggerogoti. Setiap kali pesan teks dikirimkan, penonton ikut merasakan penantian yang tak berujung, ketidakpastian apakah pesan itu akan sampai, dan bagaimana perasaan sang penerima setelah jeda waktu yang begitu lama. Ini menciptakan ketegangan yang lebih personal dan menusuk, memaksa kita untuk merenungkan makna sebuah koneksi di tengah isolasi yang ekstrem. Pacing film ini terasa sangat pas; ia tidak terburu-buru, membiarkan penonton meresapi setiap emosi, setiap jeda, dan setiap keindahan visual yang disajikan. Sekarang mari kita bahas kualitas akting para pengisi suara, yang menjadi tulang punggung emosi film ini. Pertama, ada Donna Burke. Dalam versi dubbing bahasa Inggris, dia memberikan performa yang sangat solid dan memikat. Suaranya menghadirkan karakter perempuan protagonis dengan kedewasaan dan kerentanan yang kompleks. Burke berhasil menyampaikan beban misi yang diemban karakter tersebut, rasa kesepian yang mendalam di tengah galaksi, serta harapan yang tak pernah padam dalam setiap pesannya. Ia mampu membuat karakternya terasa sangat manusiawi dan mudah dihubungkan, terlepas dari situasi luar biasa yang dihadapinya. Suaranya membawa bobot tanggung jawab dan nyeri kerinduan dengan kehalusan yang luar biasa. Kemudian, ada Makoto Shinkai sendiri, yang dalam versi asli Jepang mengisi suara karakter laki-laki protagonis. Penampilannya mungkin tidak seprofesional pengisi suara berpengalaman, namun justru di situlah letak kekuatannya. Ada keaslian dan kekasaran yang jujur dalam penyampaiannya. Kecanggungan dan ketulusan masa muda yang ia bawakan sangat pas untuk karakter yang sedang berjuang menghadapi jarak yang semakin lebar dari orang yang dicintainya. Ini terasa kurang seperti akting profesional dan lebih seperti pengakuan pribadi, membuat koneksi antara karakter terasa sangat nyata dan mentah. Terakhir, Mika Shinohara, yang juga dalam versi asli Jepang, mengisi suara karakter perempuan protagonis. Performanya dipenuhi dengan kepolosan masa muda yang berangsur-angsur berkembang menjadi kedewasaan seiring karakternya menghadapi realitas yang semakin keras. Suaranya menangkap campuran pahit manis antara tekad, ketakutan, dan cinta yang abadi. Ada pesona yang alami, bahkan sedikit amatir, pada penampilannya yang membuat penderitaan karakternya terasa begitu langsung dan personal. Secara keseluruhan, kontribusi akting mereka, baik dalam bentuk asli maupun dubbing, berhasil menjadi jangkar inti emosional film. Sifat yang sedikit tidak halus dari penampilan versi Jepang, secara khusus, menambahkan kejujuran yang hampir seperti dokumenter, membuat perasaan rindu, harapan, dan keputusasaan para karakter terasa sangat mendalam. Mereka membuat kita percaya pada jarak yang tampaknya mustahil dan ikatan yang tak tergoyahkan, secara langsung berkontribusi pada dampak emosional film yang abadi. Tema besar yang diangkat film ini adalah jarak yang tak teratasi — baik fisik maupun temporal — dalam sebuah hubungan. Ini adalah kisah tentang kerinduan, ingatan, dan perjuangan untuk mempertahankan koneksi ketika segala sesuatu tampaknya menarik Anda terpisah. Film ini menyentuh sifat pahit manis dari tumbuh dewasa dan tumbuh terpisah, pengorbanan yang dibuat untuk tujuan yang lebih besar, dan kekuatan abadi dari hubungan manusia di tengah segala rintangan. Ini adalah meditasi yang mendalam tentang bagaimana waktu dan jarak dapat mengubah segalanya, namun beberapa perasaan tetap bertahan, melampaui galaksi. Sebagai sebuah karya, "Voices of a Distant Star" adalah permata yang tidak boleh dilewatkan, terutama bagi penggemar Shinkai atau siapa pun yang menghargai cerita dengan kedalaman emosional yang kuat. Meskipun durasinya singkat, film ini meninggalkan kesan yang mendalam dan abadi, membuktikan bahwa cerita yang paling menyentuh seringkali adalah cerita yang paling sederhana namun paling jujur tentang hati manusia. Visualnya yang memukau berpadu sempurna dengan narasi yang menyayat hati, menciptakan pengalaman sinematik yang benar-benar unik. Skor akhir: 6.9/10
Sumber film: Voices of a Distant Star (2002)

Duration: 25 min Min

TMDB Rated: 7.1 / 9497

Release Date: 2002-02-02

Countries: